Tetapkan Dua Skema
A
A
A
PALEMBANG - Tim pelatih Sriwijaya FC (SFC) telah menetapkan dua skema pilihan yang bakal diterapkan pada Indonesia Super League (ISL) edisi 2015. Bisa menggunakan 4-2-3-1 atau 4-4-2, tergantung kondisi dan siapa lawan yang dihadapi Laskar Wong Kito.
Jika merujuk pada dua formasi tersebut, bisa jadi skema 4-2-3-1 akan diterapkan sang nakhoda untuk laga tandang. Karena tren pola seperti itu biasa dipakai timtim lain ketika menghadapi tim tuan rumah. Dengan menempatkan lima pemain di sektor gelandang dan mengoptimalkan satu striker, pola 4-2-3-1 cukup efektif.
Kalau untuk skema 4-4-2, sudah jelas SFC bakal tampil menyerang total dengan menggunakan dua striker. Pola ini mungkin akan diterapkan coach Benny “Bendol” Dollo, saat Ferdinand Sinaga dkk bermain di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. Nah,jika melihat komposisi SFC saat ini yang bermaterikan pemain yang punya kecepatan seperti ini, bukan tidak mungkin Bendol akan memakai dua pola itu dalam satu pertandingan.
Asisten Pelatih SFC Hartono Ruslan menuturkan, formasi 4-2-3- 1 hampir sama dengan pola permainan SFC di era kepelatihan Kas Hartadi musim 2011-2012. Kemudian jika memakai formasi tersebut, Goran Ljubojevic menjadi tumpuhan untuk mendulang gol. Kalau formasi 4-4-2, pelatih akan menarik duo kapten SFC Titus “Tibo” Bonai dan Ferdinand Sinaga.
Kemungkinan lini depan bisa dipasang Patrich Wanggai dan Goran Ljubojevic. “Pada formasi ini, kita akan memplot empat penyerang secara langsung. Tetapi proyeksi gol berada di duet Goran dan Wanggai,” ungkapnya. Secara umum, Hartono menjelaskan, kondisi tim terus melakukan pematangan. Demi memperlihatkan progres jajaran pelatih tentunya ingin melihatnya di laga uji coba nanti.
“Tentunya kami membutuhkan laga uji coba untuk kematangan tim. Karena kita akan menggelar turnamen piala gubernur di sini. Jadi, kita memfokuskan laga tersebut dan tur keluar kembali dibatalkan,” pungkasnya. Namun ketika latihan sore kemarin, Bendol belum terlihat memberi menu strategi pada anak asuhnya, melainkan lebih kepada teknik organisasi. Selain itu gerakan reflek tiga penjaga gawang, Dian Agus, Yogi Priatna, dan Teja Paku Alam pun terus digenjot.
Muhammad moeslim
Jika merujuk pada dua formasi tersebut, bisa jadi skema 4-2-3-1 akan diterapkan sang nakhoda untuk laga tandang. Karena tren pola seperti itu biasa dipakai timtim lain ketika menghadapi tim tuan rumah. Dengan menempatkan lima pemain di sektor gelandang dan mengoptimalkan satu striker, pola 4-2-3-1 cukup efektif.
Kalau untuk skema 4-4-2, sudah jelas SFC bakal tampil menyerang total dengan menggunakan dua striker. Pola ini mungkin akan diterapkan coach Benny “Bendol” Dollo, saat Ferdinand Sinaga dkk bermain di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring. Nah,jika melihat komposisi SFC saat ini yang bermaterikan pemain yang punya kecepatan seperti ini, bukan tidak mungkin Bendol akan memakai dua pola itu dalam satu pertandingan.
Asisten Pelatih SFC Hartono Ruslan menuturkan, formasi 4-2-3- 1 hampir sama dengan pola permainan SFC di era kepelatihan Kas Hartadi musim 2011-2012. Kemudian jika memakai formasi tersebut, Goran Ljubojevic menjadi tumpuhan untuk mendulang gol. Kalau formasi 4-4-2, pelatih akan menarik duo kapten SFC Titus “Tibo” Bonai dan Ferdinand Sinaga.
Kemungkinan lini depan bisa dipasang Patrich Wanggai dan Goran Ljubojevic. “Pada formasi ini, kita akan memplot empat penyerang secara langsung. Tetapi proyeksi gol berada di duet Goran dan Wanggai,” ungkapnya. Secara umum, Hartono menjelaskan, kondisi tim terus melakukan pematangan. Demi memperlihatkan progres jajaran pelatih tentunya ingin melihatnya di laga uji coba nanti.
“Tentunya kami membutuhkan laga uji coba untuk kematangan tim. Karena kita akan menggelar turnamen piala gubernur di sini. Jadi, kita memfokuskan laga tersebut dan tur keluar kembali dibatalkan,” pungkasnya. Namun ketika latihan sore kemarin, Bendol belum terlihat memberi menu strategi pada anak asuhnya, melainkan lebih kepada teknik organisasi. Selain itu gerakan reflek tiga penjaga gawang, Dian Agus, Yogi Priatna, dan Teja Paku Alam pun terus digenjot.
Muhammad moeslim
(bhr)