Tiga Nelayan Hilang 96 Jam di Laut

Rabu, 11 Februari 2015 - 14:37 WIB
Tiga Nelayan Hilang 96 Jam di Laut
Tiga Nelayan Hilang 96 Jam di Laut
A A A
CIREBON - Tiga nelayan asal Desa Muara, Blok Muara Wetan, Kecamatan Suranenggala, Kabupaten Cirebon, hilang setelah tenggelam di tengah aktivitas mereka mencari ikan di tengah laut. Mereka dilaporkan hilang pada Sab tu (7/2).

Ketiganya yakni Tasmadi, 35; Dedi, 35; dan Su’o, 40. Menurut pihak keluarga, mereka berangkat bersama men cari ikan sejak Kamis (5/2) ma lam sekitar pukul 21.00 WIB di perairan Cirebon yang masuk wil ayah Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Biasanya, hanya dalam sehari mereka di laut sebelum kemudian kembali ke rumah. Hingga setidaknya sore kemarin, ketiganya belum ditemukan.

Tim pencari sempat kesulitan menelusuri titik awal pencarian, mengingat informasi yang mereka terima dari pihak keluarga ma sih berupa perkiraan. Pihak keluarga tak mengetahui pasti titik awal lokasi pencarian ikan saat ketiga nelayan tersebut berangkat. Dirpolair Polda Jabar Anang Syarif Hidayat sa at dikonfirmasi kemarin menga takan, rata-rata saat mencari ikan nelayan melakukannya secara sendiri-sendiri.

“Nelayan jarang nyari ikan bareng-bareng. Mereka biasanya sendiri-sendiri agar ikan tang kapannya banyak,” jelas dia. Laporan pertama ditindaklanjuti pihaknya dengan mengerahkan dua unit kapal boat untuk mencari ketiganya. Namun upaya pencarian hingga Ming gu (8/2) nihil. Barulah pada Senin (9/2) petang, tim pencari yang merupakan gabungan dari Polair, Basarnas, BPBD, dan warga menemukan kapal nelayan yang dipakai para korban hilang.

Kapal kayu tersebut ditemukan sudah dalam bentuk kepingan, diduga hancur akibat hantaman ombak diperairan sekitar Pelabuhan Cirebon. Pihaknya memerkirakan, ketiga nelayan itu kini terbawa arus laut ke arah timur Kabupaten Cirebon. “Saat ini arus laut mengarah ke timur, karenanya mereka diduga terbawa hingga daerah Gebang-Losari atau sekitar 30 mil dari lokasi awal yakni diGunung jati,” kata dia.

Untuk meningkatkan pencarian, pihaknya mengerahkan dua kapal boat ditambah dua perahu karet. Namun, mengingat telah hilang dilaut selama sekitar 96 jam atau empat hari terakhir ketiganya diduga telah tewas. Dia mengingatkan, meski ombak dilaut tak seberapa tinggi yakni hanya sekitar 1-2 meter, angin saat ini tengah bertiup kencang. Karena itu, nelayan diminta berhati-hati saat melaut.

Pada musim hujan kali ini, setidaknya empat kasus nelayan hilang dengan enam korban terjadi diwilayah perairan Polda Jabar sejak Januari 2015 hingga kini. Sementara itu, pencarian korban kemarin sempat dihentikan siang hari akibat kondisi di laut tak memungkinkan. “Ombaknya tinggi hingga dua meter, tak memungkinkan untuk pencarian.

Kami hen ti kan sementara sampai kondisi ombak sedikit lebih landai,” kata Komandan Tim SAR M Nurudin. Penyisiran dilakukan tim gabungan bersama Lanal sepanjang perairan di sekitar Gebang hing ga Losari, yang masuk kawasan perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah. Namun masih nihil. Hanya, dia menjanjikan akan optimal hingga ketiganya di te mukan dengan mengagendakan pencarian kembali Rabu (11/2) ini.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulis tyo Pudjo Hartono menuturkan, jika ketiga nelayan ini melaut dengan menggunakan kapal nelayan anjana. Mereka melaut sejak Kamis (5/2) malam. “Terakhir mereka sedang mencari ikan di Laut Jawa tepatnya bagian tengah sekitar Pelabuhan Cirebon,” jelas Pudjo da lam pesan singkat yang di terima wartawan, kemarin. Berdasarakan informasi terakhir, Pudjo mengatakan, jika ketiga nelayan tersebut berlayar dari tepian pantai hingga kelokasi terakhir berjarak sekitar tujuh hingga 10 mil.

Erika lia/ agie permadi
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7161 seconds (0.1#10.140)
pixels