Ismail Samad Tenggelam saat Memancing
A
A
A
SUNGAI RAYA - Ismail Samad (56), warga Kubu Raya, Kalbar, tenggelam hingga masuk ke bawah ponton Surya Putra XVII saat memancing bersama rekannya, Rahmad (33).
Rahmad menceritakan, kemarin sekitar pukul 10.00 sepulang melayat tetangganya, ia bersama Ismail, warga RT 04 RW 02 Gang Bambu Dalam Desa Arang Libung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pergi memancing ke seberang Sungai Kapuas.
Beberapa jam setelah memancing, keduanya ingin berpindah lokasi dan menemui kedua rekannya yang terlebih dahulu pergi dengan menggunakan sampan.
"Sebelum kejadian kami sempat memancing dan dapat satu ekor udang," kata Rahmad, Selasa (3/2/2015).
Rahmad menambahkan, saat mulai berpindah lokasi, tiba-tiba Ismail mengambil alih untuk mendayung. Saat itu dia sedang menimba air sampan yang sudah mulai terisi. Dia coba mencegah karena Ismail kurang mahir mendayung. Namun, hal itu diabaikan Ismail.
"Kejadian sekitar pukul pukul 12.00 saat kami ingin pindah lokasi, tiba-tiba sampan kami terbawa arus dan menghantam ponton," jelas Rahmad.
Saat kejadian, lanjut Rahmad, dia dan Ismail sempat berteriak minta tolong namun tak satu pun warga yang mendengar teriaknya karena lokasi sekitar kejadian sepi.
Beruntung, Rahmad berhasil meraih tali kapal ponton itu. "Saya benar-benar panik saat kejadian Saya sempat mengajak Pak Is (Ismail) keluar dari bawah haluan itu tapi tetap tidak bisa karena arus sangat kuat," ucapnya lagi.
Setelah menyelamatkan diri, ia mencoba mencari rekannya yang lain untuk menghubungi warga maupun keluarganya. Mereka berhasil menghubungi mantan ketua RT 1 RW 3 Gang Bambu Zulkarnaen.
Zulkarnaen mengatakan, saat ia menerima telepon dari seorang warga yang diketahuinya bernama Along, ia langsung menghubungi pihak Basarnas untuk melakukan pencarian korban.
"Usai mendapat informasi saya langsung ke lokasi kejadian untuk memastikannya dan saya langsung menghubungi Basarnas," jelas Zulkarnaen.
Komandan tim pencarian dari Basarnas Eko Martaman ditemui di lokasi mengatakan, setelah mendapat laporan dan mengecek kebenaran peristiwa, sedikitnya lima personel SAR langsung diturunkan untuk melakukan pencarian dan menyisir sekitar lokasi bersama warga setempat.
"Korban diduga terjebak di bawah ponton dan sulit untuk keluar. Kapal ponton sudah kami pinta untuk digeser agar memudahkan dalam pencarian," kata Eko.
Kondisi arus yang kuat dan air yang keruh, kata dia, menjadi faktor penghambat dalam melakukan pencarian korban. Namun, pihaknya akan berusaha sekuat tenaga dan berupaya secepatnya menemukan korban. Diperkirakan korban akan timbul setelah dua hari tenggelam.
"Karena pihak keluarga meminta untuk dilakukan penyelaman, kami coba mengukur kedalaman air. Jika memungkinkan untuk diselam maka akan kami turunkan tim penyelam," ujarnya.
Rahmad menceritakan, kemarin sekitar pukul 10.00 sepulang melayat tetangganya, ia bersama Ismail, warga RT 04 RW 02 Gang Bambu Dalam Desa Arang Libung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pergi memancing ke seberang Sungai Kapuas.
Beberapa jam setelah memancing, keduanya ingin berpindah lokasi dan menemui kedua rekannya yang terlebih dahulu pergi dengan menggunakan sampan.
"Sebelum kejadian kami sempat memancing dan dapat satu ekor udang," kata Rahmad, Selasa (3/2/2015).
Rahmad menambahkan, saat mulai berpindah lokasi, tiba-tiba Ismail mengambil alih untuk mendayung. Saat itu dia sedang menimba air sampan yang sudah mulai terisi. Dia coba mencegah karena Ismail kurang mahir mendayung. Namun, hal itu diabaikan Ismail.
"Kejadian sekitar pukul pukul 12.00 saat kami ingin pindah lokasi, tiba-tiba sampan kami terbawa arus dan menghantam ponton," jelas Rahmad.
Saat kejadian, lanjut Rahmad, dia dan Ismail sempat berteriak minta tolong namun tak satu pun warga yang mendengar teriaknya karena lokasi sekitar kejadian sepi.
Beruntung, Rahmad berhasil meraih tali kapal ponton itu. "Saya benar-benar panik saat kejadian Saya sempat mengajak Pak Is (Ismail) keluar dari bawah haluan itu tapi tetap tidak bisa karena arus sangat kuat," ucapnya lagi.
Setelah menyelamatkan diri, ia mencoba mencari rekannya yang lain untuk menghubungi warga maupun keluarganya. Mereka berhasil menghubungi mantan ketua RT 1 RW 3 Gang Bambu Zulkarnaen.
Zulkarnaen mengatakan, saat ia menerima telepon dari seorang warga yang diketahuinya bernama Along, ia langsung menghubungi pihak Basarnas untuk melakukan pencarian korban.
"Usai mendapat informasi saya langsung ke lokasi kejadian untuk memastikannya dan saya langsung menghubungi Basarnas," jelas Zulkarnaen.
Komandan tim pencarian dari Basarnas Eko Martaman ditemui di lokasi mengatakan, setelah mendapat laporan dan mengecek kebenaran peristiwa, sedikitnya lima personel SAR langsung diturunkan untuk melakukan pencarian dan menyisir sekitar lokasi bersama warga setempat.
"Korban diduga terjebak di bawah ponton dan sulit untuk keluar. Kapal ponton sudah kami pinta untuk digeser agar memudahkan dalam pencarian," kata Eko.
Kondisi arus yang kuat dan air yang keruh, kata dia, menjadi faktor penghambat dalam melakukan pencarian korban. Namun, pihaknya akan berusaha sekuat tenaga dan berupaya secepatnya menemukan korban. Diperkirakan korban akan timbul setelah dua hari tenggelam.
"Karena pihak keluarga meminta untuk dilakukan penyelaman, kami coba mengukur kedalaman air. Jika memungkinkan untuk diselam maka akan kami turunkan tim penyelam," ujarnya.
(zik)