Demo Kampus, Mahasiswa UPB Jahit Mulut Sendiri

Jum'at, 06 Februari 2015 - 15:00 WIB
Demo Kampus, Mahasiswa...
Demo Kampus, Mahasiswa UPB Jahit Mulut Sendiri
A A A
BATUAJI - Aksi unjuk rasa mahasiswa Universitas Putera Batam (UPB) diwarnai dengan mogok makan dan jahit mulut. Mahasiswa pertama UPB yang melakukan aksi mogok makan dan jahit mulut itu adalah Donald M Togarop.

Donald merupakan mahasiswa Fakultas Hukum semester tiga UPB. Bersama teman-temannya, dia nekat menjahit mulutnya sendiri sebanyak dua jahitan, lantaran kesal dengan sikap pihak rektorat yang dianggapnya bebal.

Pantaun wartawan di lokasi, Donald menjahit mulutnya di bagian kiri dan kanan, sehingga tertutup rapat dan tak bisa berbicara. Dia menjahit, dan membedaki dirinya sendiri, laiknya orang yang sedang melakukan aksi pantomim.

Dengan duduk-duduk di depan kampus, Donald melakukan aksi mogok makan sejak Rabu 4 Februari 2015. Aksi Donald kali ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa yang terjadi sebelumnya.

Menurut informasi dari pihak kampus, Donald dan ketiga temannya telah diskorsing. Mereka adalah Manusun, semester tiga Fakultas Hukum, Rahmat Hidayat, semester tiga Fakultas Teknik, dan Joni, mahasiswa semester tiga Fakultas Teknik.

Ketua BEM UPB Feri Budianto mengatakan, aksi yang dilakukan Donald merupakan protes yang ditujukan kepada pihak kampus. Donald memilih menjahit mulutnya untuk diam saat demo. Pasalnya, mahasiswa UPB sedang melaksanakan ujian akhir semester.

"Dia (Donald) menjahit mulutnya sebagai bentuk protes kepada pihak universitas. Hal ini dilakukannya saat beraksi guna tidak membuat keributan bagi mahasiswa lainnya yang sedang ujian," ujar Feri, kepada awak media, Jumat (6/2/2015).

Feri menjelaskan, pihak kampus telah melakukan skorsing kepada empat mahasiswa yang telah melakukan aksi demo selama ini. Manusun dan Donal diblokir usernamenya, sehingga tak bisa mengakses segala macam bentuk kampus.

Sedangkan Rahamat dan Joni, kena skorsing juga. Menurutnya, mahasiswa lainnya akan bertambah banyak kena skorsing pihak kampus, sejak permasalahan antara BEM dan pihak kampus memanas.

"Empat mahasiswa sudah kena skorsing. Kemungkinan masih banyak lagi bertambah yang kena skorsing," katanya.

Manusun mengatakan, aksi ini berlanjut karena aksi solidaritas mahasiswa dalam memperjuangkan masalah yang terjadi selama ini. Aksi jahit mulut yang dilakukan Donald ini dilakukan sendiri. Dia bahkan terkejut saat melihat Donald sudah menjahit mulutnya dengan benang merah.

"Saya terkejut juga melihat aksi jahit mulut yang dilakukannya. Aksi ini akan terus berlanjut sampai ada penyelesaiannya," kata Manusun.
(san)
Berita Terkait
Demo Serentak Mahasiswa...
Demo Serentak Mahasiswa Se-Indonesia di Palembang Diwarnai Kericuhan
Aksi Demo Mahasiswa...
Aksi Demo Mahasiswa ‘Indonesia Gelap’ di Patung Kuda
Demo Indonesia Gelap,...
Demo Indonesia Gelap, Pakar Hukum: Bentuk Ekspresi Pesimisme Masyarakat Ubah Jadi Optimisme
Demo Indonesia Gelap...
Demo Indonesia Gelap di Patung Kuda, Ribuan Mahasiswa Kritik Kebijakan Pemerintah
Saat Pandemi Covid-19,...
Saat Pandemi Covid-19, Aliansi Mahasiswa Papua Demo Tuntut Pembebasan 7 Tapol
Jelang Sore, Mahasiswa...
Jelang Sore, Mahasiswa Mulai Berdatangan Menuju Patung Kuda
Berita Terkini
Profil Ipda Endry Purwa...
Profil Ipda Endry Purwa Sefa, Pengawal Kapolri yang Bertindak Kasar pada Jurnalis di Semarang
1 jam yang lalu
Polisi Bunuh Bayi di...
Polisi Bunuh Bayi di Semarang: Sidang Kode Etik Brigadir Ade Kurniawan Ditunda, Keluarga Korban Protes
2 jam yang lalu
Jumlah Korban Pemerkosaan...
Jumlah Korban Pemerkosaan Dokter PPDS Unpad di RSHS Bandung Jadi 3 Orang
3 jam yang lalu
11 Warga Pendulang Emas...
11 Warga Pendulang Emas Tewas di Yahukimo, Diduga Dibunuh KKB
3 jam yang lalu
Operasi Ketupat Jaya...
Operasi Ketupat Jaya di Tanjung Priok Zero Accident, Kapolres Apreasiasi Seluruh Pihak
4 jam yang lalu
Miris! TK di Riau Jadi...
Miris! TK di Riau Jadi Tempat Pesta Sabu dan Miras, 1 Orang Ditangkap
4 jam yang lalu
Infografis
Demo Besar Guncang AS...
Demo Besar Guncang AS di 1.200 Lokasi dan 50 Negara Bagian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved