Puas Narsis dengan Pakaian Adat China
A
A
A
SEMARANG - Mengenali salah satu kebudayaan Tiongkok tidak perlu pergi jauhjauh ke negara China. Di Kompleks Klenteng Sam Poo Kong Kota Semarang, kita juga bisa mempelajarinya.
Selain patung-patung dan arsitektur khas Negeri Tirai Bambu, di tempat itu juga tersedia sejumlah pakaian adat China yang bisa dipakai oleh pengunjung. Adalah pelaku usaha jasa pemotretan di Kelenteng Sam Poo Kong yang menyediakan pakaian adat tersebut.
Pengunjung bisa memakai busana kaisar, kukong (jenderal), hakim baun, permaisuri, pangeran kecil, dan pangeran muda dan lain sebagainya untuk kemudian difoto. Penyedia busana China, Feri Puji, 27, mengatakan banyak pengunjung yang tertarik menyewa busana itu, baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara.
“Para pengunjung juga dapat memilih pakaian yang diinginkan karena kami menyediakan sekitar 35 jenis busana China,” ungkapnya. Fefi sengaja menyediakan busana itu karena sesuai dengan identitas destinasi wisata tersebut. Bak gayung bersambut, usahanya itu banyak diminati pengunjung, Dalam sepekan, ada puluhan yang meminjam busana ini.
Apalagi kalau ada liburan sekolah, banyak pengunjung yang meminjam busana ini sehingga pemasukan semakin besar. “Allhamdulillah kalau hari libur tiba, kami kadang kerepotan melayani pengujung yang ingin pinjam busana sehingga pengunjung pada antre. Pendapatannya mencapai puluhan ribu hingga jutaan rupiah,” ungkapnya.
Tarif yang dikenakan kepada penyewa pakaian adat itu mulai dari Rp80.000, pengunjung dapat menggunakan satu setel busana seperti baju dan topi serta mendapatkan dua foto 4R dua kali, dengan back ground di lingkungan Klenteng Sam Poo Kong Semarang.
Salah seorang pengunjung Kelenteng Sam Poo Kong, Ismawati, 29, tertarik memakai busana adat China karena jarang ditemukan seperti di tempat wisata kota-kota lainnya di Indonesia. Maka dari itu, ibu asal Bandung ini ingin mengabadikan dengan menggunakan busana seperti orang Tiongkok. “Ternyata dengan menyewa busana ini menjadi kepuasan tersendiri berkunjung sekaligus berwisata di sini,” ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Ardianto, 35, asal Mranggen, Demak. Kelenteng Sam Poo Kong berbeda dari tempat wisata lainnya. Di samping memiliki bangunan bagus, tempat ini juga memberikan pengetahuan tentang sejarah orang-orang China.
“Maka dari itu, banyak orang-orang yang mengambil gambar di tempat ini, lebihlebih menggunakan busana adat China,” katanya.
Amin Fauzi
Selain patung-patung dan arsitektur khas Negeri Tirai Bambu, di tempat itu juga tersedia sejumlah pakaian adat China yang bisa dipakai oleh pengunjung. Adalah pelaku usaha jasa pemotretan di Kelenteng Sam Poo Kong yang menyediakan pakaian adat tersebut.
Pengunjung bisa memakai busana kaisar, kukong (jenderal), hakim baun, permaisuri, pangeran kecil, dan pangeran muda dan lain sebagainya untuk kemudian difoto. Penyedia busana China, Feri Puji, 27, mengatakan banyak pengunjung yang tertarik menyewa busana itu, baik wisatawan Nusantara maupun mancanegara.
“Para pengunjung juga dapat memilih pakaian yang diinginkan karena kami menyediakan sekitar 35 jenis busana China,” ungkapnya. Fefi sengaja menyediakan busana itu karena sesuai dengan identitas destinasi wisata tersebut. Bak gayung bersambut, usahanya itu banyak diminati pengunjung, Dalam sepekan, ada puluhan yang meminjam busana ini.
Apalagi kalau ada liburan sekolah, banyak pengunjung yang meminjam busana ini sehingga pemasukan semakin besar. “Allhamdulillah kalau hari libur tiba, kami kadang kerepotan melayani pengujung yang ingin pinjam busana sehingga pengunjung pada antre. Pendapatannya mencapai puluhan ribu hingga jutaan rupiah,” ungkapnya.
Tarif yang dikenakan kepada penyewa pakaian adat itu mulai dari Rp80.000, pengunjung dapat menggunakan satu setel busana seperti baju dan topi serta mendapatkan dua foto 4R dua kali, dengan back ground di lingkungan Klenteng Sam Poo Kong Semarang.
Salah seorang pengunjung Kelenteng Sam Poo Kong, Ismawati, 29, tertarik memakai busana adat China karena jarang ditemukan seperti di tempat wisata kota-kota lainnya di Indonesia. Maka dari itu, ibu asal Bandung ini ingin mengabadikan dengan menggunakan busana seperti orang Tiongkok. “Ternyata dengan menyewa busana ini menjadi kepuasan tersendiri berkunjung sekaligus berwisata di sini,” ucapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Ardianto, 35, asal Mranggen, Demak. Kelenteng Sam Poo Kong berbeda dari tempat wisata lainnya. Di samping memiliki bangunan bagus, tempat ini juga memberikan pengetahuan tentang sejarah orang-orang China.
“Maka dari itu, banyak orang-orang yang mengambil gambar di tempat ini, lebihlebih menggunakan busana adat China,” katanya.
Amin Fauzi
(ftr)