Unissula Kirim Dua Mahasiswanya ke HNMUN di Boston
A
A
A
SEMARANG - Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) mengirimkan dua delegasi untuk mengikuti Harvard National Model United Nation (HNMUN) yang digelar 12-15 Februari di Boston Amerika Serikat.
Kedua delegasi yang dikirim tersebut antara lain Bethari Bunga Prabaswari, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unissula semester VI, dan Dian Hayuningtyas Prihananti mahasiswi semester IV dari fakultas yang sama. Pada ajang internasional itu, ini merupakan kali pertama diikuti Unissula.
“Memang ini pertama kalinya bagi Unissula untuk ikut sebuah model miniaturnya UN ini. Kami berharap dengan keberangkatan dari delegasi kami akan memberikan warna tersendiri pada forum tersebut. Ini merupakan kesempatan untuk saling tukar pandangan terkait persoalanpersoalan yang saat ini tengah dihadapi oleh masyarakat yang ada di berbagai negara di dunia,” papar Rektor Unissula Anis Malik Thoha kemarin.
Anis menyebutkan, dari Indonesia ada sekitar 50 delegasi yang dikirimkan ke forum bergengsi internasional itu. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Pesan kami kepada mahasiswa yang kami berangkatkan, sebagai mahasiswa Islam dari Indonesia, tak perlu minder ketika menyampaikan gagasan dan pendapat pada forum itu demi kepentingan kemanusiaan dan agama,” paparnya.
Sementara itu, Bethari menyebutkan pada forum tersebut dia akan terjun di komite World Health Organization (WHO). “Di dalamnya nanti saya akan ikut mendebatkan permasalahan malnutrisi yang terjadi di berbagai belahan dunia dan persoalan global farmasi serta perobatan,” ucapnya.
Dian pada ajang itu akan duduk di komite special summit on technology (SST) yang akan membahas permasalahan keamanan internet dan teknologi lainnya. “Kami menyambut ajang ini dengan baik karena bisa menjadi sarana buat kami untuk menyalurkan aspirasi dan mengembangkan diplomasi sebagai warga dunia,” ujar Dian.
Keduanya akan mewakili negara Djibouti, salah satu negara yang ada di Benua Afrika dan memiliki perbatasan dengan Eritrea di bagian Utara, Etiopia di bagian Barat dan Selatan, serta dengan Somalia di bagian Tenggara.
“Masing-masing delegasi dari berbagai dunia yang ikut di HNMUN memang tidak mewakili negara asal mereka masingmasing pada forum itu. Jadi, nanti yang mewakili Indonesia bisa jadi dari negara manapun yang sudah ditentukan.
Karena kami mewakili negara lain, harus ada persiapan bagai mana mengetahui latar belakang negara yang kami wakili dan berbagai macam lainnya yang berasal dari negara itu. Kami kumpulkan data dari internet dan berbagai sumber lainnya,” ungkap keduanya.
Susilo Himawan
Kedua delegasi yang dikirim tersebut antara lain Bethari Bunga Prabaswari, mahasiswi Fakultas Kedokteran Unissula semester VI, dan Dian Hayuningtyas Prihananti mahasiswi semester IV dari fakultas yang sama. Pada ajang internasional itu, ini merupakan kali pertama diikuti Unissula.
“Memang ini pertama kalinya bagi Unissula untuk ikut sebuah model miniaturnya UN ini. Kami berharap dengan keberangkatan dari delegasi kami akan memberikan warna tersendiri pada forum tersebut. Ini merupakan kesempatan untuk saling tukar pandangan terkait persoalanpersoalan yang saat ini tengah dihadapi oleh masyarakat yang ada di berbagai negara di dunia,” papar Rektor Unissula Anis Malik Thoha kemarin.
Anis menyebutkan, dari Indonesia ada sekitar 50 delegasi yang dikirimkan ke forum bergengsi internasional itu. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. “Pesan kami kepada mahasiswa yang kami berangkatkan, sebagai mahasiswa Islam dari Indonesia, tak perlu minder ketika menyampaikan gagasan dan pendapat pada forum itu demi kepentingan kemanusiaan dan agama,” paparnya.
Sementara itu, Bethari menyebutkan pada forum tersebut dia akan terjun di komite World Health Organization (WHO). “Di dalamnya nanti saya akan ikut mendebatkan permasalahan malnutrisi yang terjadi di berbagai belahan dunia dan persoalan global farmasi serta perobatan,” ucapnya.
Dian pada ajang itu akan duduk di komite special summit on technology (SST) yang akan membahas permasalahan keamanan internet dan teknologi lainnya. “Kami menyambut ajang ini dengan baik karena bisa menjadi sarana buat kami untuk menyalurkan aspirasi dan mengembangkan diplomasi sebagai warga dunia,” ujar Dian.
Keduanya akan mewakili negara Djibouti, salah satu negara yang ada di Benua Afrika dan memiliki perbatasan dengan Eritrea di bagian Utara, Etiopia di bagian Barat dan Selatan, serta dengan Somalia di bagian Tenggara.
“Masing-masing delegasi dari berbagai dunia yang ikut di HNMUN memang tidak mewakili negara asal mereka masingmasing pada forum itu. Jadi, nanti yang mewakili Indonesia bisa jadi dari negara manapun yang sudah ditentukan.
Karena kami mewakili negara lain, harus ada persiapan bagai mana mengetahui latar belakang negara yang kami wakili dan berbagai macam lainnya yang berasal dari negara itu. Kami kumpulkan data dari internet dan berbagai sumber lainnya,” ungkap keduanya.
Susilo Himawan
(ftr)