PSMS Coret Madya
A
A
A
MEDAN - PSMS Medan memutuskan mencoret gelandang Madya Siregar. Manajemen Ayam Kinantan menilai proses penyembuhan sakit yang dialami Madya Siregar membutuhkan waktu lama.
“Sesuai hasil rapat dengan tim pelatih, kami mencoret Madya Siregar dari skuad. Dia sakit, saat ini masih terbaring di rumah sakit,” kata Manajer PSMS Medan Ahmad Rivai Lubis, di Stadion Kebun Bunga Medan, kemarin. Sebenarnya, Madya berambisi menjadi skuad Ayam Kinantandi Kompetisi Divisi Utama 2015. Penyakit kuning yang diderita membuat Madya harus menepi dari lapangan dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Hal inilah yang membuat dirinya absen latihan dan ambil bagian di laga uji coba PSMS. Rivai mengakui, Madya memiliki karakter yang mumpuni. Hal inilah yang menjadikannya mampu lolos seleksi. Meski saat ini dicoret, lanjut Rivai, manajemen masih membuka pintu untuk Madya bergabung kembali. Dia mengatakan, Madya sebagai putra daerah memiliki kemauan yang keras untuk tampil semaksimal mungkin membela PSMS.
Namun, sangat disayangkan keinginan mantan skuad PSGL Gayolues itu tak terwujud. Selama sepekan dia tidak mengikuti latihan. Padahal, sosok Madya sangat dibutuhkan dalam tim. “Kesempatan masih diberikan kepada Madya untuk bergabung kembali di putaran kedua,” ujarnya. Rivai mengatakan, kondisi sakit yang dialami Madya membuat manajemen mengambil kebijakan untuk mencoret namanya.
Apalagi, saat ini PSMS sedang fokus membentuk tim yang solid dan tangguh dengan Pelatih Edy Syahputra. Untuk mengisi kekosongan posisi yang ditempati Madya, manajemen menyerahkan kepada tim pelatih untuk mencari pengganti yang sesuai dengan karakter Madya dan disesuaikan dengan gaya permainan PSMS. “Jelang Kompetisi Divisi Utama pihak manajemen membutuhkan pemain yang memiliki fanatisme dan semangat juang yang tinggi dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat,” tandasnya.
Pelatih Kepala PSMS Edy Syahputra mengatakan, dengan berat hati mencoret nama Madya. “Padahal, sosok Madya sangat dibutuhkan dalam tim. Jika dipaksakan Madya bergabung dengan PSMS, akan membuat kondisi semakin memburuk,” sebut Edy. Menurut Edy, tim pelatih memberikan saran kepada Madya untuk istirahat dulu.
Dia masih punya kesempatan bergabung dengan PSMS pada putaran kedua di saat tim pelatih melakukan evaluasi terhadap pemain selama PSMS melakoni putaran pertama. “Jika sudah sembuh, Madya diperkenankan kembali bergabung. Itu pun dengan catatan tim pelatih masih melakukan penilaian terhadap performanya,” pungkasnya.
Haris dasril
“Sesuai hasil rapat dengan tim pelatih, kami mencoret Madya Siregar dari skuad. Dia sakit, saat ini masih terbaring di rumah sakit,” kata Manajer PSMS Medan Ahmad Rivai Lubis, di Stadion Kebun Bunga Medan, kemarin. Sebenarnya, Madya berambisi menjadi skuad Ayam Kinantandi Kompetisi Divisi Utama 2015. Penyakit kuning yang diderita membuat Madya harus menepi dari lapangan dan mendapat perawatan di rumah sakit.
Hal inilah yang membuat dirinya absen latihan dan ambil bagian di laga uji coba PSMS. Rivai mengakui, Madya memiliki karakter yang mumpuni. Hal inilah yang menjadikannya mampu lolos seleksi. Meski saat ini dicoret, lanjut Rivai, manajemen masih membuka pintu untuk Madya bergabung kembali. Dia mengatakan, Madya sebagai putra daerah memiliki kemauan yang keras untuk tampil semaksimal mungkin membela PSMS.
Namun, sangat disayangkan keinginan mantan skuad PSGL Gayolues itu tak terwujud. Selama sepekan dia tidak mengikuti latihan. Padahal, sosok Madya sangat dibutuhkan dalam tim. “Kesempatan masih diberikan kepada Madya untuk bergabung kembali di putaran kedua,” ujarnya. Rivai mengatakan, kondisi sakit yang dialami Madya membuat manajemen mengambil kebijakan untuk mencoret namanya.
Apalagi, saat ini PSMS sedang fokus membentuk tim yang solid dan tangguh dengan Pelatih Edy Syahputra. Untuk mengisi kekosongan posisi yang ditempati Madya, manajemen menyerahkan kepada tim pelatih untuk mencari pengganti yang sesuai dengan karakter Madya dan disesuaikan dengan gaya permainan PSMS. “Jelang Kompetisi Divisi Utama pihak manajemen membutuhkan pemain yang memiliki fanatisme dan semangat juang yang tinggi dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat,” tandasnya.
Pelatih Kepala PSMS Edy Syahputra mengatakan, dengan berat hati mencoret nama Madya. “Padahal, sosok Madya sangat dibutuhkan dalam tim. Jika dipaksakan Madya bergabung dengan PSMS, akan membuat kondisi semakin memburuk,” sebut Edy. Menurut Edy, tim pelatih memberikan saran kepada Madya untuk istirahat dulu.
Dia masih punya kesempatan bergabung dengan PSMS pada putaran kedua di saat tim pelatih melakukan evaluasi terhadap pemain selama PSMS melakoni putaran pertama. “Jika sudah sembuh, Madya diperkenankan kembali bergabung. Itu pun dengan catatan tim pelatih masih melakukan penilaian terhadap performanya,” pungkasnya.
Haris dasril
(ars)