Cuaca di Medan Panas Selama Februari

Rabu, 04 Februari 2015 - 13:30 WIB
Cuaca di Medan Panas Selama Februari
Cuaca di Medan Panas Selama Februari
A A A
MEDAN - Suhu di Kota Medan saat ini mencapai 34 derajat celcius. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah 1 Sumatera Utara memprediksi, suhu panas ini akan berlangsung hingga akhir Februari.

Hal ini dikarenakan posisi matahari berada di bumi utara. Meski suhu panas, namun potensi hujan tetap masih ada walaupun dengan intensitas hujan yang ringan atau sedang. “Potensi hujan di sore atau malam hari masih tetap terjadi walaupun panasnya sangat terik di bulan ini. Karena itu tetap waspadai terjadinya banjir di daerah pegunungan dan perkotaan. Kadang, panasnya bisa mencapai 34 derajat celcius, tapi normalnya antara 30 sampai 31 derajat celcius,” ujar Staf Pelayanan Jasa BMKG Sumut Dody Syahputra, kemarin.

Menurut Dody, suhu panas bukan hanya dikarenakan posisi matahari berada di bumi utara, namun juga disebabkan pemanasan global dan faktor lokal. Seperti, berkurangnya pohon dan berganti dengan pemukiman yang padat. Bertambahnya jumlah kendaraan menyebabkan suhu panas semakin tinggi.

“Semakin banyak kendaraan, maka semakin banyak juga polusi yang dikeluarkan. Ini banyak terjadi di perkotaan seperti Kota Medan. Oleh karenanya, masyarakat diharapkan benar-benar menjaga kesehatan pada saat musim panas ini. Selain menjaga tubuh agar tidak dehidrasi, diharapkan juga memakai masker. Karena, debu jalan dan polusi bisa mempengaruhi kesehatan,” katanya.

Selain menjaga kesehatan di musim panas, masyarakat yang tinggal di perairan juga tetap harus mewaspadai tinggi gelombang antara 2 sampai 2,5 meter. Misalnya, Selat Malaka bagian utara, Kepulauan Nias Sibolga, Samudra Hindia Barat, Kepulauan Nias, dan perairan Sabang Banda Aceh. “Terutama masyarakat yang berlayar, kami imbau agar berhati-hati karena tinggi gelombang bisa tiba-tiba terjadi,” katanya.

Sementara itu, pengamat kesehatan dr Delyuzar SpPA (K) mengatakan, banyak penyakit yang mungkin akan timbul pada kondisi cuaca panas seperti sekarang ini. Apalagi, potensi hujan masih tetap terjadi.

Selain influenza dan terkena gangguan pernafasan akibat debu di jalanan, kemungkinan masyarakat akan terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD) sangat tinggi. Karena biasanya, nyamuk akan berkembang biak saat musim pancaroba. “Cuaca yang panas tapi masih disertai hujan, namanya musim pancaroba. Tidak hanya influenza dan gangguan pernafasan saja, tapi DBD juga bisa menyerang kita,” ujarnya.

Oleh karena itu, masyarakat sebaiknya mengurangi aktivitas di luar ruangan. Selain itu, juga mengonsumsi buah-buahan dan memperbanyak minum air putih agar tidak mengalami dehidrasi. “Kalaupun beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya masyarakat menggunakan pelindung kepala dan menggunakan masker agar tidak terkena debu,” ucapnya.

Eko Agustyo fb
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4951 seconds (0.1#10.140)