Banjir Kiriman, Pantura Lumpuh 8 Jam
A
A
A
PASURUAN - Hujan deras yang mengguyur kawasan selatan Pasuruan, mengakibatkan banjir bandang di bagian hilir. Akibatnya, jalur Pantura Surabaya-Probolinggo mengalami lumpuh selama delapan jam, sejak pukul 01.00 hingga 08.00 WIB.
Saat ini, ratusan kendaraan dari kedua arah terjebak kemacetan di Kecamatan Kraton, perbatasan Kabupaten dan Kota Pasuruan. Luapan sungai Welang, mengalir deras hingga merendam jalur Pantura.
Untuk menghindari kemacetan, petugas kepolisian mengalihkan jalur Pantura memutar melalui jalur Purwosari-Pandaan dan Gempol. Sementara pengemudi truk memilih memarkir kendaraannya di ujung genangan banjir dan mengular hingga 4 KM.
Menurut Agung, warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, banjir kiriman ini mulai meluap pada Rabu 4 Februari 2015 tengah malam. Beberapa jam kemudian, genangan mulai merendam jalur Pantura.
"Arus banjir sangat kuat dan bergerak cepat merendam perkampungan. Warga segera mengungsi mencari tempat yang lebih aman," katanya, kepada wartawan, Kamis (5/2/2015).
Agung dan warga lain berharap, bantuan berupa nasi bungkus segera didapatkan. Karena warga sudah tidak bisa melakukan aktivitas di rumah.
Hingga saat ini, banjir kiriman masih menggenangi jalur Pantura. Petugas kepolisian masih berjaga-jaga mengatur arus lalu lintas pada kawasan perkotaan, untuk mengalihkan kendaraan pada jalur alternatif.
Saat ini, ratusan kendaraan dari kedua arah terjebak kemacetan di Kecamatan Kraton, perbatasan Kabupaten dan Kota Pasuruan. Luapan sungai Welang, mengalir deras hingga merendam jalur Pantura.
Untuk menghindari kemacetan, petugas kepolisian mengalihkan jalur Pantura memutar melalui jalur Purwosari-Pandaan dan Gempol. Sementara pengemudi truk memilih memarkir kendaraannya di ujung genangan banjir dan mengular hingga 4 KM.
Menurut Agung, warga Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton, banjir kiriman ini mulai meluap pada Rabu 4 Februari 2015 tengah malam. Beberapa jam kemudian, genangan mulai merendam jalur Pantura.
"Arus banjir sangat kuat dan bergerak cepat merendam perkampungan. Warga segera mengungsi mencari tempat yang lebih aman," katanya, kepada wartawan, Kamis (5/2/2015).
Agung dan warga lain berharap, bantuan berupa nasi bungkus segera didapatkan. Karena warga sudah tidak bisa melakukan aktivitas di rumah.
Hingga saat ini, banjir kiriman masih menggenangi jalur Pantura. Petugas kepolisian masih berjaga-jaga mengatur arus lalu lintas pada kawasan perkotaan, untuk mengalihkan kendaraan pada jalur alternatif.
(san)