Soroti Fisik Goran
A
A
A
PALEMBANG - Tim pelatih Sriwijaya FC (SFC) tetap menyoroti kinerja Goran Ljubojovic. Meski telah memamerkan gol perdana pada uji coba kontra Persiram Raja Ampat, Minggu (15/2) lalu, tapi fisik bomber anyar mereka, belum optimal.
Nakhoda SFC, Benny “Bendol” Dollo, memang mencoba pemain asal Kroasia itu bermain selama 90 menit. Tercatat, dari tiga peluang matang yang disodorkan Ferdinand Sinaga, hanya satu peluang yang bisa dikonversikan menjadi gol. Itupun lewat kepala, bukan dari kaki Goran.
Namun bukan tentang peluang yang dipantau jajaran pelatih, melainkan kondisi fisik sang bintang. Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo menjelaskan, fisik Goran memang kurang optimal. Setiap kali pelatih melihat dia bersentuhan dengan lawan, tampak sangat mudah sekali terjatuh.
“Untuk seorang striker penampilannya cukup baik. Tetapi fisiknya saja yang harus kami benahi,” jelasnya. Dalam sesi latihan rutin pagi kemarin, Goran mendapatkan latihan khusus untuk meningkatkan stamina dan fisiknya. “Tapi kondisi yang ada pada Goran masih terbilang wajar.
Karena Liga Singapura memang lebih lama usai dibandingkan kompetisi di tanah air. Saat bergabung dengan kita, terlihat belum optimal,” ujarnya. Meski demikian, ungkap Hendri, Goran punya naluri gol yang tinggi dan pandai mencari posisi. Apalagi dengan tinggi 190cm, Goran juga punya kemampuan menghasilkan gol dari kepala.
“Penempatan posisi dia cukup baik dan selalu menang dipertarungan bola atas. Bila fisiknya berhasil kami benahi, saya yakin dia bisa lebih garang lagi,” tandasnya. Sementara, Manajer SFC Robert Heri menuturkan, wajar jika kondisi Goran belum 100% fit. Selain baru bergabung, Goran juga butuh beradaptasi dengan seluruh penggawa Laskar Wong Kito.
“Saya berharap Goran cepat menyatu dalam tim. Tapi kami optimistis, kemampuannya mencetak gol bisa terjaga. Karena masih ada waktu untuk memperbaiki kondisi fisiknya, selama kompetisi ditunda,” tuturnya. Saat ditanya tentang rencana SFC yang ingin ikut kompetisi Liga Singapura, Robert menjawab, manajemen SFC tidak hanya menggeretak PT Liga Indonesia.
Namun untuk saat ini, manajemen memutuskan untuk melihat terlebih dahulu bagaimana perkembangan Indonesia Super League (ISL) secara keseluruhan. “Tidak ada deadline kapan kita akan putuskan. Namun kami tetap akan melihat perkembangan ISL, sambil mempelajari kompetisi di Singapura” jawabnya.
Untuk menghindari rasa bosan, Ferdinand Sinaga dkk kembali mendapatkan jatah libur, hingga Minggu (22/2) nanti. “Senin depan pemain baru menjalani latihan lagi. Karena kita masih menunggu bagaimana perkembangan ISL hingga tanggal 4 Maret nanti,” timpal Sekretaris Tim SFC, Achmad Haris.
Muhammad moeslim
Nakhoda SFC, Benny “Bendol” Dollo, memang mencoba pemain asal Kroasia itu bermain selama 90 menit. Tercatat, dari tiga peluang matang yang disodorkan Ferdinand Sinaga, hanya satu peluang yang bisa dikonversikan menjadi gol. Itupun lewat kepala, bukan dari kaki Goran.
Namun bukan tentang peluang yang dipantau jajaran pelatih, melainkan kondisi fisik sang bintang. Asisten Pelatih SFC Hendri Susilo menjelaskan, fisik Goran memang kurang optimal. Setiap kali pelatih melihat dia bersentuhan dengan lawan, tampak sangat mudah sekali terjatuh.
“Untuk seorang striker penampilannya cukup baik. Tetapi fisiknya saja yang harus kami benahi,” jelasnya. Dalam sesi latihan rutin pagi kemarin, Goran mendapatkan latihan khusus untuk meningkatkan stamina dan fisiknya. “Tapi kondisi yang ada pada Goran masih terbilang wajar.
Karena Liga Singapura memang lebih lama usai dibandingkan kompetisi di tanah air. Saat bergabung dengan kita, terlihat belum optimal,” ujarnya. Meski demikian, ungkap Hendri, Goran punya naluri gol yang tinggi dan pandai mencari posisi. Apalagi dengan tinggi 190cm, Goran juga punya kemampuan menghasilkan gol dari kepala.
“Penempatan posisi dia cukup baik dan selalu menang dipertarungan bola atas. Bila fisiknya berhasil kami benahi, saya yakin dia bisa lebih garang lagi,” tandasnya. Sementara, Manajer SFC Robert Heri menuturkan, wajar jika kondisi Goran belum 100% fit. Selain baru bergabung, Goran juga butuh beradaptasi dengan seluruh penggawa Laskar Wong Kito.
“Saya berharap Goran cepat menyatu dalam tim. Tapi kami optimistis, kemampuannya mencetak gol bisa terjaga. Karena masih ada waktu untuk memperbaiki kondisi fisiknya, selama kompetisi ditunda,” tuturnya. Saat ditanya tentang rencana SFC yang ingin ikut kompetisi Liga Singapura, Robert menjawab, manajemen SFC tidak hanya menggeretak PT Liga Indonesia.
Namun untuk saat ini, manajemen memutuskan untuk melihat terlebih dahulu bagaimana perkembangan Indonesia Super League (ISL) secara keseluruhan. “Tidak ada deadline kapan kita akan putuskan. Namun kami tetap akan melihat perkembangan ISL, sambil mempelajari kompetisi di Singapura” jawabnya.
Untuk menghindari rasa bosan, Ferdinand Sinaga dkk kembali mendapatkan jatah libur, hingga Minggu (22/2) nanti. “Senin depan pemain baru menjalani latihan lagi. Karena kita masih menunggu bagaimana perkembangan ISL hingga tanggal 4 Maret nanti,” timpal Sekretaris Tim SFC, Achmad Haris.
Muhammad moeslim
(bhr)