Penanganan Kebakaran di Bengkalis Butuh Hujan Buatan

Selasa, 24 Februari 2015 - 06:02 WIB
Penanganan Kebakaran di Bengkalis Butuh Hujan Buatan
Penanganan Kebakaran di Bengkalis Butuh Hujan Buatan
A A A
PEKANBARU - Penanganan kebakaran hutan di Kabupaten Bengkalis perlu hujan buatan karena terus meluas. Data terakhir, sedikitnya 200 hektare hutan dan lahan disana dilalap sijago merah.

Untuk menangani hal ini, pihak Pemkab Bengkalis meminta Pemerintah untuk segera melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) agar di wilayahnya.

"Hujan buatan di Bengkalis memang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan. Karena memang ada beberapa daerah yang sulit dijangkau oleh jalur darat," ujar Kabid Pemadam Kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Suiswantoro, Senin (11/2/2015).

Dia menyebut, saat ini kebekaran sudah melanda delapan kecamatan di Bengkalis. Daerah tersebut diantaranya adalah Kecamatan Bantan, Siak Kecil, Bengkalis dan lainnya.

"Bengkalis adalah daerah dengan gambut dalam. Jadi daerahnya mudah terbakar. Jika terbakar sulit dipadamkan. TMC di Bengkalis sangat dibutuhkan untuk menurunkan hujan. Karena sudah dua bulan terakhir tidak ada hujan disini. Namun kita tetap melakukan upaya pemadaman melalui jalur darat," timpalnya.

Sementara itu Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) siap membantu pemerintah dalam mencegah kebakaran lahan dan hutan (karhutla) secara terpadu mulai dari tingkat pusat, provinsi, daerah, sampai unit kesatuan pengelolaan hutan.

Pernyataan itu dikemukakan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) Irsyal Yasman, menanggapi permintaan pemerintah yang meminta semua pihak untuk terlibat aktif dalam penanganan karhutla.

"Kesiapan yang melibatkan seluruh korporasi anggota APHI mulai dari melakukan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kepada masyarakat mengenai antisipasi pencegahan kebakaran.Kemudian menyiapkan peralatan pemadaman seperti helikopter dengan pembom air, mobil pemadam, airboat, pompa air serta teknologi foto udara," ujar Irsyal.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9956 seconds (0.1#10.140)