Diduga Retribusi Siluman
A
A
A
PALEMBANG - Sejumlah pedagang yang ada di pasar tradisional Plaju mengeluhkan tingginya biaya retribusi keamanan sebesar Rp15.000. Salah seorang pedagang sayu randi Pasar Plaju, Rusdia, 35 mengatakan, retribusi keamanan Rp15.000 yang ditagih pengelola pasar, sangat memberatkannya.
“Masa cuma sepetak kecil kami diminta retribusi sampai Rp15.000 per hari. Kalau tidak diberi para pedagang diminta keluar dari pasar Plaju,” ungkapnya, kemarin. Menurutnya, retribusi dipungut terlalu besar dan sangat tidak wajar. Sebab, penghasilan mereka tidak selalu bagus. ”Banyak pedagang lari ke luar, karena tak sanggup bayar.
Coba pikirkan saja, penghasilan kami sekitar Rp30.000-50.000 per hari. Kalau dipotong uang sewa Rp15.000, bagaimana kami dapat untung lagi, belum buat bayar sekolah dan kebutuhan keluarga lainnya,” pungkasnya. Rina, 46, pedagang ikan asin menambahkan, sangat berat jika retribusi sebesar itu.
“Setiap harinya kami ditagih uang Rp15.000. Untuk biaya keamanan,” katanya. Akibat tingginya pungutan bagi pedagang Pasar Plaju tersebut, kata dia, sudah banyak pedagang yang memilih pindah lokasi jualan.
“Kita tak sanggup bayar sebesar itu dan kami pedagang juga bingung apakah tagihan itu resmi dari pasar atau pemerintah atau malah tak jelas uang nya disetor ke siapa,” ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Palembang Harnojoyo berjanji akan menindaklanjuti keluhan pedagang tersebut.
Sierra syailendra
“Masa cuma sepetak kecil kami diminta retribusi sampai Rp15.000 per hari. Kalau tidak diberi para pedagang diminta keluar dari pasar Plaju,” ungkapnya, kemarin. Menurutnya, retribusi dipungut terlalu besar dan sangat tidak wajar. Sebab, penghasilan mereka tidak selalu bagus. ”Banyak pedagang lari ke luar, karena tak sanggup bayar.
Coba pikirkan saja, penghasilan kami sekitar Rp30.000-50.000 per hari. Kalau dipotong uang sewa Rp15.000, bagaimana kami dapat untung lagi, belum buat bayar sekolah dan kebutuhan keluarga lainnya,” pungkasnya. Rina, 46, pedagang ikan asin menambahkan, sangat berat jika retribusi sebesar itu.
“Setiap harinya kami ditagih uang Rp15.000. Untuk biaya keamanan,” katanya. Akibat tingginya pungutan bagi pedagang Pasar Plaju tersebut, kata dia, sudah banyak pedagang yang memilih pindah lokasi jualan.
“Kita tak sanggup bayar sebesar itu dan kami pedagang juga bingung apakah tagihan itu resmi dari pasar atau pemerintah atau malah tak jelas uang nya disetor ke siapa,” ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Palembang Harnojoyo berjanji akan menindaklanjuti keluhan pedagang tersebut.
Sierra syailendra
(bhr)