Polda Tingkatkan Pengawasan di Pelabuhan

Minggu, 08 Februari 2015 - 12:17 WIB
Polda Tingkatkan Pengawasan...
Polda Tingkatkan Pengawasan di Pelabuhan
A A A
MEDAN - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) meningkatkan fungsi pengawasan intelijen dan reserse di sejumlah pintu masuk pelabuhan dan jalur tikus untuk menghindari masuknya pakaian bekas ke daerah ini. Beberapa pintu masuk tersebut, di antaranya Langkat, Belawan, Tanjungbalai, Sibolga, Barus, Serdangbedagai, dan lainnya. Peningkatan pengawasan intelijen sudah pasti ditingkatkan. Apalagi sudah ada temuan bahwa barang bekas, khususnya pakaian mengandung penyakit tertentu, kata Kepala Bidang Humas Polda Sumut Komisaris Besar (Kombes) Pol Helfi Assegaf di Medan, Sabtu (7/2). Meski begitu, pihaknya tidak akan bisa mengetahui dan bekerja sepenuhnya untuk pencegahan karena ada petugas khusus untuk itu, yakni Beacukai dan Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP). Kedua instansi itu dinilai paling berperan dalam memerangi dan menekan masuknya barang dan pakaian bekas ke Sumut. Meski begitu, Polda Sumut akan membangun kerja sama dengan keduanya untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka (Bea Cukai dan KPLP) pasti tahu jalur-jalur mana saja yang menjadi pintu masuk. Bohong kalau mereka bilang tidak tahu. Polisi bisa dilibatkan dalam hal itu apabila pelaku melakukan tindak pidana sedangkan mereka bertindak untuk pencegahan, tandasnya. Direktur Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut Kombes Pol Toga H Panjaitan menegaskan, pihaknya juga meningkatkan fungsi pengawasan di sejumlah pintu masuk narkoba ke Sumut, termasuk Pematangsiantar, Simalungun, dan perbatasan Aceh. Masuknya narkoba ke Sumut ini karena pintunya terbuka, khususnya yang berasal dari Aceh.Jadi, ada beberapa kabupaten/kota yang masuk dalam atensi pengawasan khusus kepolisian, terlebih di pelabuhan tikus, paparnya. Selain itu, peningkatan kinerja petugas pelabuhan dan dermaga yang menjadi tempat pintu masuk utama juga sangat penting. Kalau hanya mengandalkan polisi, hasilnya sudah pasti kurang maksimal. Bea Cukai dan KPLP yang lebih paham soal itu, tandas Toga.Frans marbun
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1340 seconds (0.1#10.140)