Protes Australia, Mahasiswa Malang Kumpulkan Koin
A
A
A
MALANG - Tersinggung atas pernyataan PM Australia Tony Abbott, Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, melakukan aksi kumpul koin di pertigaan jalan dan toko.
Puluhan mahasiswa dari Institut Agama Islam ini mendatangi pedagang. Mereka mengharapkan partisipasi pedagang untuk memberikan sumbangan berupa koin ala kadarnya. Mereka juga membawa spanduk dengan tulisan Rp500 For Australia.
Koordinator aksi Aminullah mengatakan, mahasiswa tersinggung atas tindakan Pemerintah Australia yang dinilai mencampuri dan mencoba mengintervensi proses hukum di Indonesia yang akan mengeksekusi dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Keduanya adalah terpidana mati dalam kasus sindikat narkoba internasional atau yang dikenal dengan Bali Nine.
Sebagai kader bangsa, kata Aminullah, mahasiswa melakukan protes atas intervensi Australia. Selain itu PMII Malang menilai pernyataan PM Tony Abbot yang mengungkit bantuan Australia pada saat terjadi gempa dan tsunami di Aceh 2004 sebagai bentuk penghinaan terhadap martabat bangsa.
"Ini soal harga diri dan martabat bangsa yang tidak senilai dengan bantuan sebesar satu miliar dolar Amerika Serikat itu," ujar Aminullah, Senin (23/2/2015)
Menurut dia, cara Negeri Kanguru itu mengungkit bantuannya menunjukkan ketidaktulusan Australia membantu Indonesia.
"Membantu tapi batinnya tidak tulus. Karena itu, sebagai generasi bangsa, kita mengumpulkan koin untuk mengembalikan bantuan tersebut."
Salah seorang mahasiswa, Muhammad Jamaluddin, mengatakan, koin yang terkumpul akan disimpan di kampus untuk dihitung. "Kita akan antar dan serahkan ke pihak Kedutaan Besar Australia di Jakarta," katanya seraya menambahkan, aksi kumpul koin akan terus berlanjut hingga sepekan ke depan.
Pantauan KORAN SINDO, mahasiswa membawa kaleng dan mengumpulkan koin di pertigaan Kecamatan Gondanglegi dan Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Mereka menyetop kendaraan yang lewat untuk minta sumbangan berupa koin.
Mahasiswa juga membentuk posko di depan Masjid Jami Gondanglegi Malang sebagai tempat berkoordinasi sebelum aksi turun jalan untuk mengumpulkan koin.
Puluhan mahasiswa dari Institut Agama Islam ini mendatangi pedagang. Mereka mengharapkan partisipasi pedagang untuk memberikan sumbangan berupa koin ala kadarnya. Mereka juga membawa spanduk dengan tulisan Rp500 For Australia.
Koordinator aksi Aminullah mengatakan, mahasiswa tersinggung atas tindakan Pemerintah Australia yang dinilai mencampuri dan mencoba mengintervensi proses hukum di Indonesia yang akan mengeksekusi dua warga Australia, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Keduanya adalah terpidana mati dalam kasus sindikat narkoba internasional atau yang dikenal dengan Bali Nine.
Sebagai kader bangsa, kata Aminullah, mahasiswa melakukan protes atas intervensi Australia. Selain itu PMII Malang menilai pernyataan PM Tony Abbot yang mengungkit bantuan Australia pada saat terjadi gempa dan tsunami di Aceh 2004 sebagai bentuk penghinaan terhadap martabat bangsa.
"Ini soal harga diri dan martabat bangsa yang tidak senilai dengan bantuan sebesar satu miliar dolar Amerika Serikat itu," ujar Aminullah, Senin (23/2/2015)
Menurut dia, cara Negeri Kanguru itu mengungkit bantuannya menunjukkan ketidaktulusan Australia membantu Indonesia.
"Membantu tapi batinnya tidak tulus. Karena itu, sebagai generasi bangsa, kita mengumpulkan koin untuk mengembalikan bantuan tersebut."
Salah seorang mahasiswa, Muhammad Jamaluddin, mengatakan, koin yang terkumpul akan disimpan di kampus untuk dihitung. "Kita akan antar dan serahkan ke pihak Kedutaan Besar Australia di Jakarta," katanya seraya menambahkan, aksi kumpul koin akan terus berlanjut hingga sepekan ke depan.
Pantauan KORAN SINDO, mahasiswa membawa kaleng dan mengumpulkan koin di pertigaan Kecamatan Gondanglegi dan Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Mereka menyetop kendaraan yang lewat untuk minta sumbangan berupa koin.
Mahasiswa juga membentuk posko di depan Masjid Jami Gondanglegi Malang sebagai tempat berkoordinasi sebelum aksi turun jalan untuk mengumpulkan koin.
(zik)