Tak Terurus, Taman Tinjomoyo Mangkrak

Senin, 23 Februari 2015 - 11:34 WIB
Tak Terurus, Taman Tinjomoyo Mangkrak
Tak Terurus, Taman Tinjomoyo Mangkrak
A A A
SEMARANG - Setelah dipindah ke Taman Margasatwa Mangkang 2006 silam, kondisi Taman Margasatwa Tinjomoyo yang kini dikenal dengan hutan wisata Tinjomoyo Semarang memprihatinkan. Lokasi yang memiliki luas 57,5 hektar itu kini sepi dan terkesan mangkrak.

Pantauan KORAN SINDOdi lapangan, kondisi sepi terlihat di lokasi itu,kemarin. Padahal sebelum proses pemindahan itu, ribuan orang selalu mengantre untuk masuk ke lokasi itu untuk berlibur bersama keluarga menikmati akhir pekan. Sepinya pengunjung tak lepas dari pengelolaan kawasan itu yang kurang optimal.

Sejauh mata memandang, di lokasi itu hanya terlihat hutan belukar tak terawatt dan beberapa bangunan bekas kandang satwa yang sudah rusak ditumbuhi tanaman. “Saya belum pernah ke sini lagi semenjak satwa di sini dipindahkan ke Bonbin Mangkang. Ternyata kondisinya sekarang memprihatinkan, tidak terawat dan tidak memiliki daya tarik sama sekali untuk berwisata,” kata Darmadi,45, salah satu pengunjung yang ditemui saat berjalan-jalan di kawasan itu, kemarin.

Darmadi menambahkan, sebenarnya potensi Tinjomoyo dapat ditingkatkan dengan membuat lokasi itu sebagai arena outbond atau arena perkemahan. Seperti lokasi hutan wisata di berbagai kota lain yang lebih maju, Tinjomoyo sebenarnya dapat menirunya. “Seperti di Bogor, Bandung dan banyak kota lain yang sukses mengelolahutan wisata.

Sebenarnya di sini (Tinjomoyo) juga bias kalau ada kemauan dan keseriusan. Kalau dibiarkan saja seperti ini sayang sekali,” ucapnya. Sepinya pengunjung dibenarkan oleh Kepala UPTD Tinjomoyo, Endang Riwayati. Menurut dia, sehari-hari lokasi itu memang sepi pengunjung.“Ya mau ramai bagaimana, kondisinya saja seperti ini. Memang kurangmenarik untuk berwisata,” kata dia.

Bahkan, menurut dia, target pemenuhan pendapatan dari Tinjomoyo tahun ini sebesar Rp8 juta sangat sulit didapat melihat kondisi semacam ini. Namun, pihaknya mengaku akan terus berupaya meningkatkan pendapatan dari pengunjung. ”Kalau kami pasti akan terus berupaya dan bertanggungjawab untuk memajukan lokasi ini, tapi kalau kondisinya sama seperti ini tentu itu hal yang tidak mudah. Kalau boleh berharap sebenarnya, kami juga menginginkan lokasi ini dikelola lebih baik lagi,” katanya.

Kepala Bidang Pengembangan Industri Wisata, Disbudpar Kota Semarang Giarsito Sapto mengatakan, Pemkot Semarang sebenarnya sudah mewacanakan lokasi hutan Wisata Tinjomoyo digubah menjadi arena wisata adventure. Namun untuk memenuhi hal itu, pemkot kesulitan mendatangkan investor.

“Kalau dikelola dengan APBD Kota Semarang, itu tidak akan mampu karena biayanya sangat besar, salah satunya adalah melalui investor. Namun hingga saat ini belum ada investor yang tertarik menanamkan modalnya untuk keperluan tersebut,” kata dia. Enggannya investor lanjut Sapto dikarenakan berbagai hal, diantaranya lokasi yang berada di tanah labil.

Selain itu, adanya perkampungan warga yang berada di dalam kawasan taman Tinjomoyo juga menjadi alasan enggannya investor masuk. ”Soalnya jalan itu menjadi salah satu akses perkampungan warga, hal itu juga yang membuat investor enggan. Namun faktor utamanya adalah kontur tanah yang labil di lokasi itu,” paparnya.

Meski demikian, pihaknya mengaku tidak akan berhenti mencari investor yang mau mengembangkan hutan wisata Tinjomoyo. Di tahun ini, pihaknya akan kembali menawarkan kepada para investor. “Mudah-mudahan ada investor yang mau mengembangkan kawasan itu sehingga lokasi itu akan menjadi ramai dan menjadi salah satu destinasi wisata yang digemari masyarakat,” tandasnya.


Andikaprabowo
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7433 seconds (0.1#10.140)