Pemenang Penulisan Blusukan Pasar Diumumkan
A
A
A
YOGYAKARTA - Hetty Nur Isnaeni keluar sebagai pemenang lomba menulis Blusukan Pasar 2015 yang diselenggarakan Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta. Hetty menjadi juara melalui tulisannya berjudul Pasar Strategis Dekat Jantung Kota-Rupa Modern Rasa Tradisional.
Dengan keberhasilannya itu, Hetty berhak atas hadiah senilai Rp1 juta plus satu unit sepeda yang diserahkan langsung Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, kemarin. Mahmud Hidayat menjadi juara II dengan karyanya Bersihku Rejekiku, danjuara III diraih Oni Putri dengan karyanya Eksistensi Pasar Tradisional di Tengah Kota.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, pasar tradisional tidak akan ada habisnya bila akan ditulis, banyak cerita yang selalu berganti tiap harinya dan hal ini bisa menjadi obyek tulisan yang bagus dan menarik untuk diberitakan. “Saya mengapresiasi lomba menulis ini, diharapkan terus dikembangkan di tahun-tahun mendatang karena pasar tradisional tidak akan ada habisnya untuk ditulis, banyak hal menarik yang tidak bisa ditemukan di pasar-pasar modern,” ucap Haryadi.
Menurut Haryadi, eksistensi pasar tradisional akan selalu bisa menampilkan hal-hal yang menarik dan spesifik. Misalnya dari sisi barang-barang yang dianggap “heritage” atau benda nostalgia yang tidak dijual di pasar modern, kuliner tradisional, terlebih komunikasi yang terjalin antara pembeli dan penjual.
Ketua Panitia Lomba Menulis Blusukan Pasar 2015 Azam Sauki Adham menjelaskan, kegiatan ini merupakan program dari Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebagai bagian dari upaya mempromosikan pasar tradisional sebagai destinasi belanja, sekaligus sebagai kontribusi demi keberlangsungan pasar tradisional di tengah-tengah kepungan bisnis waralaba.
“Pasar tradisional harus tetap berlangsung, harus menjadi tempat paling indah bagi masyarakat untuk belanja di tengah kepungan bisnis waralaba,” kata Azam.
Sodik
Dengan keberhasilannya itu, Hetty berhak atas hadiah senilai Rp1 juta plus satu unit sepeda yang diserahkan langsung Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, kemarin. Mahmud Hidayat menjadi juara II dengan karyanya Bersihku Rejekiku, danjuara III diraih Oni Putri dengan karyanya Eksistensi Pasar Tradisional di Tengah Kota.
Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, pasar tradisional tidak akan ada habisnya bila akan ditulis, banyak cerita yang selalu berganti tiap harinya dan hal ini bisa menjadi obyek tulisan yang bagus dan menarik untuk diberitakan. “Saya mengapresiasi lomba menulis ini, diharapkan terus dikembangkan di tahun-tahun mendatang karena pasar tradisional tidak akan ada habisnya untuk ditulis, banyak hal menarik yang tidak bisa ditemukan di pasar-pasar modern,” ucap Haryadi.
Menurut Haryadi, eksistensi pasar tradisional akan selalu bisa menampilkan hal-hal yang menarik dan spesifik. Misalnya dari sisi barang-barang yang dianggap “heritage” atau benda nostalgia yang tidak dijual di pasar modern, kuliner tradisional, terlebih komunikasi yang terjalin antara pembeli dan penjual.
Ketua Panitia Lomba Menulis Blusukan Pasar 2015 Azam Sauki Adham menjelaskan, kegiatan ini merupakan program dari Dinas Pengelolaan Pasar Kota Yogyakarta sebagai bagian dari upaya mempromosikan pasar tradisional sebagai destinasi belanja, sekaligus sebagai kontribusi demi keberlangsungan pasar tradisional di tengah-tengah kepungan bisnis waralaba.
“Pasar tradisional harus tetap berlangsung, harus menjadi tempat paling indah bagi masyarakat untuk belanja di tengah kepungan bisnis waralaba,” kata Azam.
Sodik
(bhr)