Pembantaian Sekeluarga di Surabaya Diduga Bermotif Persaingan
Pembantaian Sekeluarga di Surabaya Diduga Bermotif Persaingan
A
A
A
SURABAYA - Pembantaian sekeluarga di Jalan Jemurwonosari Gang Lebar, Wonocolo, Surabaya diduga berlatar belakang persaingan bisnis.
Karena, baik korban dan pelaku sama-sama memiliki bisnis permak jeans bahkan lokasinya berjarak sekitar 50 meter.
Keluarga membuka permak jeans dengan nama "Zilf Permak" sedangkan milik pelaku adalah adalan "Kevin Permak".
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, Azis yang diduga pemilik 'Kevin Permak' sebelumnya pernah ngontrak di rumah milik Timbul dan dua bulan yang lalu baru saja pindah.
Menurut warga di sekitar lokasi kejadian mengatakan, pemilik Kevin Permak rencananya hendak memperpanjang masa kontrak di rumah tersebut.
Rupanya, Timbul sang pemilik kontrakkan memiliki inisiatif lain. Dia memberikan kontrakkan tersebut kepada Didik Harianto tanpa memberitahu pemilik Kevin Permak.
Di tempat tersebut Didik Harianto juga membuka usaha permak jeans dengan nama Zilf Permak.
Meski kesal akhirnya pemilik Kevin Permaks ini mengalah dan pindak kontrakkan tepat di sebelah utara kontrakkan lama yang berjarak sekitar 50 meter.
Dalam perjalanan waktu, Kevin Permak lebih laris dan memiliki banyak pelanggan dibanding Zilf Permak.
Melihat kondisi ini, Didik Harianto bersama Timbul datang ke tempat Kevin Permak yang saat itu ada pelaku Azia. Sempat terjadi cekcok di tempat tersebut. Kejadian ini terjadi pada siang hari.
Hingga akhirnya, pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIB, Azis mengontak beberapa rekannya dan mendatangi Zilf Permak yang saat itu ada Didik Harianto.
Empat pelaku yang merupakan rekan Aziz langsung membantai keluarga Timbul dengan celurit.
"Warga tidak berani mendekat karena takut terkena sabetan celurit. Setelah membantai empat pelaku lari ke arah barat," kata Danun ditemui di lokasi kejadian, Kamis (26/2/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu malam warga di Jalan Jemurwonosari Gang Lebar, Wonocolo, Surabaya mendadak gempar.
Pasalnya, empat warganya menjadi korban pembantaian empat orang bersejatakan celurit.
Karena, baik korban dan pelaku sama-sama memiliki bisnis permak jeans bahkan lokasinya berjarak sekitar 50 meter.
Keluarga membuka permak jeans dengan nama "Zilf Permak" sedangkan milik pelaku adalah adalan "Kevin Permak".
Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, Azis yang diduga pemilik 'Kevin Permak' sebelumnya pernah ngontrak di rumah milik Timbul dan dua bulan yang lalu baru saja pindah.
Menurut warga di sekitar lokasi kejadian mengatakan, pemilik Kevin Permak rencananya hendak memperpanjang masa kontrak di rumah tersebut.
Rupanya, Timbul sang pemilik kontrakkan memiliki inisiatif lain. Dia memberikan kontrakkan tersebut kepada Didik Harianto tanpa memberitahu pemilik Kevin Permak.
Di tempat tersebut Didik Harianto juga membuka usaha permak jeans dengan nama Zilf Permak.
Meski kesal akhirnya pemilik Kevin Permaks ini mengalah dan pindak kontrakkan tepat di sebelah utara kontrakkan lama yang berjarak sekitar 50 meter.
Dalam perjalanan waktu, Kevin Permak lebih laris dan memiliki banyak pelanggan dibanding Zilf Permak.
Melihat kondisi ini, Didik Harianto bersama Timbul datang ke tempat Kevin Permak yang saat itu ada pelaku Azia. Sempat terjadi cekcok di tempat tersebut. Kejadian ini terjadi pada siang hari.
Hingga akhirnya, pada malam hari sekitar pukul 19.30 WIB, Azis mengontak beberapa rekannya dan mendatangi Zilf Permak yang saat itu ada Didik Harianto.
Empat pelaku yang merupakan rekan Aziz langsung membantai keluarga Timbul dengan celurit.
"Warga tidak berani mendekat karena takut terkena sabetan celurit. Setelah membantai empat pelaku lari ke arah barat," kata Danun ditemui di lokasi kejadian, Kamis (26/2/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya, Rabu malam warga di Jalan Jemurwonosari Gang Lebar, Wonocolo, Surabaya mendadak gempar.
Pasalnya, empat warganya menjadi korban pembantaian empat orang bersejatakan celurit.
(sms)
Explore More