Pemkab Purwakarta Miliki Arsip Digital
A
A
A
PURWAKARTA - Pemkab Purwakarta miliki fasilitas arsip digital, yakni pengarsipan berbasis IT. Fasilitas tersebut diresmikan pada Sabtu (21/2) malam.
Fasilitas baru yang diberinama Diorama Bale Panyawangan ini merupakan tempat yang memudahkan masyarakat jika ingin mengetahui informasi mengenai sejarah tentang daerahnya serta informasi lain, seperti pemimpin daerah, atau raja-raja, dan juga pahlawan.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, selama ini Purwakarta baru memiliki kantor arsip manual. Tapi, mulai saat ini kantor arsip diciptakan dua model, yakni, ada yang berbentuk manual (terlihat secara fisiknya), serta ada yang digital.
“Di Diorama Bale panyawangan ini kami membuat beberapa fasilitas yang kese lu ruh annya berupa digital. Bahkan, pengunjung bisa berkeliling Purwakarta dengan meng gu nakan sepeda onthelyang berbentuk simulator, selain itu ada bioskop mini yang khusus memutar film – film dokumenter tentang Purwakarta, Jawa Barat, Sunda dan lainnya,” ujar dia.
Dedi memiliki alasan terkait terobosan barunya itu. Salah satu tujuannya, supaya informasi tersebut terlihat jauh lebih menarik dan tak membuat orang bosan untuk membacanya. Bahkan, bisa dilihat dari ber bagai dimensi. “Kalau yang digital di ciptakan menyerupai LCD layar sentuh. Jadi, jika ada masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang Purwakarta, bisa melihatnya di layar tersebut dan melihat panduannya,” jelas dia.
Tujuan lain pembangunan kantor ini, tambah dia, sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Sehingga mereka bisa berkunjung ke lokasi itu untuk mengenal sejarah. Misalnya, sejarah Sunda dan Purwakarta. Atau, tentang sosok para pemimpin daerah yang pernah membangun Purwakarta.
Didin jalaludin
Fasilitas baru yang diberinama Diorama Bale Panyawangan ini merupakan tempat yang memudahkan masyarakat jika ingin mengetahui informasi mengenai sejarah tentang daerahnya serta informasi lain, seperti pemimpin daerah, atau raja-raja, dan juga pahlawan.
Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi mengatakan, selama ini Purwakarta baru memiliki kantor arsip manual. Tapi, mulai saat ini kantor arsip diciptakan dua model, yakni, ada yang berbentuk manual (terlihat secara fisiknya), serta ada yang digital.
“Di Diorama Bale panyawangan ini kami membuat beberapa fasilitas yang kese lu ruh annya berupa digital. Bahkan, pengunjung bisa berkeliling Purwakarta dengan meng gu nakan sepeda onthelyang berbentuk simulator, selain itu ada bioskop mini yang khusus memutar film – film dokumenter tentang Purwakarta, Jawa Barat, Sunda dan lainnya,” ujar dia.
Dedi memiliki alasan terkait terobosan barunya itu. Salah satu tujuannya, supaya informasi tersebut terlihat jauh lebih menarik dan tak membuat orang bosan untuk membacanya. Bahkan, bisa dilihat dari ber bagai dimensi. “Kalau yang digital di ciptakan menyerupai LCD layar sentuh. Jadi, jika ada masyarakat yang ingin mengetahui informasi tentang Purwakarta, bisa melihatnya di layar tersebut dan melihat panduannya,” jelas dia.
Tujuan lain pembangunan kantor ini, tambah dia, sebagai sarana edukasi bagi masyarakat. Sehingga mereka bisa berkunjung ke lokasi itu untuk mengenal sejarah. Misalnya, sejarah Sunda dan Purwakarta. Atau, tentang sosok para pemimpin daerah yang pernah membangun Purwakarta.
Didin jalaludin
(ftr)