Bandit Bersenpi Rampok Gudang Mi Instan
A
A
A
BETUNG - Sekelompok bandit bersenjata api (senpi) merampok gudang mi instan milik Indomarco di Jalan Lintas Sumatara KM 70 Sedompo, Betung, sekitar pukul 15.00 WIB kemarin.
Selain menggasak uang ratusan juta rupiah, para pelaku juga sempat menyekap sembilan karyawan gudang tersebut. Andi, 26, salah seorang karyawan yang berada di lantai dasar menceritakan para pelaku yang berjumlah lima orang datang ke tempatnya bekerja dengan menumpang minibus warna hitam.
Saat pelaku datang, dirinya sedang menyusun kardus mi instan. “Saya langsung ditodong dan disuruh diam oleh salah seorang pelaku. Lalu dompet, dan handphone saya diambil. Kemudian saya diikat dengan lakban,” kata Andi. Saat Andi dilumpuhkan, pelaku yang lain menuju ke lantai atas tempat karyawan menyusun barang dan menghitung uang hasil penjualan mi instan di meja kasir.
Para karyawan di sana juga ditodong para pelaku kemudian diikat. “Begitu mereka datang, langsung kami ditodong dengan senjata api dan pedang. Lalu kami semua diikat dengan pakai lakban, sementara yang lainnya langsung mengambil uang yang berada di meja kasir,” timpal Agus, 28, pegawai lainnya.
Renal, 24, karyawan lainnya yang ikut dilakban menambahkan, jika uang dan telepon seluler (ponsel) milik mereka semuanya diambil oleh perampok. Sehingga dia tidak dapat memberitahukan peristiwa tersebut kepada atasannya.
“Begitu saya terlepas dari ikatan, saya langsung pulang untuk memberitahukan jika gudang mi telah kerampokan dan meminta kepada orang tua saya supaya menghubungi polisi, dan mengabarkan kepada bos kami,” jelasnya. Kapolsek Betung, Iptu Burnani mengatakan anggotanya telah mengejar para pelaku setelah menerima laporan.
Yopie cipta raharja
Selain menggasak uang ratusan juta rupiah, para pelaku juga sempat menyekap sembilan karyawan gudang tersebut. Andi, 26, salah seorang karyawan yang berada di lantai dasar menceritakan para pelaku yang berjumlah lima orang datang ke tempatnya bekerja dengan menumpang minibus warna hitam.
Saat pelaku datang, dirinya sedang menyusun kardus mi instan. “Saya langsung ditodong dan disuruh diam oleh salah seorang pelaku. Lalu dompet, dan handphone saya diambil. Kemudian saya diikat dengan lakban,” kata Andi. Saat Andi dilumpuhkan, pelaku yang lain menuju ke lantai atas tempat karyawan menyusun barang dan menghitung uang hasil penjualan mi instan di meja kasir.
Para karyawan di sana juga ditodong para pelaku kemudian diikat. “Begitu mereka datang, langsung kami ditodong dengan senjata api dan pedang. Lalu kami semua diikat dengan pakai lakban, sementara yang lainnya langsung mengambil uang yang berada di meja kasir,” timpal Agus, 28, pegawai lainnya.
Renal, 24, karyawan lainnya yang ikut dilakban menambahkan, jika uang dan telepon seluler (ponsel) milik mereka semuanya diambil oleh perampok. Sehingga dia tidak dapat memberitahukan peristiwa tersebut kepada atasannya.
“Begitu saya terlepas dari ikatan, saya langsung pulang untuk memberitahukan jika gudang mi telah kerampokan dan meminta kepada orang tua saya supaya menghubungi polisi, dan mengabarkan kepada bos kami,” jelasnya. Kapolsek Betung, Iptu Burnani mengatakan anggotanya telah mengejar para pelaku setelah menerima laporan.
Yopie cipta raharja
(bhr)