Ada Mumi Firaun di Gedung Landmark
A
A
A
Sesosok tubuh manusia berbalut kain berwarna putih tampak dalam posisi terbaring di dalam peti kaca berukuran sekitar 190 x 60 sentimeter.
Raut wajahnya tampak datar dengan kedua bola mata tertutup. Kedua tangannya yang kaku dilipat ke dada. Selembar kain putih menutup sebagian tubuhnya Sosok itu adalah replika mumi Firaun Ramses II. Dia adalah Raja Mesir yang dikenal sangat kejam dan sombong. Dengan kesombongannya dia bahkan pernah mengaku-ngaku dirinya sebagai tuhan.
Menurut panitia acara Taufiq Rahman, wahana Mummy Firaun merupakan bagian dari acara Pesta Buku Bandung 2015 yang digelar di Gedung Landmark, Jalan Braga. Sosok mumi dipilih untuk mengenalkan sejarah kepada masyarakat.
“Kita sampai saat ini baru menemukan tema yang menarik, yakni yang berhubungan dengan sejarah Islam. Nah kita memilih Mummy Firaun dan pedang Nabi Musa. Tujuannya untuk mengingatkan kembali mengenai sejarah masa lalu,” katanya kepada KORAN SINDOsaat ditemui di sela sela acara.
Selain memamerkan Mummy Firaun, juga ada sejumlah artefak lain yang juga turut dipamerkan seperti tongkat Nabi Musa, tongkat Firaun, patung dewa-dewa Mesir, kubul atau pecut penyihir penyihir Firaun, dan kitab Taurat yang terbuat dari tanah. Masing-masing replika disertai deskripsinya sebagai keterangan.
“Sebelum memasuki ruang pameran, penonton akan kita ajak untuk mengenal peristiwa sejarah melalui pemutaran film mengenai sejarah tentang musa dan firaun selama 15 menit,”kata Taufiq Wahana mumi Firaun dibuka agar bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama siswa sekolah dan mahasiswa. Dengan begitu pemahaman masyarakat mengenai sejarah akan bertambah.
“Kami juga ingin dengan adanya pameran ini selain menjadi sarana edukasi, juga menjadi wisata religi dengan mengingatkan adanya peristiwa sejarah Nabi Musa dan Firaun,”ungkapnya. Pameran ini diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.
Terhitung selama tujuh hari atau dari tanggal 30 Januari sampai 5 Februari, mumi Firaun akan berada di Parijs Van Java dalam rangkaian acara Pesta Buku 2015. Setelah Bandung acara serupa akan ada di kota lain.
Dian Rosadi
Kota Bandung
Raut wajahnya tampak datar dengan kedua bola mata tertutup. Kedua tangannya yang kaku dilipat ke dada. Selembar kain putih menutup sebagian tubuhnya Sosok itu adalah replika mumi Firaun Ramses II. Dia adalah Raja Mesir yang dikenal sangat kejam dan sombong. Dengan kesombongannya dia bahkan pernah mengaku-ngaku dirinya sebagai tuhan.
Menurut panitia acara Taufiq Rahman, wahana Mummy Firaun merupakan bagian dari acara Pesta Buku Bandung 2015 yang digelar di Gedung Landmark, Jalan Braga. Sosok mumi dipilih untuk mengenalkan sejarah kepada masyarakat.
“Kita sampai saat ini baru menemukan tema yang menarik, yakni yang berhubungan dengan sejarah Islam. Nah kita memilih Mummy Firaun dan pedang Nabi Musa. Tujuannya untuk mengingatkan kembali mengenai sejarah masa lalu,” katanya kepada KORAN SINDOsaat ditemui di sela sela acara.
Selain memamerkan Mummy Firaun, juga ada sejumlah artefak lain yang juga turut dipamerkan seperti tongkat Nabi Musa, tongkat Firaun, patung dewa-dewa Mesir, kubul atau pecut penyihir penyihir Firaun, dan kitab Taurat yang terbuat dari tanah. Masing-masing replika disertai deskripsinya sebagai keterangan.
“Sebelum memasuki ruang pameran, penonton akan kita ajak untuk mengenal peristiwa sejarah melalui pemutaran film mengenai sejarah tentang musa dan firaun selama 15 menit,”kata Taufiq Wahana mumi Firaun dibuka agar bisa menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, terutama siswa sekolah dan mahasiswa. Dengan begitu pemahaman masyarakat mengenai sejarah akan bertambah.
“Kami juga ingin dengan adanya pameran ini selain menjadi sarana edukasi, juga menjadi wisata religi dengan mengingatkan adanya peristiwa sejarah Nabi Musa dan Firaun,”ungkapnya. Pameran ini diklaim sebagai yang pertama di Indonesia.
Terhitung selama tujuh hari atau dari tanggal 30 Januari sampai 5 Februari, mumi Firaun akan berada di Parijs Van Java dalam rangkaian acara Pesta Buku 2015. Setelah Bandung acara serupa akan ada di kota lain.
Dian Rosadi
Kota Bandung
(ars)