Sensasi Bader Lunak Alami Khas Sungai Progo

Rabu, 18 Februari 2015 - 12:05 WIB
Sensasi Bader Lunak...
Sensasi Bader Lunak Alami Khas Sungai Progo
A A A
YOGYAKARTA - Bertandang ke daerah Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), selain berkesempatan untuk menikmati kopi Menoreh di Madigondo Sidoharjo Samigaluh Kulonprogo, jangan lupa juga untuk meluangkan waktu berkunjung ke Slanden Banjaroya Kalibawang Kulonprogo.

Dan menjajal sensasi kuliner ikan bader lunak khas Sungai Progo. Seperti yang terdapat di Rumah Makan Mbah Juri. Beragam sajian olahan ikan air tawar tersedia di tempat ini. Khususnya ikan bader, ikan tawes, dan ikan melem yang berukuran panjang. Yang menarik, ikan - ikan tersebut diolah dan dimasak hingga lunak dengan cara tradisional dan alami.

Menggunakan tungku tanah liat dan kayu bakar selama 6 - 24 jam. "Masak sendiri, dan bertahan pakai tungku dan kayu bakar. Karena bisa lunak sepuasnya, kalau pakai gas boros dan nggak bisa selunak itu. Sudah pernah coba sebelumnya," ujar Mbah Ngadinah, 64, Pengelola Rumah Makan Mbah Juri.

Wanita yang akrab disapa dengan Mbah Juri (dari nama suami Jurianto) itu mengatakan, ikan - ikan khas Sungai Progo memiliki rasa dan tekstur yang berbeda dibandingkan ikan dari sungai lainnya. Dan daripada digoreng maupun dibakar, ikan - ikan ini paling cocok dimasak dengan cara bumbu mangut. "Itu saya masak dengan bumbu mangut (direbus dengan rempah - rempah).

Seperti kencur, jahe, brambang (bawang merah), bawang (putih), cabai, kunyit, daun jeruk, kemiri, sereh, tambah gula sedikit. Kalau sudah lunak, diberi santan. Masak cepat enam jam, dan kalau masak santai semalam biar tambah lunak," jelasnya.

Proses memasak tersebut, lanjut dia, dilakukan secara alami. Tanpa menggunakan proses presto maupun bahan kimia. Dan untuk menikmati sajian olahan ikan itu, hadir sayur daun singkong, pepaya, buntil, gudeg, hingga kentang dengan tahu tempe sambal goreng sebagai pelengkap. Tidak ketinggalan pula lauk pauk lainnya seperti ayam bumbu bacem, tempe dan tahu terik, serta tahu telur dan telur ceplok.

Siti estuningsih
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7051 seconds (0.1#10.140)