Cheongsam Cantik saat Imlek
A
A
A
DALAM setiap perayaan Imlek, banyak ritual unik yang ditonjolkan. Ber te pat an tahun baru China 2566 yang jatuh hari ini, menarik disimak beberapa budaya Tiongkok. Mulai dari sisi fesyen, kuliner, hingga tata cara yang diturunkan nenek moyang.
Tak jauh berbeda dari suku aslinya di daratan China, komunitas etnis Tionghoa di Bandung juga memberikan warna tersendiri menjelang pergantian tahun. Menyambut malam sinchia yang penuh berkah, setiap keluarga memang lazimnya berkumpul, berdoa, bersantap bersama dan wajib menggunakan busana baru. Satu tradisi yang memikat perhatian, pengenaan baju tradisional cheongsam.
Anda pasti sudah akrab dengan pakaian khas ini. Umumnya cheongsam berwarna merah, didesain dengan model kerah berdiri, dan karakternya mengilap aliasglitter. Nama cheongsam bermakna pakaian panjang. Diambil dari bahasa Kanton, yang dikenal juga sebagai baju qipao. Baju ini nyaman dikenakan di segala suasana, dan dianggap cocok dengan bentuk tubuh wanita bangsa Tionghoa.
Leher tinggi, lengkung leher baju tertutup, dan lengannya bisa dibuat fleksibel. Bisa pendek, sedang atau panjang, tergantung musim dan selera. “Seperti halnya kebaya, cheongsam juga menjadi identitas dari kebudayaan Tionghoa. Tepat di hari raya Imlek, kami juga harus menggunakan baju bermotif cheongsam. Ini sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan tradisi leluhur, dan bagian dari kebiasaan menjelang Imlek,” ujar Rita Djali, salah satu anggota komunitas Tionghoa yang tinggal di Bandung.
Pesona lain cheongsam, busana ini bebas dibuat dari berbagai macam bahan dan memiliki keragaman panjang. Bahkan dapat digunakan secara santai atau resmi. Belakangan, banyak desainer muda yang menyulap cheongsam menjadi gaun memikat. Bisa dibentuk dengan sackdress dengan siluet mod, atau rok mini yang terkesan seksi. Modifikasi warna cheongsam pun sudah demikian beragam.
Kolaborasi paling apik biasanya merah disandingkan dengan hitam. Ada pula permainan gradasi dan motif bunga khas oriental. Selain kerah berdiri dan permainan kancing, cheongsam juga tampak manis saat menggunakan paduan warna lainnya seperti merah muda, biru, hijau, atau merah marun.
“Bagusnya sihmerah, karena warna merah dalam kepercayaan China memang hoki. Ada juga berwarna gold, seperti diketahui emas adalah lambang kekayaan. Jadi makna yang tersirat, Imlek menjadi momentum baru untuk memulai segala sesuatu dengan semangat baru, hoki baru, harapan baru, dan yang lainnya,” ungkap Rita. Sebelum memutuskan memakai cheongsam, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Umumnya desain cheongsam selalu berusaha menonjolkan kelebihan tubuh.
Untuk perempuan jangkung, cheongsam panjang semata kaki bisa jadi pilihan. Sedangkan untuk yang bertubuh pendek atau mungil, cheongsam selutut merupakan pilihan tepat. Cheongsam selalu di leng kapi dengan belahan rok untuk memudahkan gerak si peng guna. Belahan depan atau be la kang bisa digunakan untuk di pe milik kaki ramping. Cheong sam memiliki kerah tinggi dan terutup.
Garis kerah pada che ong sam biasanya memanjang terus sampai ke dada untuk membuat leher terkesan lebih menawan. Bentuk kerah se per ti ini cocok untuk si leher jenjang. Untuk yang memiliki leher lebih pendek sebaiknya pilih cheongsam dengan kerah rendah atau tanpa kerah dengan model ke rah V pada bagian de pan leher. Pemilihan warna pun sangat menen tu kan.
Cheongsam warna merah sering digu na - kan oleh pengantin atau oleh pelayan res to ran. Warna cerah bia sa nya digunakan oleh wa nita muda sedangkan warnawarna gelap umum nya digunakan oleh wanita yang lebih tua. Anda juga perlu memperhatikan motif. Motif pada cheongsam. memiliki arti tersendiri. Bunga peony sebagai lambang kesejahteraan dan kemakmuran kerap men jadi hiasan motif cheong sam. Selain itu, ada juga motif bunga lotus (kecantikan), naga (kekuatan), dan ikan (keberuntungan).
Bahan cheongsam juga penting dipikirkan. Pemilihan bahan selain dipengaruhi oleh bentuk tubuh juga sangat dipengaruhi jenis acara. Untuk acara resmi, bahan yang digunakan umumnya sutra, satin, atau brokat. Bahan-bahan tersebut membuat penampilan cheongsam terlihat lebih mewah dan menawan. Untuk kesempatan yang lebih santai, bahan katun dan satin sering menjadi pilihan.
