Wali Kota Tinjau Pusat Pasar
A
A
A
MEDAN - Menjelang perayaan Hari Raya Imlek 2566, harga daging sapi melonjak cukup tajam. Hal ini diketahui ketika Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, meninjau Pusat Pasar Medan, Senin (9/2).
Peninjauan ini dilakukan untuk mengecek kondisi harga, baik bahan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Imlek sekaligus pascapemerintah menurunkan harga BBM baru-baru ini. Dalam kunjungan itu diketahui harga jual daging sapi biasanya Rp90.000-Rp95.000/kg, kini tembus di kisaran Rp110.000/kg.
Selain daging sapi, harga kacang tanah juga ikut meroket mencapai Rp19.000/kg, dimana sebelumnya hanya Rp18.000/kg. Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya relatif stabil. Wati,48, salah seorang pedagang daging mengatakan, lonjakan harga daging sapi ini terjadi sejak sepekan belakangan ini. Kenaikan ini terjadi akibat kurangnya pasokan daging di Kota Medan.
“Biasanya harga beli kita hanya Rp85.000/kg sampai Rp95.000/kg. Berhubung pasokan daging berkurang, harga beli kita pun ikut naik menjadi Rp100.000/kg. Untuk mendapatkan untung sedikit, terpaksa kita menjual harga daging sapi Rp110.000/kg. Kenaikan ini sangat memberatkan masyarakat. Akibatnya penjualan kita saat ini menurun drastis,” kata Wati.
Di samping daging sapi, kacang tanah juga ikut naik. Namun, kenaikannya tidak terlalu melonjak, hanya Rp1000/kg. Seperti diungkapkan Shi Chin, pedagang sembako, harga jual kacang tanah saat ini Rp19.000/kg. “Biasanya harga kacang tanah hanya Rp18.000/kg. Kemungkinan kenaikan ini terjadi tingginya pembelian kacang tanah menjelang Hari Raya Imlek ini,” ungkap Shi Cin.
Selain harga bahan kebutuhan pokok dan sembako, wali kota juga mengecek kondisi Pusat Pasar mulai lantai dasar sampai lantai tiga. Mantan sekda Kota Medan turun didampingi sejumlah pimpinan SKPD. Eldin menerima keluhan sejumlah pedagang. Salah seorang pedagang makanan, Lindawati, 50, mengaku sudah 30 tahun berjualan di Pusat Pasar.
Dia meminta kepada wali kota segera mengganti petugas penjaga malam. Selain tidak kooperatif dan bersahabat kepada para pedagang, penjaga malam juga dituding arogan dan bertindak di luar batas. Masalah kehilangan barang ini, kata Linawati, sudah dilaporkan ke polsek setempat namun tidak ada tanggapan. Untuk itulah mereka telah bersiap mengadukan kasus kehilangan barang ini ke Poldasu.
“Sebelum laporan ini kami sampaikan ke Poldasu, Bapak Wali Kota ternyata datang ke sini. Makanya kami berharap bapak segera mengganti penjaga malam di Pusat Pasar,” ucap Nilawati. Tidak hanya masalah penjaga malam, pedagang juga mengeluhkan kenaikan retribusi. Seperti yang dibeberkan Ahmad Habib, salah seorang pedagang, sesuai hasil rapat dengar pendapat dengan DPRD Medan beberapa waktu lalu, kenaikan retribusi disetujui hanya 50%.
Namun, pihak PD Pasar kemudian mengeluarkan surat edaran kenaikan hanya 30%. Tetapi, setelah kenaikan itu dilaksanakan para pedagang, PD Pasar kembali menaikkan tarif sebesar 20 %. Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, menginstruksikan Dirut PD Pasar, Benny Sihotang, yang ikut mendampingi, menunda kenaikan retribusi tersebut.
“PD Pasar tidak bisa memutuskan sepihak terkait kebijakan, harus ada persetujuan Badan Pengawas. Jadi kenaikan itu saya minta ditunda dulu,” ucap wali kota disambut tepuk tangan para pedagang.
Sementara itu, terkait tuntutan permintaan pergantian penjaga malam, Eldin berjanji segera menindaklanjutinya sehingga para pedagang bisa merasa aman dan nyaman berjualan di Pusat Pasar. Selanjutnya terkait peninjauan harga pasar, Eldin menilai mengecek harga bahan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Imlek relatif stabil.
“Hanya daging sapi yang saat ini mengalami kenaikan. Karena itu kita mencari apa yang menjadi penyebab kenaikan harga daging tersebut, dan secepatnya mencari solusi untuk mengatasinya sehingga harga daging stabil kembali,” ujarnya.
