Dianggap Keramat, Pohon Tua Roboh Menimpa Rumah

Sabtu, 28 Februari 2015 - 11:42 WIB
Dianggap Keramat, Pohon...
Dianggap Keramat, Pohon Tua Roboh Menimpa Rumah
A A A
BANTUL - Sebuah pohon besar berusia ratusan tahun yang dianggap keramat oleh warga Dusun Maesan RT 02, Desa Tamanan, Banguntapan roboh menimpa rumah warga.

Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, kemarin. Umi Sri Rejeki, 50, warga asli Jakarta yang tinggal di rumah tersebut mengatakan, sesaat sebelum pohon tumbang, ada suara gemeretak seperti kayu yang hendak patah dengan suara yang keras.

Beberapa menit kemudian, tibatiba tubuhnya terdorong ke atas dengan posisi masih dalam keadaan memeluk guling. "Saya itu seolah ada yang mendorong terus jatuh kelantai," ujarnya, kemarin. Setelah tersadar, tiba-tiba langit- langit kamarnya runtuh karena ada pohon besar yang menimpanya.

Dia terkubur reruntuhan atap kamar, beruntung ia bisa selamat tanpa tergores karena ada potongan-potongan besar eternit yang melindungi tubuhnya. Umi mengungkapkan, di bawah reruntuhan dia berusaha mengangkat kepalanya karena tidak bisa bernafas. Selang beberapa menit, orang dari luar kamar mencoba membuka paksa pintu kamarnya yang terhalang reruntuhan.

Ia terus berjuang keras keluar dari reruntuhan hingga akhirnya berhasil keluar dari reruntuhan setelah dibantu warga. "Saya tergores sedikit dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wirosaban, Kota Yogyakarta," katanya. Umi mengungkapkan, saat kejadian tidak ada angin kencang ataupun hujan.

Bahkan ketika Yogyakarta dihantam angin kencang beberapa hari lalu, pohon ini baik-baik saja. Namun dia sudah punya firasat dengan pindah kamar karena takut ada ancaman bencana. Saat itu, dia sudah khawatir karena pohon tersebut sudah rapuh dan beberapa bulan lalu akar tengahnya sudah terbakar.

Dia sendiri tidak mengetahui mengapa pohon tersebut tidak ditebang, namun ia mendengar dari warga sekitar, pemiliknya enggan menebang pohon tersebut karena pohon tersebut warisan leluhur dari zaman Majapahit dulu. Sementara adiknya, Bagus Sarwata, 46, yang tidur di kamar tengah mengaku terkejut mendengar suara brak menimpa rumah yang ia tempati bersama kakaknya, Umi.

Mereka baru tinggal di rumah tersebut selama empat bulan dengan cara mengontrak kepada pemiliknya. "Untuk evakuasi harus dipotong kecil-kecil dan ditarik dengan mobil derek," ujarnya. Kepala Dusun Maesan, Haryadi mengatakan, pohon tersebut memang sudah sangat tua karena usianya ratusan tahun.

Pohon tersebut meski sudah rapuh dan daunnya tidak ada tetapi tidak ditebang. Warga dan pemilik pohon tersebut enggan menebangnya karena pohon setinggi 25 meter dengan diameter 1,5 meter tersebut dianggap keramat. "Dibawahnya, tepatnya ditengah pohon ada kuburan anakan sapi milik Panembahan Senopati. Lumut-lumut yang menempel di pohon atau di kuburan tersebut sering diambil oleh orang luar kota. Katanya untuk menyembuhkan penyakit," ungkapnya.

Erfanto linangkung
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2177 seconds (0.1#10.140)