Batu Mirip Wajah Manusia Bikin Geger
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Warga di Desa Purba Tua, Kecamatan Tano Tombangan, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), digegerkan dengan penemuan sebongkah batu besar mirip dengan wajah manusia.
Spontan, penemuan batu itu membuat warga, baik yang ada di desa itu maupun dari daerah lain penasaran. Tidak heran, saat ini setiap hari puluhan bahkan ratusan warga tampak berbondong-bondong ingin melihat batu yang ditemukan MarulliManulang, 14. Batuituditemukan seorang anak putus sekolah bernama Marulli Simanullang pada Sabtu (21/2). Warga sengaja datang ke lokasi tersebut hanya ingin memastikan kebenaran batu dengan panjang 1,5 dengan lebar 30 sentimeter (cm) itu berbentuk kepala manusia.
Batu itu berada di pinggir salah satu sungai yang mengalir dekat perkampungan warga. Untuk sampai ke lokasi hanya bisa menaiki sepeda motor atau sepeda karena tidak ada jalan yang dibangun pemerintah. Warga yang ingin melihat terpaksa harus berjalan kaki sejauh 500 meter melewati kebun karet atau tanaman kopi.
MenurutMarulli, awaldiadan teman-temannya ingin mengambil pohon bambu di kawasan itu. Saat memotong-motong bambu dia menginjak sebongkah batu yang belakangan diperhatikannya mirip wajah manusia. Dia pun kaget dan langsung lari meninggalkan teman-temannya sembari berteriak, “Awas ada batu kepala manusia.” Teman-temannya ikut lari tunggang-langgang ketakutan dan memberitahukan temuan mereka kepada warga.
“Saya terkejut, maka saya langsung lari karena ketakutan,” ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN ketika ditemui di lokasi. Sementara S Tampubolon, 35, warga Desa Purba Tua mengatakan, sengaja mendatangi lokasi itu karena penasaran dengan batu yang berbentuk wajah manusia tersebut. “Saya hanya ingin memastikan kebenaran batu itu,” katanya.
Informasi yang diperoleh dari warga, sebelum penemuan, batu itu tidak pernah terlihat karena awalnya lokasi penemuan merupakan sungai. Selain itu, warga di desa tersebut terkesan jarang datang ke tempat itu mengingat tempat itu masih hutan lebat.
Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan mengatakan, batu yang ditemukan di pinggir sungai itu berupa pahatan wajah manusia dengan kualitas sangat bagus. Dari informasi masyarakat sekitar, batu tersebut diduga kuat sebagai arca karena adasejarah agama Hindu di daerah itu pada ratusan tahun lalu.
“Sebelumnya, masyarakat juga pernah menemukan piring kuno di sana,” kata anggota Dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Tapanuli Bagian Selatanitu. Dikatakan dia, awalnya bambu yang ditebang Maruli jatuh dan menancap di tanah di pinggiran sungai. Maruli pun turun untuk mengambilnya. Tidak lama dikorek, kelihatan mata arca sehingga anak itu ketakutan dan pulang. Politisi PDI Perjuangan menambahkan, hingga kemarin, batu yang diduga arca itu masih di lokasi karena berat sehingga sulit dipindahkan.
Dia telah menghubungi Camat Tano Tombangan Angkola, Saftar Harahap, dan pihak kepolisian setempat, untuk mengamankan baru tersebut dari tangan jahil.
zia ul haq nasution/ ant
Spontan, penemuan batu itu membuat warga, baik yang ada di desa itu maupun dari daerah lain penasaran. Tidak heran, saat ini setiap hari puluhan bahkan ratusan warga tampak berbondong-bondong ingin melihat batu yang ditemukan MarulliManulang, 14. Batuituditemukan seorang anak putus sekolah bernama Marulli Simanullang pada Sabtu (21/2). Warga sengaja datang ke lokasi tersebut hanya ingin memastikan kebenaran batu dengan panjang 1,5 dengan lebar 30 sentimeter (cm) itu berbentuk kepala manusia.
Batu itu berada di pinggir salah satu sungai yang mengalir dekat perkampungan warga. Untuk sampai ke lokasi hanya bisa menaiki sepeda motor atau sepeda karena tidak ada jalan yang dibangun pemerintah. Warga yang ingin melihat terpaksa harus berjalan kaki sejauh 500 meter melewati kebun karet atau tanaman kopi.
MenurutMarulli, awaldiadan teman-temannya ingin mengambil pohon bambu di kawasan itu. Saat memotong-motong bambu dia menginjak sebongkah batu yang belakangan diperhatikannya mirip wajah manusia. Dia pun kaget dan langsung lari meninggalkan teman-temannya sembari berteriak, “Awas ada batu kepala manusia.” Teman-temannya ikut lari tunggang-langgang ketakutan dan memberitahukan temuan mereka kepada warga.
“Saya terkejut, maka saya langsung lari karena ketakutan,” ujarnya kepada KORAN SINDO MEDAN ketika ditemui di lokasi. Sementara S Tampubolon, 35, warga Desa Purba Tua mengatakan, sengaja mendatangi lokasi itu karena penasaran dengan batu yang berbentuk wajah manusia tersebut. “Saya hanya ingin memastikan kebenaran batu itu,” katanya.
Informasi yang diperoleh dari warga, sebelum penemuan, batu itu tidak pernah terlihat karena awalnya lokasi penemuan merupakan sungai. Selain itu, warga di desa tersebut terkesan jarang datang ke tempat itu mengingat tempat itu masih hutan lebat.
Anggota DPRD Sumut Sutrisno Pangaribuan mengatakan, batu yang ditemukan di pinggir sungai itu berupa pahatan wajah manusia dengan kualitas sangat bagus. Dari informasi masyarakat sekitar, batu tersebut diduga kuat sebagai arca karena adasejarah agama Hindu di daerah itu pada ratusan tahun lalu.
“Sebelumnya, masyarakat juga pernah menemukan piring kuno di sana,” kata anggota Dewan dari daerah pemilihan (Dapil) Tapanuli Bagian Selatanitu. Dikatakan dia, awalnya bambu yang ditebang Maruli jatuh dan menancap di tanah di pinggiran sungai. Maruli pun turun untuk mengambilnya. Tidak lama dikorek, kelihatan mata arca sehingga anak itu ketakutan dan pulang. Politisi PDI Perjuangan menambahkan, hingga kemarin, batu yang diduga arca itu masih di lokasi karena berat sehingga sulit dipindahkan.
Dia telah menghubungi Camat Tano Tombangan Angkola, Saftar Harahap, dan pihak kepolisian setempat, untuk mengamankan baru tersebut dari tangan jahil.
zia ul haq nasution/ ant
(ars)