Lia Anggia Nasution
Peninjauan ini dilakukan untuk mengecek kondisi harga, baik bahan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Imlek sekaligus pascapemerintah menurunkan harga BBM baru-baru ini. Dalam kunjungan itu diketahui harga jual daging sapi biasanya Rp90.000-Rp95.000/kg, kini tembus di kisaran Rp110.000/kg.
Selain daging sapi, harga kacang tanah juga ikut meroket mencapai Rp19.000/kg, dimana sebelumnya hanya Rp18.000/kg. Sedangkan harga kebutuhan pokok lainnya relatif stabil. Wati,48, salah seorang pedagang daging mengatakan, lonjakan harga daging sapi ini terjadi sejak sepekan belakangan ini. Kenaikan ini terjadi akibat kurangnya pasokan daging di Kota Medan.
“Biasanya harga beli kita hanya Rp85.000/kg sampai Rp95.000/kg. Berhubung pasokan daging berkurang, harga beli kita pun ikut naik menjadi Rp100.000/kg. Untuk mendapatkan untung sedikit, terpaksa kita menjual harga daging sapi Rp110.000/kg. Kenaikan ini sangat memberatkan masyarakat. Akibatnya penjualan kita saat ini menurun drastis,” kata Wati.
Di samping daging sapi, kacang tanah juga ikut naik. Namun, kenaikannya tidak terlalu melonjak, hanya Rp1000/kg. Seperti diungkapkan Shi Chin, pedagang sembako, harga jual kacang tanah saat ini Rp19.000/kg. “Biasanya harga kacang tanah hanya Rp18.000/kg. Kemungkinan kenaikan ini terjadi tingginya pembelian kacang tanah menjelang Hari Raya Imlek ini,” ungkap Shi Cin.
Selain harga bahan kebutuhan pokok dan sembako, wali kota juga mengecek kondisi Pusat Pasar mulai lantai dasar sampai lantai tiga. Mantan sekda Kota Medan turun didampingi sejumlah pimpinan SKPD. Eldin menerima keluhan sejumlah pedagang. Salah seorang pedagang makanan, Lindawati, 50, mengaku sudah 30 tahun berjualan di Pusat Pasar.
Dia meminta kepada wali kota segera mengganti petugas penjaga malam. Selain tidak kooperatif dan bersahabat kepada para pedagang, penjaga malam juga dituding arogan dan bertindak di luar batas. Masalah kehilangan barang ini, kata Linawati, sudah dilaporkan ke polsek setempat namun tidak ada tanggapan. Untuk itulah mereka telah bersiap mengadukan kasus kehilangan barang ini ke Poldasu.
“Sebelum laporan ini kami sampaikan ke Poldasu, Bapak Wali Kota ternyata datang ke sini. Makanya kami berharap bapak segera mengganti penjaga malam di Pusat Pasar,” ucap Nilawati. Tidak hanya masalah penjaga malam, pedagang juga mengeluhkan kenaikan retribusi. Seperti yang dibeberkan Ahmad Habib, salah seorang pedagang, sesuai hasil rapat dengar pendapat dengan DPRD Medan beberapa waktu lalu, kenaikan retribusi disetujui hanya 50%.
Namun, pihak PD Pasar kemudian mengeluarkan surat edaran kenaikan hanya 30%. Tetapi, setelah kenaikan itu dilaksanakan para pedagang, PD Pasar kembali menaikkan tarif sebesar 20 %. Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, menginstruksikan Dirut PD Pasar, Benny Sihotang, yang ikut mendampingi, menunda kenaikan retribusi tersebut.
“PD Pasar tidak bisa memutuskan sepihak terkait kebijakan, harus ada persetujuan Badan Pengawas. Jadi kenaikan itu saya minta ditunda dulu,” ucap wali kota disambut tepuk tangan para pedagang.
Sementara itu, terkait tuntutan permintaan pergantian penjaga malam, Eldin berjanji segera menindaklanjutinya sehingga para pedagang bisa merasa aman dan nyaman berjualan di Pusat Pasar. Selanjutnya terkait peninjauan harga pasar, Eldin menilai mengecek harga bahan kebutuhan pokok jelang Hari Raya Imlek relatif stabil.
“Hanya daging sapi yang saat ini mengalami kenaikan. Karena itu kita mencari apa yang menjadi penyebab kenaikan harga daging tersebut, dan secepatnya mencari solusi untuk mengatasinya sehingga harga daging stabil kembali,” ujarnya.
Lia Anggia Nasution
(ftr)