Sampri vs Pikap,1 Tewas 7 Luka
A
A
A
SIDIKALANG - Kecelakaan maut kembali terjadi di Kabupaten Dairi. Setelah minibus masuk jurang hingga empat penumpangnya tewas, giliran minibus Sampri terlibat laga kambing dengan mobil pikap di Jalan lintas Lae Pondom, kemarin.
Sopir pikap tewas di tempat dan tujuh orang lainnya lukaluka. Tabrakan antara minibus Sampri BK1643QS dengan mobil Daihatsu Grand Max pikap warna hitam BK 9490 SH terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Adapun sopir pikap yang tewas bernama Henri Silalahi, 30, warga Desa Kaban Tengah, Kecamatan STTU Jehe Pak pak Bharat. Sementara dua rekannya, Jeky Manik, 21; dan Janry Manik, masing-masing warga Sibande mengalami luka berat dan luka ringan.
Sementara pengemudi minibus Sampri, Hendra Paulus Sitanggang, warga Desa Sitinjo 2, Kabupaten Dairi; bersama empat penumpangnya, yakni Wulan Simbolon, 19; Kristina Simbolon; Tumpulan Simalango, 58; dan Perjuangan Naibaho, 62; masing-masing warga Pangururan Kabupaten Samosir, juga mengalami luka serius.
Hingga kemarin, seluruhnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Sidikalang Dairi. Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Kepolisian Resor (Kapolres) Dairi Ajun Komisaris Polisi (AKP) SP Anakampun mengatakan, minibus Sampri trayek Pangururan-Medan datang dari arah Sidikalang menuju Medan. Sementara mobil pikap yang mengangkut roti, datang dari arah berlawanan.
“Kami belum dapat mengambil keterangan dari korban terkait kronologi kejadian. Tapi untuk sementara, melihat lokasi tabrakan merupakan jalan lurus dan posisi kedua kendaraan berada di sebelah kanan jalan dari arah Sidikalang. Minibus Sampri berupaya mendahului kendaraan lain dan tidak memperhatikan mobil pikap yang datang dari arah berlawanan sehingga tabrakan tidak dapat dielakkan,” katanya.
Menurut informasi dari sejumlah warga Simpang Silalahi Lae Pondom, yang berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), pada saat kejadian, kondisi cuaca berkabut. Sementara dalam kecelakaan maut sebelumnya, mobil Toyota Avanza BK 1891 IT terjun bebas ke dasar jurang Jembatan Lombang Aek Nabagas Simallopuk, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sabtu (21/2) dini hari.
Akibat kejadian nahas itu, empat orang meninggal. Keempatnya pasangan Ventje William Rondonuwu, 62; dan Ratna T Marbun, 62, serta anaknya, Jansen Rondonuwu, 14. Ketiganya diketahui warga Menteng, Jakarta Pusat. Sementara satu korban lainnya merupakan sopir bernama Kefler Simanullang, 45, warga Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumut. Korban tewas di tempat kejadian perkara dengan kondisi terjepit di mobil.
Anny gurning
Sopir pikap tewas di tempat dan tujuh orang lainnya lukaluka. Tabrakan antara minibus Sampri BK1643QS dengan mobil Daihatsu Grand Max pikap warna hitam BK 9490 SH terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Adapun sopir pikap yang tewas bernama Henri Silalahi, 30, warga Desa Kaban Tengah, Kecamatan STTU Jehe Pak pak Bharat. Sementara dua rekannya, Jeky Manik, 21; dan Janry Manik, masing-masing warga Sibande mengalami luka berat dan luka ringan.
Sementara pengemudi minibus Sampri, Hendra Paulus Sitanggang, warga Desa Sitinjo 2, Kabupaten Dairi; bersama empat penumpangnya, yakni Wulan Simbolon, 19; Kristina Simbolon; Tumpulan Simalango, 58; dan Perjuangan Naibaho, 62; masing-masing warga Pangururan Kabupaten Samosir, juga mengalami luka serius.
Hingga kemarin, seluruhnya menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Sidikalang Dairi. Kepala Satuan (Kasat) Lalu Lintas (Lantas) Kepolisian Resor (Kapolres) Dairi Ajun Komisaris Polisi (AKP) SP Anakampun mengatakan, minibus Sampri trayek Pangururan-Medan datang dari arah Sidikalang menuju Medan. Sementara mobil pikap yang mengangkut roti, datang dari arah berlawanan.
“Kami belum dapat mengambil keterangan dari korban terkait kronologi kejadian. Tapi untuk sementara, melihat lokasi tabrakan merupakan jalan lurus dan posisi kedua kendaraan berada di sebelah kanan jalan dari arah Sidikalang. Minibus Sampri berupaya mendahului kendaraan lain dan tidak memperhatikan mobil pikap yang datang dari arah berlawanan sehingga tabrakan tidak dapat dielakkan,” katanya.
Menurut informasi dari sejumlah warga Simpang Silalahi Lae Pondom, yang berjarak lebih kurang 500 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), pada saat kejadian, kondisi cuaca berkabut. Sementara dalam kecelakaan maut sebelumnya, mobil Toyota Avanza BK 1891 IT terjun bebas ke dasar jurang Jembatan Lombang Aek Nabagas Simallopuk, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi, Sabtu (21/2) dini hari.
Akibat kejadian nahas itu, empat orang meninggal. Keempatnya pasangan Ventje William Rondonuwu, 62; dan Ratna T Marbun, 62, serta anaknya, Jansen Rondonuwu, 14. Ketiganya diketahui warga Menteng, Jakarta Pusat. Sementara satu korban lainnya merupakan sopir bernama Kefler Simanullang, 45, warga Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Sumut. Korban tewas di tempat kejadian perkara dengan kondisi terjepit di mobil.
Anny gurning
(bbg)