Banjir Kembali Landa Sergai
A
A
A
SIPISPIS - Puluhan rumah di Dusun III, Kampung Kambing, Desa Simalas, Kecamatan Sipispis, Kabupaten Serdangbedagai, kembali terendam banjir.
Luapan air Sungai Sibaro tidak terbendung setelah tanggul sungai di desa itu yang baru selesai diperbaiki kembali jebol. Air pun mengalir deras menuju pemukiman warga. Jebolnya tanggul itu diketahui setelah air naik ke pemukiman warga pada Senin (9/2), sekitar pukul 03.00 WIB. “Memang beberapa hari terakhir Sungai Sibaro itu sudah meluap. Namun, baru tadi pagi dinding tanggul sungai di sana sudah jebol,” kata Plt Kepala Desa (Kades), Kofsan Saragih.
Hingga siang, air masih terus mengenangi wilayah tersebut. Mengingat debit air semakin meninggi, Kofsan Saragih meminta warga Desa Simalas, terutama di Dusun III, sudah mulai mengungsi ke tempat aman. Setelah mendapat laporan aparat desa setempat, sejumlah staf Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pemkab Sergai pun turun ke lokasi.
Mereka di antaranya Kabid Pengembangan Irigasi, Johan Sinaga; Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air, Asjmer Wallad; dan Kabid Tata Guna Air, Syahrizal. Dari pemantauan PSDA, diketahui tanggul sungai jebol sekitar 30 meter. Kondisi itu dipicu kontur tanggul persis di belokan sungai. Akibatnya deras air Sungai Sibaro yang meluap mengikis habis tanggul sungai yang baru saja diperbaiki.
Untuk mengantisipasi banjir tidak semakin meluap, PSDA menurunkan pekerja guna melakukan perbaikan. “Tanggul jebol itu segera diperbaiki,” kata Johan Sinaga. Namun, menurut Johan, tanggul perbaikan itu tak akan bertahan lama. Sebab, kondisi sungai dengan lebar sekitar 30 meter itu sekarang tinggal 20 meter. Ancaman banjir semakin nyata karena sedimennya sangat tebal. “Ini perlu dinormalisasi. Kalau tidak, besokbesok jebol lagi,” katanya.
Diketahui, Desa Simalas dan Desa Bukit Cermin, Kecamatan Dolok Masihul, berada di seberang sungai itu kerap menanggung banjir akibat luapan Sungai Sibaro. Kondisi itu dipicu kritisnya tanggul di sungai tersebut.
Terakhir, banjir terjadi awal Januari 2015. Namun, banjir kali ini tidak sampai menggenangi Desa Bukit Cermin, karena tanggul sungai di sisi desa itu ternyata mampu bertahan.
Erdian Wirajaya
Luapan air Sungai Sibaro tidak terbendung setelah tanggul sungai di desa itu yang baru selesai diperbaiki kembali jebol. Air pun mengalir deras menuju pemukiman warga. Jebolnya tanggul itu diketahui setelah air naik ke pemukiman warga pada Senin (9/2), sekitar pukul 03.00 WIB. “Memang beberapa hari terakhir Sungai Sibaro itu sudah meluap. Namun, baru tadi pagi dinding tanggul sungai di sana sudah jebol,” kata Plt Kepala Desa (Kades), Kofsan Saragih.
Hingga siang, air masih terus mengenangi wilayah tersebut. Mengingat debit air semakin meninggi, Kofsan Saragih meminta warga Desa Simalas, terutama di Dusun III, sudah mulai mengungsi ke tempat aman. Setelah mendapat laporan aparat desa setempat, sejumlah staf Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Pemkab Sergai pun turun ke lokasi.
Mereka di antaranya Kabid Pengembangan Irigasi, Johan Sinaga; Kabid Pengelolaan Sumber Daya Air, Asjmer Wallad; dan Kabid Tata Guna Air, Syahrizal. Dari pemantauan PSDA, diketahui tanggul sungai jebol sekitar 30 meter. Kondisi itu dipicu kontur tanggul persis di belokan sungai. Akibatnya deras air Sungai Sibaro yang meluap mengikis habis tanggul sungai yang baru saja diperbaiki.
Untuk mengantisipasi banjir tidak semakin meluap, PSDA menurunkan pekerja guna melakukan perbaikan. “Tanggul jebol itu segera diperbaiki,” kata Johan Sinaga. Namun, menurut Johan, tanggul perbaikan itu tak akan bertahan lama. Sebab, kondisi sungai dengan lebar sekitar 30 meter itu sekarang tinggal 20 meter. Ancaman banjir semakin nyata karena sedimennya sangat tebal. “Ini perlu dinormalisasi. Kalau tidak, besokbesok jebol lagi,” katanya.
Diketahui, Desa Simalas dan Desa Bukit Cermin, Kecamatan Dolok Masihul, berada di seberang sungai itu kerap menanggung banjir akibat luapan Sungai Sibaro. Kondisi itu dipicu kritisnya tanggul di sungai tersebut.
Terakhir, banjir terjadi awal Januari 2015. Namun, banjir kali ini tidak sampai menggenangi Desa Bukit Cermin, karena tanggul sungai di sisi desa itu ternyata mampu bertahan.
Erdian Wirajaya
(ftr)