Iklim Cahya Terpilih Aklamasi
A
A
A
INDRALAYA - Hasil Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) III KONI Ogan Ilir (OI) di Aula Kompleks Perkantoran Pemkab, Indralaya, kemarin, memutuskan Iklim Cahya terpilih sebagai ketua umum secara aklamasi.
Pada Musorcab III ini, Iklim menggantikan Mawardi Yahya, yang pada dua periode sebelumnya, yakni 2007-2011 dan 2011-2015 menjabat Ketua KONI OI. “Tapi karena kesibukan beliau, makanya enam bulan terakhir saya dipercaya menjadi pelaksana tugas (Plt) ketua umum,” ungkap Iklim Cahya, kemarin.
Menurut Iklim, untuk memacu kreativitas program, pihaknya harus mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana, program diklat untuk atlet, pelatih dan staf KONI. Serta memberi reward bagi mereka yang berprestasi. Untuk Porprov X di Lubuklinggau pada 24-30 Mei yang sudah di depan mata ini, jelasnya, KONI OI tidak akan asal-asalan memberangkatkan atlet.
Pihaknya akan melakukan tes kesehatan dan kebugaran atlet di 14 cabor yang diturunkan, di antaranya atletik, sepak bola, voli, menembak, pencak silat dan taekwondo. “Kalau V02 max tidak lulus (di bawah 6) sudah pasti akan kita coret. Cabor andalan kita taekwondo dan pencak silat,” ujarnya. Wakil Bupati OI M Daud Hasym menyatakan bahwa Ketua KONI OI yang baru ini akan mendapat tugas yang berat.
“Tapi kalau dilaksanakan bersama-sama Insya Allah, ringan. Kita berharap betul-betul menjadi nomor satu. Karena, di kompleks perkantoran ada lapangan sepak bola dan arena lain yang siap pakai. Tolong dimanfaatkan,” katanya. Daud berharap, KONI segera mempersiapkan atlet untuk Porprov X dan pihaknya akan mengirim 200 atlet hasil seleksi daerah. Kemudian anggaran KONI OI untuk 2015 ini mencapai Rp2 miliar dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya Rp600 juta.
“Harapan kita bisa berbicara banyak di Porprov, kalau bisa jadi yang terbaik,” tandasnya. Sementara, Wakil Ketua III KONI Sumsel Dhennie Zainal berharap, KONI OI terus membina hingga melahirkan atlet berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Di Sumsel sedang krisis atlet, PON XVIII Jabar 2016 menjadi puncak prestasi atlet. Makanya, kami berharap kabupaten/kota berlomba-lomba menciptakan atlet, membawa nama baik dan harum Sumsel ke depan. Mudah-mudahan kepengurusan yang baru akan membawa nama baik OI sekaligus mencari atlet yang akan membawa nama baik kabupaten OI,” tutupnya.
Muhammad moeslim
Pada Musorcab III ini, Iklim menggantikan Mawardi Yahya, yang pada dua periode sebelumnya, yakni 2007-2011 dan 2011-2015 menjabat Ketua KONI OI. “Tapi karena kesibukan beliau, makanya enam bulan terakhir saya dipercaya menjadi pelaksana tugas (Plt) ketua umum,” ungkap Iklim Cahya, kemarin.
Menurut Iklim, untuk memacu kreativitas program, pihaknya harus mengoptimalkan fungsi sarana dan prasarana, program diklat untuk atlet, pelatih dan staf KONI. Serta memberi reward bagi mereka yang berprestasi. Untuk Porprov X di Lubuklinggau pada 24-30 Mei yang sudah di depan mata ini, jelasnya, KONI OI tidak akan asal-asalan memberangkatkan atlet.
Pihaknya akan melakukan tes kesehatan dan kebugaran atlet di 14 cabor yang diturunkan, di antaranya atletik, sepak bola, voli, menembak, pencak silat dan taekwondo. “Kalau V02 max tidak lulus (di bawah 6) sudah pasti akan kita coret. Cabor andalan kita taekwondo dan pencak silat,” ujarnya. Wakil Bupati OI M Daud Hasym menyatakan bahwa Ketua KONI OI yang baru ini akan mendapat tugas yang berat.
“Tapi kalau dilaksanakan bersama-sama Insya Allah, ringan. Kita berharap betul-betul menjadi nomor satu. Karena, di kompleks perkantoran ada lapangan sepak bola dan arena lain yang siap pakai. Tolong dimanfaatkan,” katanya. Daud berharap, KONI segera mempersiapkan atlet untuk Porprov X dan pihaknya akan mengirim 200 atlet hasil seleksi daerah. Kemudian anggaran KONI OI untuk 2015 ini mencapai Rp2 miliar dari tahun-tahun sebelumnya yang hanya Rp600 juta.
“Harapan kita bisa berbicara banyak di Porprov, kalau bisa jadi yang terbaik,” tandasnya. Sementara, Wakil Ketua III KONI Sumsel Dhennie Zainal berharap, KONI OI terus membina hingga melahirkan atlet berprestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Di Sumsel sedang krisis atlet, PON XVIII Jabar 2016 menjadi puncak prestasi atlet. Makanya, kami berharap kabupaten/kota berlomba-lomba menciptakan atlet, membawa nama baik dan harum Sumsel ke depan. Mudah-mudahan kepengurusan yang baru akan membawa nama baik OI sekaligus mencari atlet yang akan membawa nama baik kabupaten OI,” tutupnya.
Muhammad moeslim
(bhr)