Operasi Tumpas Teroris Poso, 600 Polisi Dikerahkan
A
A
A
MAKASSAR - Sebanyak 600 polisi atau 6 Satuan Setingkat Kompi (SSK) asal Kelapa Dua, Jakarta, dikirim ke Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), untuk menumpas kelompok terduga teroris di Poso.
Pengiriman pasukan itu dikawal langsung Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan konvoi truk baracuda dan mobil double cabin plus driver sebanyak 24 kendaraan melalui jalur darat dari Makassar menuju perbatasan Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dan Poso Sulawesi Tengah.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, pengiriman pasukan hanya dari Polri asal Kelapa Dua dan untuk jajaran Polda Sulsel belum ada. Pihaknya hanya mengawal dan mengamankan konvoi kendaraan sampai perbatasan Sulteng.
"Untuk wilayah Sulsel, kami hanya akan back up pengamanan dan memperketat di perbatasan Mamuju Utara. Personel kami belum ada ke sana (Poso)," jelas Endi, kepada wartawan, Minggu (8/2/2015).
Terkait jaringan teroris Poso, Kodam VII Wirabuana akan melakukan back up jika Polda Sulsel meminta bantuan. Sebagaimana situasi berkembang, jika TNI bersama Polri akan turun menyelesaikan masalah Poso.
Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana Letnan Kolonel Czi I Made Sutia mengatakan, sejauh ini polisi masih bisa menanganinya. Dan apabila membutuhkan bantuan, Kodam VII Wirabuana siap melakukan back up. "Belum ada perintah dari panglima bergerak," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, bahwa Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Purdijatno, Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, dan Kepala BNPT Saud Usman, di Jalan Medan, Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Menurut Panglima TNI, pihaknya akan menyiapkan sejumlah kekuatan, baik unsur intelijen, teritori, maupun unsur pasukan guna mendukung operasi gabungan menangani kelompok terduga teroris di Poso, Sulteng.
Pengiriman pasukan itu dikawal langsung Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan konvoi truk baracuda dan mobil double cabin plus driver sebanyak 24 kendaraan melalui jalur darat dari Makassar menuju perbatasan Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dan Poso Sulawesi Tengah.
Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Endi Sutendi mengatakan, pengiriman pasukan hanya dari Polri asal Kelapa Dua dan untuk jajaran Polda Sulsel belum ada. Pihaknya hanya mengawal dan mengamankan konvoi kendaraan sampai perbatasan Sulteng.
"Untuk wilayah Sulsel, kami hanya akan back up pengamanan dan memperketat di perbatasan Mamuju Utara. Personel kami belum ada ke sana (Poso)," jelas Endi, kepada wartawan, Minggu (8/2/2015).
Terkait jaringan teroris Poso, Kodam VII Wirabuana akan melakukan back up jika Polda Sulsel meminta bantuan. Sebagaimana situasi berkembang, jika TNI bersama Polri akan turun menyelesaikan masalah Poso.
Kepala Penerangan Kodam VII Wirabuana Letnan Kolonel Czi I Made Sutia mengatakan, sejauh ini polisi masih bisa menanganinya. Dan apabila membutuhkan bantuan, Kodam VII Wirabuana siap melakukan back up. "Belum ada perintah dari panglima bergerak," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, bahwa Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Purdijatno, Plt Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti, dan Kepala BNPT Saud Usman, di Jalan Medan, Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Menurut Panglima TNI, pihaknya akan menyiapkan sejumlah kekuatan, baik unsur intelijen, teritori, maupun unsur pasukan guna mendukung operasi gabungan menangani kelompok terduga teroris di Poso, Sulteng.
(san)