Dini budiman
Tak jauh berbeda dari suku aslinya di daratan China, komunitas etnis Tionghoa di Bandung juga memberikan warna tersendiri menjelang pergantian tahun. Menyambut malam sinchia yang penuh berkah, setiap keluarga memang lazimnya berkumpul, berdoa, bersantap bersama dan wajib menggunakan busana baru. Satu tradisi yang memikat perhatian, pengenaan baju tradisional cheongsam.
Anda pasti sudah akrab dengan pakaian khas ini. Umumnya cheongsam berwarna merah, didesain dengan model kerah berdiri, dan karakternya mengilap aliasglitter. Nama cheongsam bermakna pakaian panjang. Diambil dari bahasa Kanton, yang dikenal juga sebagai baju qipao. Baju ini nyaman dikenakan di segala suasana, dan dianggap cocok dengan bentuk tubuh wanita bangsa Tionghoa.
Leher tinggi, lengkung leher baju tertutup, dan lengannya bisa dibuat fleksibel. Bisa pendek, sedang atau panjang, tergantung musim dan selera. “Seperti halnya kebaya, cheongsam juga menjadi identitas dari kebudayaan Tionghoa. Tepat di hari raya Imlek, kami juga harus menggunakan baju bermotif cheongsam. Ini sebagai bentuk penghargaan terhadap warisan tradisi leluhur, dan bagian dari kebiasaan menjelang Imlek,” ujar Rita Djali, salah satu anggota komunitas Tionghoa yang tinggal di Bandung.
Pesona lain cheongsam, busana ini bebas dibuat dari berbagai macam bahan dan memiliki keragaman panjang. Bahkan dapat digunakan secara santai atau resmi. Belakangan, banyak desainer muda yang menyulap cheongsam menjadi gaun memikat. Bisa dibentuk dengan sackdress dengan siluet mod, atau rok mini yang terkesan seksi. Modifikasi warna cheongsam pun sudah demikian beragam.
Kolaborasi paling apik biasanya merah disandingkan dengan hitam. Ada pula permainan gradasi dan motif bunga khas oriental. Selain kerah berdiri dan permainan kancing, cheongsam juga tampak manis saat menggunakan paduan warna lainnya seperti merah muda, biru, hijau, atau merah marun.
“Bagusnya sihmerah, karena warna merah dalam kepercayaan China memang hoki. Ada juga berwarna gold, seperti diketahui emas adalah lambang kekayaan. Jadi makna yang tersirat, Imlek menjadi momentum baru untuk memulai segala sesuatu dengan semangat baru, hoki baru, harapan baru, dan yang lainnya,” ungkap Rita. Sebelum memutuskan memakai cheongsam, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan. Umumnya desain cheongsam selalu berusaha menonjolkan kelebihan tubuh.
Untuk perempuan jangkung, cheongsam panjang semata kaki bisa jadi pilihan. Sedangkan untuk yang bertubuh pendek atau mungil, cheongsam selutut merupakan pilihan tepat. Cheongsam selalu di leng kapi dengan belahan rok untuk memudahkan gerak si peng guna. Belahan depan atau be la kang bisa digunakan untuk di pe milik kaki ramping. Cheong sam memiliki kerah tinggi dan terutup.
Garis kerah pada che ong sam biasanya memanjang terus sampai ke dada untuk membuat leher terkesan lebih menawan. Bentuk kerah se per ti ini cocok untuk si leher jenjang. Untuk yang memiliki leher lebih pendek sebaiknya pilih cheongsam dengan kerah rendah atau tanpa kerah dengan model ke rah V pada bagian de pan leher. Pemilihan warna pun sangat menen tu kan.
Cheongsam warna merah sering digu na - kan oleh pengantin atau oleh pelayan res to ran. Warna cerah bia sa nya digunakan oleh wa nita muda sedangkan warnawarna gelap umum nya digunakan oleh wanita yang lebih tua. Anda juga perlu memperhatikan motif. Motif pada cheongsam. memiliki arti tersendiri. Bunga peony sebagai lambang kesejahteraan dan kemakmuran kerap men jadi hiasan motif cheong sam. Selain itu, ada juga motif bunga lotus (kecantikan), naga (kekuatan), dan ikan (keberuntungan).
Bahan cheongsam juga penting dipikirkan. Pemilihan bahan selain dipengaruhi oleh bentuk tubuh juga sangat dipengaruhi jenis acara. Untuk acara resmi, bahan yang digunakan umumnya sutra, satin, atau brokat. Bahan-bahan tersebut membuat penampilan cheongsam terlihat lebih mewah dan menawan. Untuk kesempatan yang lebih santai, bahan katun dan satin sering menjadi pilihan.
Dini budiman
(ars)