28 Keluarga Korban Longsor Banjarnegara Segera Direlokasi
A
A
A
BANJARNEGARA - Sebanyak 28 keluarga korban bencana longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar Banjarnegara segera direlokasi ke Dusun Suren, Desa Ambal.
“Lahan relokasi bagi 28 keluarga korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara,” kata Anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara Bawono kemarin.
Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan pembangunan hunian tetap bagi keluarga korban longsor Jemblung di lahan relokasi itu akan dilaksanakan. Menurut dia, saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembayaran tanah bakal lahan relokasi tersebut.
“Satu meter perseginya dihargai Rp270.000. Saya belum bisa memastikan kapan pembangunannya tetapi rencananya tahun ini,” katanya. Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan bahwa lahan bakal tempat relokasi itu berlokasi di Dusun Suren, Desa Ambal, Kecamatan Karangkobar.
Menurut dia, pembayaran tanah yang luasnya sekitar 6.000 hektare itu sudah selesai dilaksanakan dengan anggaran sekitar Rp1,8 miliar. “Saat ini masih menunggu pengesahan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Banjarnegara,” katanya. Disinggung rencana pembangunan hunian tetap di lahan relokasi itu, Catur mengaku belum bisa memastikan karena masih menunggu anggaran dari BNPB.
“Kalau anggaran dari BNPB turun, kami segera membangun hunian tetap itu,” ucapnya. Catur menyebutkan, setiap keluarga akan mendapat lahan seluas 120 meter persegi termasuk satu unit rumah tipe 36. Untuk diketahui, tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada Jumat, 12 Desember 2014 lalu sekitar pukul 17.30 WIB, menimbun sekitar 35 rumah warga.
Sementara jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai 108 orang. Jumlah tersebut belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana itu terjadi. Hingga saat ini, sebanyak 28 keluarga korban longsor yang selamat menempati hunian sementara berupa rumah-rumah warga yang disewa oleh Pemkab Banjarnegara.
Dibantu Rp26 Juta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat bencana angin kencang yang terjadi Senin (23/2) telah merusak 15 rumah di tiga kecamatan. Kepala pelaksana BPBD Gunungkidul Budi Harjo mengungkapkan, kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Semanu yang mencapai 12 rumah.
Dua rumah lainnya di Kecamatan Semin dan satu rumah di Playen. ”Tahun ini kita ada kuota rumah rusak parah atau ambruk sebanyak 16 rumah,” katanya. B udi menuturkan, besaran dana bantuan untuk rerhab rumah rusak yang terkena bencana sebesar Rp26 juta. Anggaran tersebut akan diberikan dalam bentuk material.”Jadi korban rumah ambruk karena bencana dibantu material,senilai Rp 26 juta,” tandasnya.
Suharjono/ant
“Lahan relokasi bagi 28 keluarga korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara,” kata Anggota DPRD Kabupaten Banjarnegara Bawono kemarin.
Kendati demikian, dia mengaku belum mengetahui secara pasti kapan pembangunan hunian tetap bagi keluarga korban longsor Jemblung di lahan relokasi itu akan dilaksanakan. Menurut dia, saat ini masih dalam tahap penyelesaian pembayaran tanah bakal lahan relokasi tersebut.
“Satu meter perseginya dihargai Rp270.000. Saya belum bisa memastikan kapan pembangunannya tetapi rencananya tahun ini,” katanya. Kepala Pelaksana Harian BPBD Banjarnegara Catur Subandrio mengatakan bahwa lahan bakal tempat relokasi itu berlokasi di Dusun Suren, Desa Ambal, Kecamatan Karangkobar.
Menurut dia, pembayaran tanah yang luasnya sekitar 6.000 hektare itu sudah selesai dilaksanakan dengan anggaran sekitar Rp1,8 miliar. “Saat ini masih menunggu pengesahan dari Kantor Pertanahan Kabupaten Banjarnegara,” katanya. Disinggung rencana pembangunan hunian tetap di lahan relokasi itu, Catur mengaku belum bisa memastikan karena masih menunggu anggaran dari BNPB.
“Kalau anggaran dari BNPB turun, kami segera membangun hunian tetap itu,” ucapnya. Catur menyebutkan, setiap keluarga akan mendapat lahan seluas 120 meter persegi termasuk satu unit rumah tipe 36. Untuk diketahui, tanah longsor yang melanda Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, pada Jumat, 12 Desember 2014 lalu sekitar pukul 17.30 WIB, menimbun sekitar 35 rumah warga.
Sementara jumlah warga Dusun Jemblung yang tertimbun longsor diperkirakan mencapai 108 orang. Jumlah tersebut belum termasuk warga luar Dusun Jemblung yang kebetulan melintas saat bencana itu terjadi. Hingga saat ini, sebanyak 28 keluarga korban longsor yang selamat menempati hunian sementara berupa rumah-rumah warga yang disewa oleh Pemkab Banjarnegara.
Dibantu Rp26 Juta
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mencatat bencana angin kencang yang terjadi Senin (23/2) telah merusak 15 rumah di tiga kecamatan. Kepala pelaksana BPBD Gunungkidul Budi Harjo mengungkapkan, kerusakan terparah terjadi di Kecamatan Semanu yang mencapai 12 rumah.
Dua rumah lainnya di Kecamatan Semin dan satu rumah di Playen. ”Tahun ini kita ada kuota rumah rusak parah atau ambruk sebanyak 16 rumah,” katanya. B udi menuturkan, besaran dana bantuan untuk rerhab rumah rusak yang terkena bencana sebesar Rp26 juta. Anggaran tersebut akan diberikan dalam bentuk material.”Jadi korban rumah ambruk karena bencana dibantu material,senilai Rp 26 juta,” tandasnya.
Suharjono/ant
(bhr)