Perbaikan Jembatan Cimanis Butuh Dana Rp5 Miliar
A
A
A
CIREBON - Perbaikan Jembatan Cimanis di Kecamatan Susukanlebak, Kabupaten Cirebon, yang putus, Kamis (12/2/2015) malam, diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp5 miliar.
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon Avip Suherdian menyatakan telah bekerja sama dengan Kodim 0620 Sumber, Kabupaten Cirebon, dan satu tim jembatan bailey sebagai langkah penanganan darurat.
Dia meyakinkan, ini merupakan solusi sementara seraya menunggu pelaksanaan pembangunan jembatan permanen baru.
"Diharapkan jembatan permanen tahun ini dibangun. Diperkirakan, perbaikan jembatan butuh biaya Rp5 miliar," tutur dia, Jumat (13/2/2015).
Dandim 0620 Sumber Letnan Kolonel Inf Aliyatin Mahmudi menjanjikan pengamanan setempat melalui koordinasi dengan polisi agar tak ada korban.
Pihaknya berkoordinasi pula dengan Korem 063/Sunan Gunung Jati maupun Kodam III Siliwangi untuk meminjam dan memanfaatkan jembatan bailey.
"Jembatan bailey milik Kodam III biasa dipakai untuk kepentingan darurat sampai perbaikan selesai. Kami harap, musibah ini tak dijadikan warga sebagai tontonan dan kalau bisa membantu kami mengatasinya,” tegas dia.
Camat Susukanlebak, Moechlas, berencana menggandeng semua pihak guna secepatnya meminimalisir kejadian tak diinginkan. Pihaknya pun mendata kejadian tersebut guna pembuatan laporan.
"Kami akan berusaha seoptimal mungkin, tapi memang penanganan ada di tangan Pemkab Cirebon melalui instansi terkait," cetus dia.
Jembatan putus mengisolasi sedikitnya 3.500 jiwa di empat desa pada dua kecamatan. Untuk mencegah isolasi berkepanjangan, akses warga pun dialihkan.
Pejalan kaki maupun kendaraan roda dua dialihkan ke Desa Blender, Kecamatan Karangwareng, melalui jembatan gantung. Warga harus memutar jalan dan menempuh jarak sekitar 6 km.
Sementara roda empat dialihkan ke Sedong, namun hanya bagi kendaraan roda empat berukuran kecil. Warga harus menempuh perjalanan sekitar 10 km. Hingga kini, jembatan putus tersebut menjadi tontonan warga.
Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cirebon Avip Suherdian menyatakan telah bekerja sama dengan Kodim 0620 Sumber, Kabupaten Cirebon, dan satu tim jembatan bailey sebagai langkah penanganan darurat.
Dia meyakinkan, ini merupakan solusi sementara seraya menunggu pelaksanaan pembangunan jembatan permanen baru.
"Diharapkan jembatan permanen tahun ini dibangun. Diperkirakan, perbaikan jembatan butuh biaya Rp5 miliar," tutur dia, Jumat (13/2/2015).
Dandim 0620 Sumber Letnan Kolonel Inf Aliyatin Mahmudi menjanjikan pengamanan setempat melalui koordinasi dengan polisi agar tak ada korban.
Pihaknya berkoordinasi pula dengan Korem 063/Sunan Gunung Jati maupun Kodam III Siliwangi untuk meminjam dan memanfaatkan jembatan bailey.
"Jembatan bailey milik Kodam III biasa dipakai untuk kepentingan darurat sampai perbaikan selesai. Kami harap, musibah ini tak dijadikan warga sebagai tontonan dan kalau bisa membantu kami mengatasinya,” tegas dia.
Camat Susukanlebak, Moechlas, berencana menggandeng semua pihak guna secepatnya meminimalisir kejadian tak diinginkan. Pihaknya pun mendata kejadian tersebut guna pembuatan laporan.
"Kami akan berusaha seoptimal mungkin, tapi memang penanganan ada di tangan Pemkab Cirebon melalui instansi terkait," cetus dia.
Jembatan putus mengisolasi sedikitnya 3.500 jiwa di empat desa pada dua kecamatan. Untuk mencegah isolasi berkepanjangan, akses warga pun dialihkan.
Pejalan kaki maupun kendaraan roda dua dialihkan ke Desa Blender, Kecamatan Karangwareng, melalui jembatan gantung. Warga harus memutar jalan dan menempuh jarak sekitar 6 km.
Sementara roda empat dialihkan ke Sedong, namun hanya bagi kendaraan roda empat berukuran kecil. Warga harus menempuh perjalanan sekitar 10 km. Hingga kini, jembatan putus tersebut menjadi tontonan warga.
(zik)