Tingkatkan Pengetahuan Anak Nelayan Melalui KBN
A
A
A
MEDAN - Anak-anak nelayan yang bermukim di Kampung Nelayan, Kelurahan Kampung Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, kini bisa menikmati fasilitas membaca.
Mereka menyambut baik hadirnya tempat membaca yang representatif, dan diberi nama Kampung Baca Nelayan (KBN). Selain aneka buku, KBN juga menyediakan fasilitas internet. Tentunya kehadiran KBN ini diharapkan mampu memotivasi anak-anak nelayan untuk lebih giat belajar, sekaligus menambah wawasan dan pola pikir mereka sehingga tidak kalah dengan anak-anak lainnya.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, diwakili Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Setdakot Medan, Erwin Lubis, saat meresmikan KBN di Jalan Khaidir, Kelurahan Kampung Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (5/2). Selain fasilitas buku maupun internet, anak-anak nelayan juga dapat mengikuti les Bahasa Inggris di KBN.
Termasuk belajar mengaji dan mempelajari seni tari yang dilaksanakan empat kali dalam sepekan. Semua fasilitas yang disediakan tersebut bisa dinikmati dan diikuti anak-anak nelayan secara gratis. Itu sebabnya wali kota mengapresiasi kehadiran KBN yang digagas Sumatera Woman Foundation (SWF) ini.
Dia menilai kehadiran KBN tentunya mendukung program pemerintah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Untuk itulah, wali kota berharap anakanak nelayan dapat meluangkan waktunya untuk singgah dan belajar di KBM guna menambah pengetahuan mereka.
“Tentunya ini harus terus kita dukung, baik pemerintah maupun orang tua agar dapat mendorong anak-anaknya supaya terus membaca dan belajar di KBN. Kemudian kepada SWF, saya minta terus mencari donatur buku, tidak hanya untuk buku anak-anak saja tetapi juga buku-buku yang berhubungan dengan nelayan dan kemaritiman,” ujar Erwin Lubis mengutip pidato tertulis wali kota Medan.
Wali kota juga menginstruksikan kepada kepala Perpustakaan Kota Medan agar menambah koleksi buku-buku di KBN. Dengan demikian, Kampung Nelayan akan menjadi salah satu simpul informasi bagi para nelayan untuk mendapatkan informasi akurat dalam mendukung pekerjaannya.
Guna mendukung KBN semakin layak baik dari segi koleksi buku-buku maupun tempatnya, Erwin mengimbau seluruh stakeholder maupun perusahaan di Kota Medan agar menggelontorkan sebagian dana corpoorate social rensposibility (CSR) untuk membantu KBN. “Mari kita bergandengan tangan membangun kota ini agar lebih maju ke depannya,” harapnya.
Direktur SWF, Ade Nova Zein, menjelaskan, pendirian KBN ini dilakukan untuk menyikapi masyarakat nelayan yang kurang mendapatkan informasi. Ditambah lagi kecenderungan masyarakatnya yang menomorduakan pembelian buku, sehingga membuat mereka kurang mendapatkan informasi.
Untuk itulah dengan pendirian KBN ini, masyarakat bisa membaca dan meminjam buku dengan gratis. Di samping membaca dan meminjam buku, Nova menambahkan, masyarakat juga bisa mengakses internet dengan gratis kerja sama dengan PT Telkom Witel Medan.
Selain itu, menyediakan situs dan media digital untuk para nelayan yang biasa diakses, guna mendapatkan informasi terkait arah angin maupun keberadaan ikan sehingga memudahkan mereka menangkap ikan tanpa harus menggunakan pukat trawl.
Selain pengguntingan pita, peresmian KBN yang turut dihadiri GM PT Telkom Witel Medan Zahtial Hamid Nasution; Kepala Perpustakaan Kota Medan Januari Pane; tokoh masyarakat, tokoh pemuda, camat dan lurah se-Kecamatan Medan Labuhan, juga diisi dengan penanaman pohon bakau.
