Bayi Berukuran Jumbo Lahir di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Bayi berukuran tak normal lahir di RSUD Kota Semarang. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu memiliki bobot 5 kg.
Bayi pasangan Ayu Eprinandia, 26, dan Erik Muslim Bimasakti, 24, tersebut lahir melalui operasi Caesar, Selasa (10/2) sore. Ibunda sang bayi, Ayu Eprinandia, mengaku tidak menyangka putra pertamanya memiliki ukuran sebesar itu. Sebelum melahirkan, dia sempat menimbang bobot janin yang dikandungnya seberat 3,8 kg.
“Terkejut sekali, tidak ada tanda-tanda akan sebesar ini. Saat terakhir kontraksi, beratnya masih 3,8 kg,” ucapnya saat ditemui di ruang Perinatologi RSUD Kota Semarang kemarin. Karena ukuran bayinya yang tidaksepertibayilainnya, keinginan Ayu untuk melahirkan secara normal urung dilakukan.
Dia terpaksa melakukan operasi Caesar untuk melahirkan putra pertamanya itu. “Akan kami beri nama Al Enrique Curt Arrasyid,” ucap warga Jangli Krajan RT 3/ RW 6 Kelurahan Candisari, Kecamatan Karanganyar Gunung, Semarang itu. Besarnya tubuh bayi itu dimungkinkan oleh beberapa faktor, termasuk sang ayah yang memiliki tinggi lebih dari 190 cm.
Atau bisa juga dikarenakan sang ibu memiliki riwayat diabetes dan gemar makan es krim. “Saya tahu punya diabet, saya kurangi nasi tapi ngemilnya es krim sama buah,” ujar ibu yang masih berstatus mahasiswi itu. Direktur RSUD Kota Semarang dr Susi Herawati mengatakan, bayi berukuran jumbo tersebut kini sedang dalam penanganan khusus.
Sebab, cairan tubuh yang dibutuhkan lebih banyak dan untuk memacu jantungnya juga lebih berat. “Besar itu justru hati-hati, badannya besar tapi organnya tetap sama, masih kecil. Tapi ini ASI ibunya sudah keluar dan kondisi bayi ini sehat,” ungkapnya. Sebelum kelahiran bayi berukuran jumbo tersebut, selang beberapa jam sebelumnya, yakni pukul 11.55 WIB lahir pula seorang bayi yang memiliki ukuran tak normal.
Bayi laki-laki dari pasangan Rumiarsih, 33, dan Suharmanto, 31, hanya memiliki berat 800 gram. Bayi tersebut lahir secara prematur dan mendapat perawatan khusus di ruang special care neonatal. “Orang tuanya sehat, sudah kembali ke rumahnya di Demak, tapi anaknya masih harus di sini karena harus memiliki perawatan ekstra,” papar Susi.
Ada beberapa dugaan faktor yang menyebabkan putra dari Rumiarsih itu berukuran kecil dan harus lahir prematur. Di antaranya ibunya kelelahan, anemia, kecelakaan, dan sebagainya. “Banyak kasus penyebabnya, namun ini bukan pertama kali kami menangani bayi-bayi seperti itu. Dulu pernah ada dan berhasil survive,” tandasnya.
Andika Prabowo
Bayi pasangan Ayu Eprinandia, 26, dan Erik Muslim Bimasakti, 24, tersebut lahir melalui operasi Caesar, Selasa (10/2) sore. Ibunda sang bayi, Ayu Eprinandia, mengaku tidak menyangka putra pertamanya memiliki ukuran sebesar itu. Sebelum melahirkan, dia sempat menimbang bobot janin yang dikandungnya seberat 3,8 kg.
“Terkejut sekali, tidak ada tanda-tanda akan sebesar ini. Saat terakhir kontraksi, beratnya masih 3,8 kg,” ucapnya saat ditemui di ruang Perinatologi RSUD Kota Semarang kemarin. Karena ukuran bayinya yang tidaksepertibayilainnya, keinginan Ayu untuk melahirkan secara normal urung dilakukan.
Dia terpaksa melakukan operasi Caesar untuk melahirkan putra pertamanya itu. “Akan kami beri nama Al Enrique Curt Arrasyid,” ucap warga Jangli Krajan RT 3/ RW 6 Kelurahan Candisari, Kecamatan Karanganyar Gunung, Semarang itu. Besarnya tubuh bayi itu dimungkinkan oleh beberapa faktor, termasuk sang ayah yang memiliki tinggi lebih dari 190 cm.
Atau bisa juga dikarenakan sang ibu memiliki riwayat diabetes dan gemar makan es krim. “Saya tahu punya diabet, saya kurangi nasi tapi ngemilnya es krim sama buah,” ujar ibu yang masih berstatus mahasiswi itu. Direktur RSUD Kota Semarang dr Susi Herawati mengatakan, bayi berukuran jumbo tersebut kini sedang dalam penanganan khusus.
Sebab, cairan tubuh yang dibutuhkan lebih banyak dan untuk memacu jantungnya juga lebih berat. “Besar itu justru hati-hati, badannya besar tapi organnya tetap sama, masih kecil. Tapi ini ASI ibunya sudah keluar dan kondisi bayi ini sehat,” ungkapnya. Sebelum kelahiran bayi berukuran jumbo tersebut, selang beberapa jam sebelumnya, yakni pukul 11.55 WIB lahir pula seorang bayi yang memiliki ukuran tak normal.
Bayi laki-laki dari pasangan Rumiarsih, 33, dan Suharmanto, 31, hanya memiliki berat 800 gram. Bayi tersebut lahir secara prematur dan mendapat perawatan khusus di ruang special care neonatal. “Orang tuanya sehat, sudah kembali ke rumahnya di Demak, tapi anaknya masih harus di sini karena harus memiliki perawatan ekstra,” papar Susi.
Ada beberapa dugaan faktor yang menyebabkan putra dari Rumiarsih itu berukuran kecil dan harus lahir prematur. Di antaranya ibunya kelelahan, anemia, kecelakaan, dan sebagainya. “Banyak kasus penyebabnya, namun ini bukan pertama kali kami menangani bayi-bayi seperti itu. Dulu pernah ada dan berhasil survive,” tandasnya.
Andika Prabowo
(ftr)