Salah Penulisan, Baliho HPN Jadi Tertawaan
A
A
A
SERANG - Seluruh baliho ucapan selamat peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2015 yang dipasang di sejumlah sudut kota oleh Biro Humas Pemprov Banten, salah dalam penulisannya.
Tentu saja, kesalahan ini menjadi tertawaan warga. Misalnya, baliho berukuran 4 x 2 meter yang terpasang di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) dan Eks Pendopo Gubernur Banten, Jalan KH. Brigjen Syam'un.
Kata yang seharusnya "Memperingati", namun tertulis "Memperigati" pada kalimat "Selamat Memperigati HPN 2015 Pers Sehat Bangsa Hebat".
"Lucu sih. Bagaimana mau memahami substansi hari pers. Kalau penulisan saja sudah salah," ujar warga Kota Serang, Dwi (28), ditemui di depan Eks Pendopo Gubernur saat ditunjukan sindonews.com. Dwi pun tertawa saat membaca kalimat pada baliho tersebut.
Ahli bahasa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kota Serang Odin Rosidin menilai, bisa kesalahan dan kekhilafan atas kasus kekurangan penulisan tersebut.
Kesalahan, bisa terjadi karena keterbatasan kompetensi si pembuat baliho. Kalau kekhilafan, bisa terjadi karena percetakannya. "Misalnya, karena dalam pembuatannya terburu-buru atau karena ada sebab lain dipercetakan," jelasnya.
Tentu saja, kesalahan ini menjadi tertawaan warga. Misalnya, baliho berukuran 4 x 2 meter yang terpasang di depan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) dan Eks Pendopo Gubernur Banten, Jalan KH. Brigjen Syam'un.
Kata yang seharusnya "Memperingati", namun tertulis "Memperigati" pada kalimat "Selamat Memperigati HPN 2015 Pers Sehat Bangsa Hebat".
"Lucu sih. Bagaimana mau memahami substansi hari pers. Kalau penulisan saja sudah salah," ujar warga Kota Serang, Dwi (28), ditemui di depan Eks Pendopo Gubernur saat ditunjukan sindonews.com. Dwi pun tertawa saat membaca kalimat pada baliho tersebut.
Ahli bahasa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Kota Serang Odin Rosidin menilai, bisa kesalahan dan kekhilafan atas kasus kekurangan penulisan tersebut.
Kesalahan, bisa terjadi karena keterbatasan kompetensi si pembuat baliho. Kalau kekhilafan, bisa terjadi karena percetakannya. "Misalnya, karena dalam pembuatannya terburu-buru atau karena ada sebab lain dipercetakan," jelasnya.
(lis)