Lia Anggia Nasution
Mereka menyambut baik hadirnya tempat membaca yang representatif, dan diberi nama Kampung Baca Nelayan (KBN). Selain aneka buku, KBN juga menyediakan fasilitas internet. Tentunya kehadiran KBN ini diharapkan mampu memotivasi anak-anak nelayan untuk lebih giat belajar, sekaligus menambah wawasan dan pola pikir mereka sehingga tidak kalah dengan anak-anak lainnya.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, diwakili Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Setdakot Medan, Erwin Lubis, saat meresmikan KBN di Jalan Khaidir, Kelurahan Kampung Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Kamis (5/2). Selain fasilitas buku maupun internet, anak-anak nelayan juga dapat mengikuti les Bahasa Inggris di KBN.
Termasuk belajar mengaji dan mempelajari seni tari yang dilaksanakan empat kali dalam sepekan. Semua fasilitas yang disediakan tersebut bisa dinikmati dan diikuti anak-anak nelayan secara gratis. Itu sebabnya wali kota mengapresiasi kehadiran KBN yang digagas Sumatera Woman Foundation (SWF) ini.
Dia menilai kehadiran KBN tentunya mendukung program pemerintah dalam rangka mencerdaskan anak bangsa. Untuk itulah, wali kota berharap anakanak nelayan dapat meluangkan waktunya untuk singgah dan belajar di KBM guna menambah pengetahuan mereka.
“Tentunya ini harus terus kita dukung, baik pemerintah maupun orang tua agar dapat mendorong anak-anaknya supaya terus membaca dan belajar di KBN. Kemudian kepada SWF, saya minta terus mencari donatur buku, tidak hanya untuk buku anak-anak saja tetapi juga buku-buku yang berhubungan dengan nelayan dan kemaritiman,” ujar Erwin Lubis mengutip pidato tertulis wali kota Medan.
Wali kota juga menginstruksikan kepada kepala Perpustakaan Kota Medan agar menambah koleksi buku-buku di KBN. Dengan demikian, Kampung Nelayan akan menjadi salah satu simpul informasi bagi para nelayan untuk mendapatkan informasi akurat dalam mendukung pekerjaannya.
Guna mendukung KBN semakin layak baik dari segi koleksi buku-buku maupun tempatnya, Erwin mengimbau seluruh stakeholder maupun perusahaan di Kota Medan agar menggelontorkan sebagian dana corpoorate social rensposibility (CSR) untuk membantu KBN. “Mari kita bergandengan tangan membangun kota ini agar lebih maju ke depannya,” harapnya.
Direktur SWF, Ade Nova Zein, menjelaskan, pendirian KBN ini dilakukan untuk menyikapi masyarakat nelayan yang kurang mendapatkan informasi. Ditambah lagi kecenderungan masyarakatnya yang menomorduakan pembelian buku, sehingga membuat mereka kurang mendapatkan informasi.
Untuk itulah dengan pendirian KBN ini, masyarakat bisa membaca dan meminjam buku dengan gratis. Di samping membaca dan meminjam buku, Nova menambahkan, masyarakat juga bisa mengakses internet dengan gratis kerja sama dengan PT Telkom Witel Medan.
Selain itu, menyediakan situs dan media digital untuk para nelayan yang biasa diakses, guna mendapatkan informasi terkait arah angin maupun keberadaan ikan sehingga memudahkan mereka menangkap ikan tanpa harus menggunakan pukat trawl.
Selain pengguntingan pita, peresmian KBN yang turut dihadiri GM PT Telkom Witel Medan Zahtial Hamid Nasution; Kepala Perpustakaan Kota Medan Januari Pane; tokoh masyarakat, tokoh pemuda, camat dan lurah se-Kecamatan Medan Labuhan, juga diisi dengan penanaman pohon bakau.
Lia Anggia Nasution
(ftr)