Kementerian Pariwisata Bakal Garap Grebeg Sudiro

Senin, 16 Februari 2015 - 10:21 WIB
Kementerian Pariwisata Bakal Garap Grebeg Sudiro
Kementerian Pariwisata Bakal Garap Grebeg Sudiro
A A A
SOLO - Pemerintah pusat akan turun tangan dalam penyelenggaraan Grebeg Sudiro pada tahun- tahun mendatang.

Acara tahunan dalam menyambut Tahun Baru Imlek itu dinilai potensial mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara. Menteri Pariwisata, Arif Yahya mengatakan, Grebeg Sudiro bisa dipromosikan untuk menarik wisatawan lokal maupun asing untuk datang ke Kota Solo. Karena itu, pihaknya akan mengucurkan bantuan anggaran untuk penyelenggaraan tahunan itu. “Saya akan kucurkan bantuan agar acara lebih baik dan semakin menarik,” ucapnya, kemarin.

Dalam gelaran grebeg kemarin, ribuan orang antusias meramaikan Kirab Budaya Grebeg Sudiro yang digelar di kompleks Pasar Gede Solo. Berbagai kesenian khas China dikirab dalam acara tahunan tersebut, seperti barongsai dan liong. Tidak hanya itu, ribuan kue ranjang hasil produksi dari warga Kelurahan Sudiroprajan juga dikirab dan kemudian dibagikan kepada warga sekitar.

Selain budaya dan makanan khas China, kirab juga disemarakkan dengan budaya asli Indonesia, seperti tari-tarian dan Reog Ponorogo. Para pedagang di Pasar Gede tak mau ketinggalan berpartisipasi. Mereka menyertakan gunungan berisi buah-buahan. Peraduan dua kesenian berbeda ini menunjukkan akulturasi budaya yang baik di Solo.

Selama bertahuntahun, warga etnis Tionghoa hidup berdampingan dengan warga lokal. Lurah Sudiroprajan, Dalima mengatakan, Grebeg Sudiro merupakan rangkaian acara yang digelar dalam menyambut Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 19 Februari mendatang. Ini merupakan acara tahunan karena di kampung ini sebagian besar warganya keturunan etnis Tionghoa.

“Rute Kirab Budaya ini dimulai dari Pasar Gede-Jalan Jenderal Sudirman dan berakhir di Jalan Urip Sumoharjo,” ucapnya. Pihaknya berharap dengan digelarnya kirab budaya tersebut hubungan antara masyarakat Tionghoa dan pribumi akan terus terjalin baik.

Dengan kata lain, masyarakat bisa mengimplementasikan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari. Panitia juga menggelar festival perahu hias di Kali Pepe, pesta kembang api.

Arief setiadi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5121 seconds (0.1#10.140)