Apa Benar Ada Sanksi FIFA?
A
A
A
LUBUKLINGGAU - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Imam Nahrawi menganggap, ancaman sanksi FIFA terhadap persepakbolaan Indonesia sekadar isu belaka. Soalnya, apa yang dilakukan pihaknya, untuk memperbaiki kualitas kompetisi dan persepakbolaan Tanah Air.
“Apa benar ada sanksi (suspend) dari FIFA? Kita lihat saja nanti. Sebab, saya kira FIFA juga harus diberikan fakta yang baik, seimbang dan jujur terkait persepakbolaan Indonesia (saat ini),” tegas Imam Nahrawi saat melakukan kunjungan kerja di Kota Lubuklinggau, kemarin.
Menurutnya, setelah persoalan penundaan kompetisi ISL mencuat, mulai banyak pihak terkait yang menyampaikan data dan fakta seputar kondisi klub-klub Indonesia. Contohnya, Direktorat Jenderal Pajak yang menyampaikan mengenai tunggakan pajak klub. Bahkan, dirinya menyatakan, bukan tidak mungkin besok atau lusa akan ada lagi pihak terkait yang juga menyampaikan hal yang sama.
Mengenai adanya keberatan para sponsor terkait penundaan kompetisi, menurut Imam, hal itu konsekuensi dari sebuah keputusan. Sebab, apa pun keputusan yang diambil pasti ada pro dan kontra. Imam menambahkan, pihaknya telah menyiapkan alasan-alasan untuk disampaikan ke FIFA terkait permasalahan sepak bola Indonesia.
Karena, semua langkah yang diambil pemerintah untuk kebaikan sepak bola Tanah Air. “Yakinlah, Kemenpora mempunyai niat yang benar dan besar untuk memastikan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik,” pungkasnya. Sementara itu, perwakilan Sriwijaya FC anggota 18 kontestan ISL Faisal Mursyid menjelaskan, setelah sepekan berkutat di Jakarta untuk berkoordinasi dengan tim lain dan berbagai pihak termasuk BOPI dan Kemenpora, maka diputuskan kick off akan dilaksanakan pada tanggal 4 atau 5 April mendatang.
“Itu berdasarkan Deklarasi 18 tim ISL di Bandung, Jumat (20/2). Dalam salah satu poin, klub ISL meminta PT Liga Indonesia untuk membuat jadwal baru. Akhirnya, terpilihlah tanggal tersebut (untuk kick off). Sebab, pada bulan Maret tidak memungkinkan memulai kompetisi karena ada agenda kualifikasi Piala Asia U-23 dan laga internasional FIFA,” ujar Sekretaris Umum PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) ini.
Dengan keputusan tersebut, manajemen SFC disibukkan menjalin komunikasi dengan para pemain terkait kontrak. Sebab dengan mundurnya jadwal kompetisi, dikhawatirkan kontrak pemain selesai sebelum kompetisi rampung. “Tidak hanya dengan pemain soal kontrak kerja, tetapi juga berhubungan dengan para sponsor. Tentunya secepatnya persoalan itu dibahas manajemen agar semuanya tidak menjadi persoalan setelah kompetisi selesai nantinya,” pungkasnya.
Bukan hanya manajemen klub yang dibuat pusing gara-gara berantakannya kompetisi ISL. Namun, tim pelatih dan pemain juga merasakan dampak negatifnya. Pasalnya, penundaan kompetisi berdampak pada peak performance pemain yang sudah diatur sejak latihan perdana.
“Info sebelumnya, kompetisi diundur dari Februari ke 4 Maret. Hal itu membuat kami terpaksa menambah program baru yakni tur Jawa Tengah. Info terbaru diundur lagi hingga 4 April yang memaksa kami harus menggodok program baru,” kata Hartono. Dilanjutkannya, ritme tim harus sejajar dengan jadwal kompetisi.
Ketika start kompetisi masih sangat jauh, maka asupan program latihan yang harus diterima anak asuhnya juga disesuaikan. “Kalau tidak seperti itu, saat kompetisi skuat kita jadi kendur. Karena sekarang, kondisi pemain berada di top performa mereka. Ritme ini yang harus kami jaga jangan sampai mundur-mundurnya kompetisi berdampak besar kepada tim,” ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya berencana menentukan program lain agar kondisi tim tidak kendur menjelang kompetisi. “Usai tur Jawa Tengah tanggal 26-28 Februari kita akan tentukan program lagi. Bisa jadi kita kembali lakukan laga uji coba di Palembang. Uji coba ini dilakukan home and away agar pemain bisa merasakan iklim kompetisi,” pungkasnya.
