Undip Jajaki Kerja Sama Beasiswa ASEA-UNINET

Rabu, 04 Februari 2015 - 12:55 WIB
Undip Jajaki Kerja Sama...
Undip Jajaki Kerja Sama Beasiswa ASEA-UNINET
A A A
SEMARANG - Menapaki langkah untuk mewujudkan internasionalisasi kampus, Universitas Diponegoro (Undip) Semarang terus mengembangkan sayap kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi (PT) asing.

Salah satunya dengan kerja sama pemanfaatan beasiswa The ASEAN European Academic University Network (ASEAUNINET) dengan University of Vienna, Austria. Hal itu terungkap ketika Coordinator of ASEA UNINET Prof A Min Tjoa berkunjung ke Undip kemarin.

Pembantu Rektor IV Undip Prof Sultana MH Faradz menyebutkan, kedatangan Prof Tjoa yang juga sebagai guru besar pada University of Vienna itu memang difokuskan pada pembahasan pemanfaatan kerja sama beasiswa ASEA-UNINET.

“Ini merupakan peluang kerja sama yang sudah terbuka. Melalui peluang ini mahasiswa Undip akan dimudahkan melakukan aktivitas akademik, seperti penelitian maupun pertukaran mahasiswa, baik dengan perguruan tinggi di negara sesama anggota ASEAN maupun dengan perguruan tinggi yang berada di Eropa. ASEA-UNINET merupakan sebuah konsorsium yang anggotanya berasal dari berbagai perguruan tinggi di ASEAN dan Eropa,” katanya.

Selain mendiskusikan kerja sama, kedatangan Prof Tjoa ke Undip juga dimaksudkan untuk memberi kuliah umum di Fakultas Teknik Undip Tembalang. Prof Tjoa memberikan kuliah umum dengan tema A Scientific Talk on “Linked Open Data.”

Pada kesempatan yang sama , Prof A Min Tjoa mengatakan ASEA-UNINET merupakan jejaring Universitas Akademik ASEAN-Eropa yang didirikan oleh Austria, Indonesia, Thailand, dan Vietnam pada 1994 silam.

“Asosiasi ini mendukung pertukaran ilmu pengetahuan antara 72 universitas yang menjadi mitra di dalamnya. Universitas- universitas itu berada di Eropa (Austria, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Yunani, Italia, Belanda, Rusia, Slovakia, dan Spanyol), dan di Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam),” katanya.

Dari jejaring tersebut memiliki kegiatan utama seperti pengelolaan dan penyediaan bantuan finansial. “Bantuan finansial itu diperuntukkan untuk dilakukannya pertukaran pakar dan berbagai proyek penelitian bersama program pascasarjana, serta alih teknologi yang memiliki kaitan dengan kegiatan tersebut,” ungkapnya.

Susilo Himawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1092 seconds (0.1#10.140)