Suami Dihajar Warga, Istri Berhasil kabur
A
A
A
TEBINGTINGGI - Pasangan suami istri (Pasutri) Syahriandi, 27; dan Ria, 25, warga Jalan Stasiun Kereta Api, Desa Kampung Pon, Kecamatan Sei Bamban, Serdangbedagai (Sergai), benar- benar iseng.
Saat jalan-jalan keliling kota menggunakan sepeda motor, mereka nekat mencuri sepeda motor. Apes, aksi mereka ketahuan oleh korbannya. Akibatnya, Syahriandi ditangkap dan dipukuli warga. Sedangkan istrinya berhasil melarikan diri dengan sepeda motor miliknya. Awalnya pasangan suami istrinya selesai jalan-jalan keliling kota menggunakan sepeda motor, Sabtu (14/2).
Ketika melintasi Kompleks Perumahan PKS Rambutan, Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebingtinggi, Sergai, Syahriandi melihat sepeda motor Suzuki Satria F1 nopol BK 2657 NAI milik Purnomo, 29, yang terparkir di depan rumah dengan kondisi kunci masih menempel. Melihat kondisi perumahan yang sedang sepi, pelaku langsung turun menghampiri sepeda motor yang terparkir di depan rumah korban.
Syahriandi mencoba memanggil-manggil pemilik rumah, namun korban yang sedang salat bersama istrinya tidak menyahut. Dikira pemilik motor tidak ada di rumah, kemudian Syahriandi membawa kabur motor yang kuncinya masih menempel. Namun, pemiliknya keluar mengetahui sepeda motornya dicuri dan meneriakinya maling. Teriakan tersebut mengundang warga keluar rumah dan menangkap Syahriandi.
Warga langsung menghajar Syahriandi hingga babak belur. Sedangkan istrinya, Riana, segera kabur saat mengetahui suaminya dihajar warga. Kapolsek Tebingtinggi, AKP Burju Siahaan, melalui Kanit Reskrim, Iptu Suhartono, mengaku, saat diinterogasi pelaku berbelit-belit. Kemudian petugas ke rumah tersangka mengambil KTP miliknya yang ditinggal, serta menjemput istri pelaku.
“Tetapi istri pelaku sudah tidak ada di rumah,” kata Suhartono, Minggu (15/2). Sementara diperoleh keterangan bahwa pelaku sudah dua bulan menumpang tinggal di kediaman seorang ketua OKP di Desa PON.
Mereka bekerja sebagai buruh bongkar muatan sawit milik Ketua OKP tersebut. Pelaku mengaku mencuri sepeda motor itu dan menjualnya untuk membayar uang kontrakan.
Perayudi Syahputra
Saat jalan-jalan keliling kota menggunakan sepeda motor, mereka nekat mencuri sepeda motor. Apes, aksi mereka ketahuan oleh korbannya. Akibatnya, Syahriandi ditangkap dan dipukuli warga. Sedangkan istrinya berhasil melarikan diri dengan sepeda motor miliknya. Awalnya pasangan suami istrinya selesai jalan-jalan keliling kota menggunakan sepeda motor, Sabtu (14/2).
Ketika melintasi Kompleks Perumahan PKS Rambutan, Desa Paya Bagas, Kecamatan Tebingtinggi, Sergai, Syahriandi melihat sepeda motor Suzuki Satria F1 nopol BK 2657 NAI milik Purnomo, 29, yang terparkir di depan rumah dengan kondisi kunci masih menempel. Melihat kondisi perumahan yang sedang sepi, pelaku langsung turun menghampiri sepeda motor yang terparkir di depan rumah korban.
Syahriandi mencoba memanggil-manggil pemilik rumah, namun korban yang sedang salat bersama istrinya tidak menyahut. Dikira pemilik motor tidak ada di rumah, kemudian Syahriandi membawa kabur motor yang kuncinya masih menempel. Namun, pemiliknya keluar mengetahui sepeda motornya dicuri dan meneriakinya maling. Teriakan tersebut mengundang warga keluar rumah dan menangkap Syahriandi.
Warga langsung menghajar Syahriandi hingga babak belur. Sedangkan istrinya, Riana, segera kabur saat mengetahui suaminya dihajar warga. Kapolsek Tebingtinggi, AKP Burju Siahaan, melalui Kanit Reskrim, Iptu Suhartono, mengaku, saat diinterogasi pelaku berbelit-belit. Kemudian petugas ke rumah tersangka mengambil KTP miliknya yang ditinggal, serta menjemput istri pelaku.
“Tetapi istri pelaku sudah tidak ada di rumah,” kata Suhartono, Minggu (15/2). Sementara diperoleh keterangan bahwa pelaku sudah dua bulan menumpang tinggal di kediaman seorang ketua OKP di Desa PON.
Mereka bekerja sebagai buruh bongkar muatan sawit milik Ketua OKP tersebut. Pelaku mengaku mencuri sepeda motor itu dan menjualnya untuk membayar uang kontrakan.
Perayudi Syahputra
(ftr)