51 Hunian Sementara Mulai Disiapkan

Rabu, 11 Februari 2015 - 14:36 WIB
51 Hunian Sementara...
51 Hunian Sementara Mulai Disiapkan
A A A
BANDUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung mulai menyiapkan hunian sementara bagi warga Kampung Legokkiara, Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, yang terkena dampak pergeseran tanah pada pertengahan Desember lalu.

Sebanyak 51 unit hunian rencananya akan dibangun dilahan seluas 1.000 meter persegi. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung Cecep Hendrawan mengatakan, hari ini (kemarin) pihaknya mulai melakukan pemerataan tanah di lokasi yang nantinya akan dibangun hunian bagi warga Desa Rawabogo yang terpaksa mengungsi pasca adanya retakan tanah yang terjadi.

“Hunian baru itu berada kurang lebih dua kilometer dari daerah retakan, serta tidak jauh dengan tempat pengungsian warga,” katanya diposko pengungsian, kemarin. Dia menambahkan, BPBD telah menyiapkan anggaran sebesar Rp350 juta untuk pembebasan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi relokasi. Selama 21 hari ke depan, lanjut dia, diharpakan hunian sementara itu sudah mulai dibangun untuk segera ditempati.

Sesuai dengan data, lanjut Cecep, sebanyak 219 warga diKampung Bebedahan, dan Kampung Legokkiara Desa Rawabogo kini kehilangan tempat tinggalnya dan diungsikan. “Sekitar 51 rumah mengalami kerusakan sedang, maupun ringan akibat adanya pergeseran tanah itu,” ucapnya. Menurut dia, saat ini kondisi retakan yang mengancam puluhan rumah di lokasi tersebut terus meluas seiring dengan cuaca buruk yang beberapa pekan terakhir melanda.

Bahkan, terpantau retakannya sudah lebih dari 50 sentimeter dengan kedalaman hingga 2,5 meter. “Kalau melihat kajian geo logi, pergerakan tanah ini dik la sifikasikan berupa rayapan sedang. Tanah di sini akan terus meluas dan sulit untuk dihentikan termasuk seandainya ada upaya melakukan penanam an pohon tegakan,” tuturnya. Selain itu, lanjut dia, BPBD tidak dapat memprediksi hingga kapan pergeseran tanah ini berhenti.

Maka dari itu, kata Cecep, pihaknya sengaja menerapkan status tanggap darurat ben ca na untuk menanggulangi re si ko hal yang tidak diinginkan. Pemerintah juga bersinergi dengan aparat kepolisian, TNI, dan masyarakat untuk ikut melakukan penanganan bencana. “Sambil menunggu hunian baru selesai dibangun sementara warga berada ditenda pengungsian. Beberapa kebutuhan sehari-hari pun terus kami berikan,” katanya.

Dila nashear
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7914 seconds (0.1#10.140)