432 Rumah Terendam Banjir
A
A
A
MUARABELITI - Sungai Musi yang melintasi wilayah Kecamatan Muara Kelingi, Kabupaten Musi Rawas (Mura) meluap, kemarin. Dampaknya, sebanyak 432 rumah terendam banjir.
Banjir kali ini antara lain melanda rumah warga yang berada di Kelurahan Kelingi, Desa Pulau Panggung dan Desa Bingin. Ketinggian air merendam pemukiman warga sekitar 1 meter serta akses jalan pemukiman ikut terendam dengan ketinggian sekitar 2,5 meter.
“Untuk di Kelurahan Kelingi, rumah yang kebanjiran itu di RT I, 79 KK; RT II, 41 KK; RT III, 78 KK; RT V, 18 KK. Kemudian, Desa Pulau Panggung 50 rumah dan Desa Bingin sebanyak 166 rumah,” ungkap Kepala Bidang Organisasi Bantuan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Mura Evan Saipani usai meninjau lokasi banjir.
Pihaknya telah melakukan inventarisasi terhadap para korban banjir dan memberikan bantuan perahu karet. Di Kecamatan Kelingi sudah ada perahu karet yang stand bay. “Banjir ini kiriman dari Kabupaten Empatlawang. Karena, di sini tidak musim penghujan,” katanya.
Sementara, Camat Kelingi Amir Hamzah menambahkan, pihak kecamatan langsung turun ke lokasi banjir melihat warga yang terkena banjir. Mayoritas yang terendam merupakan pemukiman warga yang berada di pinggir sungai. Sebanyak tiga desa terendam banjir yakni di Kelingi 215 KK, Bingin 166 rumah, dan Pulau Panggung 50 rumah.
Untuk ketinggian air bervariasi yakni Desa Pulau Panggung satu meter, Bingin 1,5 meter. Kelingi bervariasi ada 1,5 meter dan paling dalam di pinggir sungai 2,5 meter di lokasi RT 1 Kelurahan Muara Kelingi. Terkait penanganan banjir pihak kecamatan sudah koordinasi dengan Dinsos Mura dan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Bahkan, kedua instansi terkait sudah terjun juga ke lokasi banjir. Petugas melakukan inventarisasi masyarakat terkena banjir itu. “Untuk bantuan sifatnya koordinasi yang dilakukan pihak kecamatan dengan kedua instansi itu, termasuk untuk penanganan lanjutan,” kata Amir.
Bahkan, kata dia, pihak kecamatan menyiapkan apabila masyarakat ingin dievakuasi sudah disiapkan di Pasar Inpres berbentuk rumah toko (ruko) di Kelurahan Kelingi sebanyak 10 pintu. “Masyarakat bisa menggunakan dan sebanyak 10 KK sudah menempati lokasi pengungsian sementara itu. Yang lainnya masih naik di atas rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, banjir diduga kiriman dari Kabupaten Empatlawang yang melewati Ulu Sungai Musi dan Ulu Sungai Kelingi. Karena curah hujan tidak ting gi, sedangkan untuk penanganan kesehatan sudah disiapkan posko kesehatan satu posko dari Puskesmas Kecamatan Muara Kelingi. Seluruh pelayanan gratis. “Belum ada warga terkena penyakit, namun kita siapkan pascabanjir dan pihaknya tetap siaga karena antisipasi adanya peningkatan debit air. Kita waspada,” ucapnya.
Kapolsek Muara Kelingi AKP Dedi Rahmat mengatakan, saat banjir terjadi ia turun ke lokasi melihat situasi yang ada. Untuk keamanan stabil dan pihak kecamatan sudah menyiapkan lokasi evakuasi. Lilis, 35, warga RT 3 menuturkan, banjir yang terjadi biasa nya satu tahun tiga kali. “Ini baru sekali padahal awal tahun. Kadang tidak sama sekali terkena banjir,” kata Lilis.
Dia menambahkan, hingga sekarang belum ada bantuan dari Pemkab Mura ataupun donatur lainnya. ”Tetapi, warga tetap melakukan pengungsian. Takut banjir datang tiba-tiba,” pungkasnya.
