4 Siswa SMKN 2 Watampone Laporkan Guru ke Polisi

Kamis, 05 Februari 2015 - 13:35 WIB
4 Siswa SMKN 2 Watampone Laporkan Guru ke Polisi
4 Siswa SMKN 2 Watampone Laporkan Guru ke Polisi
A A A
BONE - Lantaran membakar jagung di belakang sekolah pada jam pelajaran, sejumlah siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, dipukul ranting kayu oleh gurunya.

Akibatnya, sejumlah siswa mengalami luka memar pada tangan, siku, dan pinggang. Tidak terima diperlakukan seperti itu, empat siswa langsung mendatangi Mapolsek Tanete Riattang, untuk melaporkan ulah guru tersebut.

Berdasarkan informasi yang terhimpun, kejadian berawal saat oknum guru MN hendak masuk mengajar di kelas mendapati ruangan kelas tersebut kosong. MN lalu mencari siswa-siswa tersebut, dan mendapati mereka di belakang sekolah sedang bakar jagung.

Oknum guru yang mengajar mata pelajaran otomotif ini langsung menegur mereka dan mengira jagung yang dibakar oleh siswanya itu adalah jagung curian. Terlebih, aktivitas bakar jagung itu dilakukan di waktu jam belajar.

Namun siswa tersebut membantah, dan mengatakan jagung yang mereka bakar itu milik tante salah seorang teman mereka. Tak hanya itu, MN juga menegur sejumlah siswa yang sedang memakai tali sepatu warna pink.

Karena tidak mengindahkan perintah gurunya, MN yang sedang membawa ranting kayu langsung memukul sejumlah siswa. Akibatnya, sejumlah siswa mengalami luka memar pada bagian tangan, pinggang, dan siku.

Tidak terima dipukul oleh gurunya, empat siswa yang duduk di bangku kelas tiga ini langsung melaporkan perbuatan oknum guru tersebut ke polisi. Mereka terdiri dari RK, IS, AZ, dan AW.

Kini, empat siswa dan oknum guru tersebut masih berada di ruang pemeriksaan Mapolsek Tanete Riattang untuk dimintai keterangan. Menurut salah seorang korban, RK, bahwa mereka dituduh mencuri jagung.

Padahal, jagung tersebut milik tante salah seorang temannya. Bahkan, RK mengaku, jika saat itu masih jam istirahat, dan belum masuk jam belajar.

Mereka juga mengaku telah meminta maaf, kepada MN, karena berada di luar pekarangan sekolah. Namun guru tersebut tetap memukulinya.

Sementara itu, MN mengatakan, dirinya ingin memberikan pelajaran kepada para siswa itu, sebab mereka tidak mendengar perintah gurunya. Apalagi, mereka berada di luar pekarangan sekolah sedang membakar jagung.

Padahal, saat itu, mestinya mereka belajar, karena sudah masuk jam sekolah. Namun, niat MN tersebut tidak diterima baik oleh empat siswanya, sehingga dirinya dilapor ke polisi.

Sejumlah guru SMK Negeri 2 Watampone terlihat berada di ruang tunggu Mapolsek Tanete Riattang, melihat siswa dan rekannya diperiksa.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6753 seconds (0.1#10.140)