Bela Diri Kian Diminati Kaum Hawa

Minggu, 15 Februari 2015 - 11:28 WIB
Bela Diri Kian Diminati Kaum Hawa
Bela Diri Kian Diminati Kaum Hawa
A A A
MEDAN - Maraknya kasus perampokan dan kekerasan di Kota Medan menjadi salah satu alasan bagi kaum wanita untuk membentengi diri dengan latihan bela diri. Selain untuk menjaga diri, olahraga bela diri juga bermanfaat untuk kesehatan.

Latihan bela diri tidak hanya dianggap sebagai gaya hidup, tapi sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian kaum hawa. Fathiah Jannah Nasution, 22, mengaku telah mengikuti latihan bela diri tarung derajat sejak duduk di bangku SMA.

Dia khawatir dengan kondisi keamanan saat ini. Karena itu, dia membekali diri dengan mengikuti latihan bela diri tarung derajat. “Awalnya saya mengikuti latihan bela diri tarung derajat karena latihan bela diri ini ada di program ekstra kurikuler sekolah.

Kondisi keamanan saat ini juga membuat saya tertarik melanjutkan latihan bela diri tarung derajat hingga saya masuk kuliah dan sampai tamat kuliah seperti sekarang ini,” kata alumni Fakultas Pertanian USU angkatan 2010 ini. Baginya, seni bela diri sangat bermanfaat untuk membekali diri dari gangguan orang.

Fathiah Jannah menuturkan pernah diganggu pria dan berhasil memukul pria tersebut sehingga terhindar dari upaya kejahatan. “Saat itu saya sedang menunggu angkot di kawasan Aksara Plaza. Tiba-tiba datang seorang laki-laki mencoba memegang tubuh saya. Dengan spontan, saya langsung memukul wajahnya dan saya langsung melarikan diri.

Itulah salah satu manfaat latihan bela diri yang saya rasakan langsung,” ungkap wanita yang telah memiliki sabuk merah kurata 6 di seni bela diri tarung derajat tersebut. Tidak hanya itu, Fathiah Jannah mengaku lewat latihan seni bela diri tarung derajat, dia berhasil meraih prestasi.

Salah satunya meraih medali perak di ajang PON 2012 di Bengkalis, Riau. “Prestasi saya lumayan banyak, terakhir saya dapat medali perak di PON 2012. Itu alasan mengapa saya menganggap latihan bela diri sudah menjadi kebutuhan, bukan hanya sekadar mengikuti tren,” ujar perempuan berkerudung itu.

Selain Fathiah, ada juga kaum hawa yang menggeluti olahraga fisik ini. Sri Astuti, 23, dan Era Agustin, 24, pemegang sabuk biru kurata 5 tarung derajat beralasan mengikuti latihan bela diri tarung derajat juga dapat menjaga kesehatan tubuh. Sri Astuti menegaskan, asal gerakannya dilakukan dengan benar maka tidak akan mengganggu kesehatan wanita.

Wanita memang memiliki gangguan kesehatan yang rentan bila tidak dijaga dengan benar. Seperti latihan koprol, Sri Astuti mengaku apabila gerakannya dilakukan dengan benar maka tidak akan membahayakan. “Latihannya diajarkan secara bertahap sampai matang.

Setelah itu, barulah dipraktekkan. Selain itu, pembinaannya dilakukan secara terus menerus. Jadi tidak membahayakan walaupun latihan itu diperuntukkan untuk perempuan,” ucapnya. Seni bela diri tarung derajat melatih sejumlah kuncian, sergapan, dan bantingan.

Era Agustin mengungkapkan, semua latihan tersebut sama sekali tidak membahayakan wanita karena dilatih secara benar oleh pelatihnya. “Awalnya memang menakutkan. Namun, setelah dilatih dengan benar secara benar, rasa takut itu hilang dengan sendirinya. Bahkan berubah menjadi kesenangan. Bila tidak latihan, kita akan merasa ada sesuatu yang kurang,” kata peminat bela diri tarung derajat yang mengikuti Pra- PON 2015 di Bali tersebut.

Pelatih tarung derajat, Bangun Setia Hasibuan, 33, mengungkapkan, dari 100 orang yang ikut berlatih seni bela diri ta-rung derajat di Unit Kemahasiswaan Unimed, 20% merupakanwanita. Menurutnya, tidak semua gerakan latihan beladiri tarungderajat bisa diikuti wanita.

