Angkudes Angkut 30 Pelajar Masuk Jurang

Kamis, 12 Februari 2015 - 11:15 WIB
Angkudes Angkut 30 Pelajar...
Angkudes Angkut 30 Pelajar Masuk Jurang
A A A
KARANGANYAR - Kecelakaan maut terjadi di jalan penghubung antardesa di Dusun Banjar Buntung, Desa Gerdu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, kemarin pagi.

Mobil angkutan pedesaan (angkudes) yang membawa sekitar 30 penumpang terjun bebas ke jurang sekitar 15 meter. Satu orang tewas dan 14 lainnya menderita luka berat, sedang, dan ringan. Diduga, kecelakaan terjadi akibat pengemudi memacu mobil dengan kecepatan tinggi dan beban penumpang yang melebihi kapasitas.

Informasi yang dihimpun KORAN SINDO di lokasi kejadian, peristiwa maut berlangsung sekitar pukul 06.30 WIB. Kala itu, mobil angkudes nopol AD 1172 F yang dikemudikan Supatno, 34, warga Desa Gantiwarno, Matesih, Karanganyar, membawa 30 penumpang yang sebagian banyak adalah pelajar.

Mobil meluncur dari Terminal Matesih menuju Terminal Karangpandan. Meskipun jalanan beraspal, namun medan cukup berat karena naik turun dan berkelok- kelok. Sesaat sebelum sampai di lokasi kejadian, angkudes jalur G tersebut menuruni jalur menikung. Namun, mobil berwarna kuning itu mendadak sulit dikendalikan, sebelum akhirnya terjun bebas ke jurang yang memiliki ketinggian sekitar 15 meter.

Mobil sempat terguling sebelum nyungsep masuk ke sungai. “Saya mendengar suara srak-srak sebelum mobil jatuh ke jurang. Di lokasi juga ada bekas rem sekitar tiga meter,” ungkap Sulardi, 24, salah satu warga setempat di lokasi kejadian, kemarin.

Saat kejadian, sebagian penumpang angkudes duduk di bagian atap. Bahkan ada pula yang bergelantungan di depan pintu dan bagian belakang yang diberi anjang-anjang untuk injakan kaki. Para penumpang yang ada di luar langsung terlempar ke berbagai arah. Nahas bagi Rudiyanto, 14, siswa SMPN 3 Karangpandan. Korban tewas di lokasi kejadian dengan luka serius di kepala. Sementara sopir angkot, Supatno, kondisinya kritis.

Warga yang mengetahui kejadian itu berupaya memberikan pertolongan. Korban luka dan tewas kemudian dievakuasi ke RSUD Karanganyar guna mendapatkan pertolongan medis. Sebagian ada yang dibawa ke Puskesmas Karangpandan karena hanya mengalami lecet-lecet. “Mereka dibawa dengan truk dan mobil bak terbuka,” kata Sulardi.

Para penumpang hampir seluruhnya pelajar dan penumpang umum hanya dua orang ibu. Terdapat 15 korban yang dibawa ke RSUD Karanganyar. Lima di antaranya rawat jalan, delapan menjalani rawat inap, dan satu pasien mendapatkan penanganan khusus. Sementara satu orang dalam kondisi meninggal dunia. “Sopir kondisinya kritis dan satu anak mengalami trauma kepala,” ungkap Ita Kusumawati, Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD Karanganyar.

Dari delapan pasien yang menjalani rawat inap, enam di antaranya pelajar, yakni Felix, Angga Prasetyo, Wahyu Widyaningsih, Pudji Rahayu, Edhiska, dan Adimas Nur Adiansyah. Kemudian dua lainnya ibu-ibu, yakni Suyami dan Sawistri. Salah satu korban luka, Wahyu Widyaningsih, 12, mengaku laju angkudes sangat kencang. “Saya duduk di kursi bagian paling belakang. Kondisi di dalam mobil penuh sesak,” kata Wahyu Widyaningsih.

Siswa kelas VI SDN Gerdu, Karangpandan, itu mengeluhkan sesak di bagian dada dan pusing kepala. Kapolsek Karangpandan AKP Heri Ekanto mengatakan, dari penyelidikan sementara diduga sopir memacu mobil dengan kecepatan tinggi. “Sopir berusaha mengerem. Ini dibuktikan dengan ada bekas rem di aspal jalan,” ungkap Heri Ekanto. Kasus kecelakaan ini masih ditangani Satlantas Polres Karanganyar.

Ary Wahyu Wibowo
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1317 seconds (0.1#10.140)