PGRI Diingatkan Jangan Terpecah

Rabu, 25 Februari 2015 - 12:01 WIB
PGRI Diingatkan Jangan Terpecah
PGRI Diingatkan Jangan Terpecah
A A A
PALEMBANG - Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta, PGRI Sumsel sebagai organisasi yang sudah maju, tidak boleh terpecah belah. Hal itu diungkapkannya saat membuka Konferensi PGRI Sumsel XXV, di Hotel Sandjaja tadi malam. PGRI sebagai organisasi sokoguru kata orang nomor satu di Sumsel itu mestinya dipimpin oleh karakter yang memiliki program khusus dan program umum.

PGRI lanjut dia akan sangat tepat jika dipimpin mereka yang mampu, tidak hanya mampu pidato namun memiliki program jelas. Hal itu penting mengingat, PGRI punya peran penting mendukung pembangunan daerah dengan guru-gurunya yang berkualitas. Apalagi saat ini Pemprov juga telah menyediakan banyak kesempatan sekolah gratis bagi para guru. Karena itu dia mengingatkan agar PGRI mampu menjadi organisasi yang mengakomodir kebutuhan para guru.

Sehingga dalam konferensi nantinya diharapkan menjadi contoh organisasi profesi yang maju. “Jangan sampai berpecah belah dalam konferensi nanti, PGRI merupakan organisasi guru yang sudah maju saat ini. Jangan merusak hal itu,”ujarnya. Sementara itu, Ketua PB PGRI Sumsel, Sulistyo mengatakan perubahan kurikulum yang begitu cepat dalam satu tahun terakhir mau tidak mau memang harus direspon cepat oleh para guru.

Karena itu, organisasi PGRI yang menjadi mitra strategis pemerintah harus mendorong dan mengarahkan anggotanya menjadi guru yang lebih berkualitas. “Perubahan kurikulum baru memang menjadi tantangan bagi para guru. Tenaga pengajar harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan itu,” ujarnya saat memberikan sambutan pembukaan konferensi PGRI ke XXV,tadi malam. Terlebih, ia mengingatkan para guru untuk lebih bijaksana dalam proses penilaian seorang siswa. Apalagi, dalam pelaksa naan Ujian Nasional (UN) tahun ini mengalami perubahan yang mendasar dalam penentuan tingkat kelulusan siswa.

Pada kuri kulum sekarang, penilaian kelulusan sepenuhnya ditentukan oleh sekolah. Karena dengan penilaian yang sepenuhnya dilakukan sekolah, ia mengatakan proses penilaian hanya akan dilakukan oleh para guru yang bersangkutan. Meski begitu, guru juga masih harus mempersiapkan pelaksanaan UN dengan lebih berkompetitif.

“Perubahan kurikulum ini juga mendorong guru untuk lebih berkompetitif,”tegasnya. Diapun menegaskan, PGRI sebagai organisasi para guru di Indonesia bisa memposisikan diri sebagai mitra strategis pemerintah dalam dunia pendidikan. Karena itu, para guru yang menjadikan anggota PGRI juga harus mendorong PGRI menjadi organisasi perjuangan para guru. “Tidak pernah ada sejarah, organisasi guru untuk oposisi dengan pemerintah. Karena itu, PGRI harus solid dan bersatu dengan menjalankan organisasi,”tandasnya.

Syarwani Ingin Kembali Pimpin PGRI
Sementara itu, pemilihan ketua dalam Konferensi PGRI Sumsel ke XXV tahun ini, dipastikan akan lebih ketat. Selain Ketua PGRI Sumsel, Syarwani Ahmad yang sudah memastikan diri untuk kembali maju, terdapat juga dukungan PGRI kota Palembang bagi Ahmad Zulinto untuk maju sebagai calon ketua. Kemarin, sebelum pembuka an Konferensi Ketua PGRI Sumsel, Syarwani Ahmad mengatakan pelaksanaan konferensi ke XXV selama empat hari, memiliki agenda penting yakni pemilihan ketua dengan kepengurusan lima tahun kedepan.

Bahkan, ia memastikan untuk kembali maju dalam konferensi tahun ini. “Silahkan saja jika ada yang mau maju, tapi pastinya saya juga akan maju lagi,”ujarnya, Menurut Rektor PGRI ini, berdasarkan aturan organisasi j Ketua dapat memimpin organisasi selama dua periode.

Selain itu, syarat calon ketua lainnya, yakni belum pernah tersangkut masalah hukum. Terutama, Ketua PGRI harus memiliki loyalitas tugas, mampu menjadi teladan dan memberikan panutan ter hadap anggota. Selain itu, ketua juga harus memiliki pengetahuan bukan hanya sekedar tetang PGRI namun dunia kependidikan.

Tasmalinda
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.4612 seconds (0.1#10.140)
pixels