Hengky Chandra Agoes
Banjir kali ini antara lain melanda rumah warga yang berada di Kelurahan Kelingi, Desa Pulau Panggung dan Desa Bingin. Ketinggian air merendam pemukiman warga sekitar 1 meter serta akses jalan pemukiman ikut terendam dengan ketinggian sekitar 2,5 meter.
“Untuk di Kelurahan Kelingi, rumah yang kebanjiran itu di RT I, 79 KK; RT II, 41 KK; RT III, 78 KK; RT V, 18 KK. Kemudian, Desa Pulau Panggung 50 rumah dan Desa Bingin sebanyak 166 rumah,” ungkap Kepala Bidang Organisasi Bantuan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Mura Evan Saipani usai meninjau lokasi banjir.
Pihaknya telah melakukan inventarisasi terhadap para korban banjir dan memberikan bantuan perahu karet. Di Kecamatan Kelingi sudah ada perahu karet yang stand bay. “Banjir ini kiriman dari Kabupaten Empatlawang. Karena, di sini tidak musim penghujan,” katanya.
Sementara, Camat Kelingi Amir Hamzah menambahkan, pihak kecamatan langsung turun ke lokasi banjir melihat warga yang terkena banjir. Mayoritas yang terendam merupakan pemukiman warga yang berada di pinggir sungai. Sebanyak tiga desa terendam banjir yakni di Kelingi 215 KK, Bingin 166 rumah, dan Pulau Panggung 50 rumah.
Untuk ketinggian air bervariasi yakni Desa Pulau Panggung satu meter, Bingin 1,5 meter. Kelingi bervariasi ada 1,5 meter dan paling dalam di pinggir sungai 2,5 meter di lokasi RT 1 Kelurahan Muara Kelingi. Terkait penanganan banjir pihak kecamatan sudah koordinasi dengan Dinsos Mura dan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Bahkan, kedua instansi terkait sudah terjun juga ke lokasi banjir. Petugas melakukan inventarisasi masyarakat terkena banjir itu. “Untuk bantuan sifatnya koordinasi yang dilakukan pihak kecamatan dengan kedua instansi itu, termasuk untuk penanganan lanjutan,” kata Amir.
Bahkan, kata dia, pihak kecamatan menyiapkan apabila masyarakat ingin dievakuasi sudah disiapkan di Pasar Inpres berbentuk rumah toko (ruko) di Kelurahan Kelingi sebanyak 10 pintu. “Masyarakat bisa menggunakan dan sebanyak 10 KK sudah menempati lokasi pengungsian sementara itu. Yang lainnya masih naik di atas rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya, banjir diduga kiriman dari Kabupaten Empatlawang yang melewati Ulu Sungai Musi dan Ulu Sungai Kelingi. Karena curah hujan tidak ting gi, sedangkan untuk penanganan kesehatan sudah disiapkan posko kesehatan satu posko dari Puskesmas Kecamatan Muara Kelingi. Seluruh pelayanan gratis. “Belum ada warga terkena penyakit, namun kita siapkan pascabanjir dan pihaknya tetap siaga karena antisipasi adanya peningkatan debit air. Kita waspada,” ucapnya.
Kapolsek Muara Kelingi AKP Dedi Rahmat mengatakan, saat banjir terjadi ia turun ke lokasi melihat situasi yang ada. Untuk keamanan stabil dan pihak kecamatan sudah menyiapkan lokasi evakuasi. Lilis, 35, warga RT 3 menuturkan, banjir yang terjadi biasa nya satu tahun tiga kali. “Ini baru sekali padahal awal tahun. Kadang tidak sama sekali terkena banjir,” kata Lilis.
Dia menambahkan, hingga sekarang belum ada bantuan dari Pemkab Mura ataupun donatur lainnya. ”Tetapi, warga tetap melakukan pengungsian. Takut banjir datang tiba-tiba,” pungkasnya.
Hengky Chandra Agoes
(ftr)