Seperti gerakan jatuh perut dan dada. Gerakan dengan menjatuhkan tubuh ke tanah ini tidak layak dikerjakan oleh wanita karena gerakan ini bisa membahayakan bagian dada wanita. “Gerakan ini berfungsi untuk memperkuat otot perut dan dada. Namun demikian, ada banyak gerakan lainnya yang bisa dikerjakan wanita,” ungkapnya.

Bangun Setia Hasibuan menambahkan, seiring berjalannya waktu, jumlah wanita yang mengikuti latihan bela diri tarung derajat terus meningkat. Terbukti, dari 2013, peserta wanitanya hanya berjumlah kurang dari 20, saat ini jumlahnya mencapai 20 orang dan kemungkinan akan bertambah.

Begitu juga dengan prestasinya. Bangun mengungkapkan, tahun ini pihaknya tengah mempersiapkan tujuh wanita yang akan mengikuti Pra-PON 2015 di Bali. Mereka terdiri atas 3 petarung bebas putri dan 4 orang putri yang akan mengikuti kategori seni gerak.

“Kami merasa bangga dengan para kaum hawa yang mengikut latihan bela diri tarung derajat ini. Pasalnya, mereka mengikuti latihan dengan serius. Kami pun mempersiapkan para peserta yang akan mengikuti Pra- PON 2015 yang akan berlangsung Desember ini,” ucapnya.

Sementara itu, Club Fitnes Manager Celebeity Fitness, Jana mengungkapkan, untuk memenuhi permintaan para anggota Celebrity Fitness, pihaknya membuka kelas Body Combat dan Hit Back. Body Combat merupakan latihan bela diri yang menggabungkan tiga seni bela diri, di antaranya muatai, karate, dan taekwondo.

Uniknya, dari 80 orang kapasitas kelas Body Combat tersebut, 80% didominasi oleh wanita. “Zaman sekarang olahraga, khususnya seni bela diri sudah menjadi tren. Kalau untuk menjaga kesehatan itu sudah pasti.

Namun dengan mengikuti kelas Body Combat, seni bela diri yang berasal dari Australia ini, pesertanya bisa memahami sejumlah seni bela diri dan membekali diri dari tindakan kejahatan,” kata wanita yang telah memiliki sertifikat instruktur Body Combat dari Australia itu.

Gerakan-gerakan yang dilatih di kelas Body Combat berfungsi untuk melatih daya tahan tubuh, kecepatan, kelincahan, dan lainnya. Body Combat dikenal sebagai kelas latihan yang paling aman untuk wanita karena tidak menggunakan beban.

Hanya menggunakan daya tahan tubuh masing-masing peserta. “Walau yang kami ajarkan hanya teknik dasar. Namun dengan mengikuti latihan Body Combat, pesertanya akan terlatih untuk meningkatkan teknik pukulan, tendangan, dan cara membela diri lainnya,” paparnya seusai menjadi instruktur di Kelas Body Combat Celebrity Fitness, Lt 4 Sun Plaza, Medan.

Club Manager Celebrity Fitness, Hendriana mengungkapkan, setiap kali kelas Body Combat dibuka, pesertanya selalu penuh. “Memang kebanyakan wanita yang mengikuti kelas tersebut. Mungkin mereka menganggap Body Combat menjadi latihan wajib karena berfungsi untuk menjaga diri dari gangguan orang,” ungkapnya.

Selain Body Combat, tidak jarang pula anggota Celebrity Fitness mengikuti kelas Hit Back. Kelas Hit Back dikenal sebagai kelas seni bela diri yang diciptakan oleh Celebrity Fitness sendiri. “Bedanya dengan Body Combat adalah kelas tersebut hanya latihan seni gerak tanpa ada latihan bertarung. Sedangkan kelas Hit Back disertai dengan latihan tarung,” ungkapnya.

Uniknya, kelas Hit Back juga banyak digemari wanita. Hendriana menambahkan, jumlah peminatnya hampir sama dengan jumlah peserta kelas Body Combat. “Umumnya anggota Celebrity Fitness yang mengikuti kelas Body Combat dan Hit Back adalah wanita. Sedangkan para prianya lebih senang mengikuti latihan angkat beban untuk memperbesar otot,” pungkasnya.


Dicky irawan
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6146 seconds (0.1#10.140)