Bulog Salurkan 19.000 Ton Raskin
A
A
A
PALEMBANG - Perum Bulog Divre Sumsel Babel mulai menyalurkan beras untuk masyarakat miskin (raskin) periode Januari-Maret 2015 ke beberapa titik distribusi di Sumsel. Jumlah raskin yang didistribusikan mencapai 19.000 ton bagi 419.579 rumah tangga sasaran (RTS).
Pemprov Sumsel berharap, Pemkab dan Pemkot setempat bisa bertanggung jawab atas penyaluran agar tepat sasaran dan harga. Mengingat pada pelaksanaan tahun lalu masih ada raskin yang belum tersalurkan secara tepat. Kadivre Bulog Sumsel Babel Basirun mengatakan, jumlah RTS tahun ini masih sama dengan tahun 2014.
Adapun target yang disalurkan sebanyak 90.000 ton secara bertahap. “Pada periode Januari-Maret ini kami salurkan 19.000 ton sampai ke titik distribusi setiap kabupaten/kota,” sebutnya dalam Peluncuran dan Sosialisasi Raskin 2015 di Gudang Bulog Km 9 Palembang, kemarin. Pihaknya mencatat, realisasi penyaluran raskin tahun 2014 sebanyak 78.000 ton atau sekitar 99,95%.
Angka ini dinilai sudah di atas angka rata-rata nasional sekitar 97%. Diakuinya, penyaluran ke daerah Banyuasin masih tersisa 41 ton lagi. Hal ini dikarenakan terkendala infrastruktur, sebab daerah tersebut merupakan daerah perairan. “Bulog bertanggung jawab atas penyaluran hingga titik distribusi. Selanjutnya penyaluran merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tersebut. Hal ini memang perlu koordinasi agar realisasi (distribusi) dapat mencapai 100%,” cetus Basirun.
Adapun saat ini stok beras Sumsel sekitar 30.751 ton, dan Babel 3.000-an ton. Stok ini dipastikannya bisa bertahan hingga lima bulan ke depan. Belum lagi Maret mendatang akan tiba musim panen sehingga Bulog akan menyerap lagi beras dari petani. “Kami menjamin kualitas berasnya baik hingga lima bulan nanti,” ucap dia.
Sementara itu, Sekda Pemprov Sumsel Mukti Sulaiman mengatakan, pendistribusian raskin ini ditujukan untuk menstabilkan harga beras di pasar yang sudah beranjak naik. Sementara, untuk Operasi Pasar (OP) bisa dilakukan jika kondisi mendesak dan harga memang sudah tinggi. Disebutkannya, program beras subsidi secara nasional sekitar 75 - 76 juta ton, sementara pagu raskin tahun lalu untuk Sumsel sekitar 75.000 ton.
“Pastinya, raskin diluncurkan ke setiap kabupaten dan harganya tidak boleh di atas Rp1.600 per kilogram. Apabila ada kendala distribusi itu tanggung jawab kabupaten daerah terkait,” tegasnya. Kepala Dinas Sosial Sumsel Apriadi menambahkan, pengawasan di setiap kecamatan memang dilakukan dari pihaknya di bawah petunjuk Kementerian Sosial melalui jasa TKSK.
Dia pun memastikan, setiap tahunnya data RTS selalu diperbarui. Diakuinya, beberapa permasalahan memang masih terjadi di lapangan, misalnya tidak tepat sasaran, tidak tepat waktu, dan harga tembus di atas rata-rata. “Hasil pengawasan akan kami evaluasi dan dibawa ke rapat koordinasi nasional bersama kementerian,” tukasnya.
Yulia savitri
Pemprov Sumsel berharap, Pemkab dan Pemkot setempat bisa bertanggung jawab atas penyaluran agar tepat sasaran dan harga. Mengingat pada pelaksanaan tahun lalu masih ada raskin yang belum tersalurkan secara tepat. Kadivre Bulog Sumsel Babel Basirun mengatakan, jumlah RTS tahun ini masih sama dengan tahun 2014.
Adapun target yang disalurkan sebanyak 90.000 ton secara bertahap. “Pada periode Januari-Maret ini kami salurkan 19.000 ton sampai ke titik distribusi setiap kabupaten/kota,” sebutnya dalam Peluncuran dan Sosialisasi Raskin 2015 di Gudang Bulog Km 9 Palembang, kemarin. Pihaknya mencatat, realisasi penyaluran raskin tahun 2014 sebanyak 78.000 ton atau sekitar 99,95%.
Angka ini dinilai sudah di atas angka rata-rata nasional sekitar 97%. Diakuinya, penyaluran ke daerah Banyuasin masih tersisa 41 ton lagi. Hal ini dikarenakan terkendala infrastruktur, sebab daerah tersebut merupakan daerah perairan. “Bulog bertanggung jawab atas penyaluran hingga titik distribusi. Selanjutnya penyaluran merupakan tanggung jawab pemerintah daerah tersebut. Hal ini memang perlu koordinasi agar realisasi (distribusi) dapat mencapai 100%,” cetus Basirun.
Adapun saat ini stok beras Sumsel sekitar 30.751 ton, dan Babel 3.000-an ton. Stok ini dipastikannya bisa bertahan hingga lima bulan ke depan. Belum lagi Maret mendatang akan tiba musim panen sehingga Bulog akan menyerap lagi beras dari petani. “Kami menjamin kualitas berasnya baik hingga lima bulan nanti,” ucap dia.
Sementara itu, Sekda Pemprov Sumsel Mukti Sulaiman mengatakan, pendistribusian raskin ini ditujukan untuk menstabilkan harga beras di pasar yang sudah beranjak naik. Sementara, untuk Operasi Pasar (OP) bisa dilakukan jika kondisi mendesak dan harga memang sudah tinggi. Disebutkannya, program beras subsidi secara nasional sekitar 75 - 76 juta ton, sementara pagu raskin tahun lalu untuk Sumsel sekitar 75.000 ton.
“Pastinya, raskin diluncurkan ke setiap kabupaten dan harganya tidak boleh di atas Rp1.600 per kilogram. Apabila ada kendala distribusi itu tanggung jawab kabupaten daerah terkait,” tegasnya. Kepala Dinas Sosial Sumsel Apriadi menambahkan, pengawasan di setiap kecamatan memang dilakukan dari pihaknya di bawah petunjuk Kementerian Sosial melalui jasa TKSK.
Dia pun memastikan, setiap tahunnya data RTS selalu diperbarui. Diakuinya, beberapa permasalahan memang masih terjadi di lapangan, misalnya tidak tepat sasaran, tidak tepat waktu, dan harga tembus di atas rata-rata. “Hasil pengawasan akan kami evaluasi dan dibawa ke rapat koordinasi nasional bersama kementerian,” tukasnya.
Yulia savitri
(bhr)