Kapal Pengangkut Mobil Sembako Tenggelam di Sungai Mahakam
A
A
A
TENGGARONG - Sebuah kapal ferry penyeberangan yang terbuat dari kayu, tenggelam di Sungai Mahakam, persisnya di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim), dini hari tadi.
Kapal ferry bernama KM Rina Amelia itu, tenggelam saat mengangkut tiga mobil yang membawa sembako. Berdasarkan data yang dihimpun di lokasi kejadian, kapal ini memuat tujuh orang, enam di antaranya selamat, dan satu orang dinyatakan hilang.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, kapal ini menyeberang dari sebuah pelabuhan di Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang menuju Desa Sukarame, Kecamatan Tenggarong. Saat menyeberang, semuanya berjalan lancar.
Namun, 50 meter sebelum sampai tujuan, mesin kapal tiba-tiba mati. Tak lama berselang, air sungai masuk dari haluan depan kapal. Kondisi Sungai Mahakam saat itu memang sedang pasang tinggi.
“Saat kapal tenggelam, saya sempat berenang ke pinggir. Tapi terseret arus sejauh 150 meter,” kata salah seorang korban selamat, Jata Jakassbos Mannik, kepada wartawan, Rabu (4/2/2015).
Menurut salah seorang ABK kapal, Mukhlis, meski mesin mati, kapal masih dalam keadaan berjalan ke depan. Sehingga air dengan mudah masuk dari haluan depan.
“Saya sempat menyuruh para sopir mobil untuk memundurkan mobil di dalam kapal sebelum tenggelam, karena air sempat masuk di depan kapal, namun masih dalam keadaan jalan,” kata Mukhlis.
Mukhlis mengaku, dirinya sempat menolong beberapa penumpangnya. Namun sayang, Totok, sopir mobil pikap L-300 hilang.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPBD) Kutai Kartanegara masih melakukan pencarian. Penyebab tenggelamnya kapal juga masih diselidiki pihak kepolisian.
Berikut daftar korban selamat:
1. Jata Jakkobos Mannik (Sopir L-300 KT 8469 MG)
2. Darwis (Sopir L-300 KT 1940 FG)
3. Faturohman (Nahkoda-sekaligus Pemilik Kapal)
4. Muklis (ABK)
5. Riski (ABK)
6. Nanang (ABK)
Korban hilang
1. Totok (sopir L-300 KT 8533 BS)
Kapal ferry bernama KM Rina Amelia itu, tenggelam saat mengangkut tiga mobil yang membawa sembako. Berdasarkan data yang dihimpun di lokasi kejadian, kapal ini memuat tujuh orang, enam di antaranya selamat, dan satu orang dinyatakan hilang.
Menurut keterangan sejumlah saksi mata, kapal ini menyeberang dari sebuah pelabuhan di Desa Perjiwa, Kecamatan Tenggarong Seberang menuju Desa Sukarame, Kecamatan Tenggarong. Saat menyeberang, semuanya berjalan lancar.
Namun, 50 meter sebelum sampai tujuan, mesin kapal tiba-tiba mati. Tak lama berselang, air sungai masuk dari haluan depan kapal. Kondisi Sungai Mahakam saat itu memang sedang pasang tinggi.
“Saat kapal tenggelam, saya sempat berenang ke pinggir. Tapi terseret arus sejauh 150 meter,” kata salah seorang korban selamat, Jata Jakassbos Mannik, kepada wartawan, Rabu (4/2/2015).
Menurut salah seorang ABK kapal, Mukhlis, meski mesin mati, kapal masih dalam keadaan berjalan ke depan. Sehingga air dengan mudah masuk dari haluan depan.
“Saya sempat menyuruh para sopir mobil untuk memundurkan mobil di dalam kapal sebelum tenggelam, karena air sempat masuk di depan kapal, namun masih dalam keadaan jalan,” kata Mukhlis.
Mukhlis mengaku, dirinya sempat menolong beberapa penumpangnya. Namun sayang, Totok, sopir mobil pikap L-300 hilang.
Hingga saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPBD) Kutai Kartanegara masih melakukan pencarian. Penyebab tenggelamnya kapal juga masih diselidiki pihak kepolisian.
Berikut daftar korban selamat:
1. Jata Jakkobos Mannik (Sopir L-300 KT 8469 MG)
2. Darwis (Sopir L-300 KT 1940 FG)
3. Faturohman (Nahkoda-sekaligus Pemilik Kapal)
4. Muklis (ABK)
5. Riski (ABK)
6. Nanang (ABK)
Korban hilang
1. Totok (sopir L-300 KT 8533 BS)
(san)