Bersenjatakan Parang dan Tombak, Warga Duduki Lahan Sawit
A
A
A
MAMUJU UTARA - Sengketa lahan sawit antara warga dengan PT Unggul Widya Lestari, di Mamuju Utara, Sulawesi Barat, kian bertambah panas. Warga mempersenjatai diri dengan parang menduduki lahan perkebunan kelapa sawit.
Selain memblokir jalan menuju Afdeling Agri Baras 3 Barubu, massa juga melakukan pengusiran terhadap karyawan PT Unggul yang akan melakukan panen di wilayah sengketa.
Berbekal senjata tajam berupa parang dan tombak, puluhan warga Desa Godang, Kecamatan Lariang, melakukan aksi protes. Tidak hanya melakukan pemblokiran jalan, mereka juga memasang sejumlah spanduk bernadakan protes.
Menurut warga, Afdeling Agri Baras 3 Barubu bukan HGU milik PT Unggul Widya Lestari. Ironsinya, di dalam HGU tersebut tercantum sejumlah sertifikat pribadi di dalamnya.
Termasuk, milik salah satu mantan karyawan PT Unggul yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD dan juga anggota Pansus Agraria yang dibentuk DPRD Mamuju Utara.
Hingga kini, puluhan warga masih bertahan di lokasi sengketa, dengan membuat sejumlah pondok, dan memblokir akses jalan menuju perkebunan. Sementara pihak perusahan PT Unggul yang akan dikonfirmasi enggan menemui awak media.
Selain memblokir jalan menuju Afdeling Agri Baras 3 Barubu, massa juga melakukan pengusiran terhadap karyawan PT Unggul yang akan melakukan panen di wilayah sengketa.
Berbekal senjata tajam berupa parang dan tombak, puluhan warga Desa Godang, Kecamatan Lariang, melakukan aksi protes. Tidak hanya melakukan pemblokiran jalan, mereka juga memasang sejumlah spanduk bernadakan protes.
Menurut warga, Afdeling Agri Baras 3 Barubu bukan HGU milik PT Unggul Widya Lestari. Ironsinya, di dalam HGU tersebut tercantum sejumlah sertifikat pribadi di dalamnya.
Termasuk, milik salah satu mantan karyawan PT Unggul yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD dan juga anggota Pansus Agraria yang dibentuk DPRD Mamuju Utara.
Hingga kini, puluhan warga masih bertahan di lokasi sengketa, dengan membuat sejumlah pondok, dan memblokir akses jalan menuju perkebunan. Sementara pihak perusahan PT Unggul yang akan dikonfirmasi enggan menemui awak media.
(san)