Hengky chandra agoes/ muhammad moeslim
“Apa benar ada sanksi (suspend) dari FIFA? Kita lihat saja nanti. Sebab, saya kira FIFA juga harus diberikan fakta yang baik, seimbang dan jujur terkait persepakbolaan Indonesia (saat ini),” tegas Imam Nahrawi saat melakukan kunjungan kerja di Kota Lubuklinggau, kemarin.
Menurutnya, setelah persoalan penundaan kompetisi ISL mencuat, mulai banyak pihak terkait yang menyampaikan data dan fakta seputar kondisi klub-klub Indonesia. Contohnya, Direktorat Jenderal Pajak yang menyampaikan mengenai tunggakan pajak klub. Bahkan, dirinya menyatakan, bukan tidak mungkin besok atau lusa akan ada lagi pihak terkait yang juga menyampaikan hal yang sama.
Mengenai adanya keberatan para sponsor terkait penundaan kompetisi, menurut Imam, hal itu konsekuensi dari sebuah keputusan. Sebab, apa pun keputusan yang diambil pasti ada pro dan kontra. Imam menambahkan, pihaknya telah menyiapkan alasan-alasan untuk disampaikan ke FIFA terkait permasalahan sepak bola Indonesia.
Karena, semua langkah yang diambil pemerintah untuk kebaikan sepak bola Tanah Air. “Yakinlah, Kemenpora mempunyai niat yang benar dan besar untuk memastikan sepak bola Indonesia menjadi lebih baik,” pungkasnya. Sementara itu, perwakilan Sriwijaya FC anggota 18 kontestan ISL Faisal Mursyid menjelaskan, setelah sepekan berkutat di Jakarta untuk berkoordinasi dengan tim lain dan berbagai pihak termasuk BOPI dan Kemenpora, maka diputuskan kick off akan dilaksanakan pada tanggal 4 atau 5 April mendatang.
“Itu berdasarkan Deklarasi 18 tim ISL di Bandung, Jumat (20/2). Dalam salah satu poin, klub ISL meminta PT Liga Indonesia untuk membuat jadwal baru. Akhirnya, terpilihlah tanggal tersebut (untuk kick off). Sebab, pada bulan Maret tidak memungkinkan memulai kompetisi karena ada agenda kualifikasi Piala Asia U-23 dan laga internasional FIFA,” ujar Sekretaris Umum PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) ini.
Dengan keputusan tersebut, manajemen SFC disibukkan menjalin komunikasi dengan para pemain terkait kontrak. Sebab dengan mundurnya jadwal kompetisi, dikhawatirkan kontrak pemain selesai sebelum kompetisi rampung. “Tidak hanya dengan pemain soal kontrak kerja, tetapi juga berhubungan dengan para sponsor. Tentunya secepatnya persoalan itu dibahas manajemen agar semuanya tidak menjadi persoalan setelah kompetisi selesai nantinya,” pungkasnya.
Bukan hanya manajemen klub yang dibuat pusing gara-gara berantakannya kompetisi ISL. Namun, tim pelatih dan pemain juga merasakan dampak negatifnya. Pasalnya, penundaan kompetisi berdampak pada peak performance pemain yang sudah diatur sejak latihan perdana.
“Info sebelumnya, kompetisi diundur dari Februari ke 4 Maret. Hal itu membuat kami terpaksa menambah program baru yakni tur Jawa Tengah. Info terbaru diundur lagi hingga 4 April yang memaksa kami harus menggodok program baru,” kata Hartono. Dilanjutkannya, ritme tim harus sejajar dengan jadwal kompetisi.
Ketika start kompetisi masih sangat jauh, maka asupan program latihan yang harus diterima anak asuhnya juga disesuaikan. “Kalau tidak seperti itu, saat kompetisi skuat kita jadi kendur. Karena sekarang, kondisi pemain berada di top performa mereka. Ritme ini yang harus kami jaga jangan sampai mundur-mundurnya kompetisi berdampak besar kepada tim,” ujarnya.
Dengan demikian, pihaknya berencana menentukan program lain agar kondisi tim tidak kendur menjelang kompetisi. “Usai tur Jawa Tengah tanggal 26-28 Februari kita akan tentukan program lagi. Bisa jadi kita kembali lakukan laga uji coba di Palembang. Uji coba ini dilakukan home and away agar pemain bisa merasakan iklim kompetisi,” pungkasnya.
Hengky chandra agoes/ muhammad moeslim
(bhr)