Nasmoco Siap Hadapi MEA 2015
A
A
A
SEMARANG - Managing Director New Ratna Motor (Nasmoco) Grup Fatrijanto menyatakan, Nasmoco saat ini sudah siap menghadapi persaingan pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dibuka akhir Desember mendatang.
Menurut Fatrijanto, industri otomotif merupakan salah satu industri yang akan langsung terkena dampak dari penerapan MEA. Salah satu tantangan dalam menghadapi MEA 2015 adalah banjirnya produk-produk impor, terutama di sektor otomotif. Perkembangan pasar otomotif di Jateng dan DIY menunjukkan tren pertumbuhan dari tahun ke tahun, demikian pula penjualan produk Toyota di Jawa Tengah dan DIY.
Sejalan dengan hal itu, dibutuhkan kemampuan para teknisi Toyota sebagai jajaran purnajual dituntut semakin andal untuk bisa memberikan layanan yang optimal bagi pelanggan yang saat ini makin kritis. “Nasmoco memiliki SDM yang andal di bidangnya masing-masing, terutama untuk SDM dalam menyediakan layanan purnajual,” katanya di sela-sela kontes keahlian teknisi Nasmoco bertajuk Skill Contest (NSC) Body and Paint di Nasmoco Kaligawe kemarin.
Dalam acara skill contest tersebut hadir Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir Surya, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, dan Rektor Undip. Oleh karena itu, peningkatan SDM lokal menjadi hal yang mutlak perlu dilakukan, supaya SDM mampu bersaing. Nasmoco sebagai main dealer Toyota di wilayah Jateng dan DIY sudah mempersiapkan SDM dan infrastruktur yang memadai.
Untuk SDM, Nasmoco memiliki SDM yang andal di bidangnya masing-masing. “Menyikapi MEA mendatang, kami berupaya untuk terus meningkatkan kualitas SDM lokal yang kompeten dan berpola pikir engineer di dunia automotif,” ucapnya.
Salah satu yang dilakukan untuk meningkatkan SDM yakni secara rutin menggelar kontes kemampuan mekanik. Melalui kontes mekanik tersebut diharapkan dapat mencetak SDM yang tidak hanya terampil secara teknis, tapi juga andal. “Kegiatan skill contest ini juga untuk melakukan standardisasi keahlian mekanik,” ucapnya.
Secara infrastruktur, Nasmoco saat ini sudah memiliki bengkel body and paint terbesar di Jateng dan DIY dengan kapasitas 130 stall. Sementara itu, Menristek Dikti M. Nasir Surya menilai persaingan saat MEA akan semakin berat. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi, terutama dalam hal pelayanan.
Dia mencontohkan salah satu inovasi yang cukup bagus dilakukan oleh Nasmoco dengan efisiensi waktu, body repair, dan general service. “Seperti yang dikatakan oleh Pak Fat (Fatrijanto) tadi, body repair di sini (Nasmoco) yang sebelumnya dilakukan beberapa hari sekarang dengan inovasi yang dilakukan, hanya cukup 1-2 jam, sedangkan general service sehari bisa lebih dari 100 mobil,” ungkapnya.
Dengan berbagai inovasi dan peningkatan SDM yang dilakukan Nasmoco, M. Nasir Yasir yakin Nasmoco siap menghadapi MEA. “Yang perlu diperhatikan pula, menghadapi MEA mendatang juga dibutuhkan standar mutu,” tandasnya.
Andik Sismanto
Menurut Fatrijanto, industri otomotif merupakan salah satu industri yang akan langsung terkena dampak dari penerapan MEA. Salah satu tantangan dalam menghadapi MEA 2015 adalah banjirnya produk-produk impor, terutama di sektor otomotif. Perkembangan pasar otomotif di Jateng dan DIY menunjukkan tren pertumbuhan dari tahun ke tahun, demikian pula penjualan produk Toyota di Jawa Tengah dan DIY.
Sejalan dengan hal itu, dibutuhkan kemampuan para teknisi Toyota sebagai jajaran purnajual dituntut semakin andal untuk bisa memberikan layanan yang optimal bagi pelanggan yang saat ini makin kritis. “Nasmoco memiliki SDM yang andal di bidangnya masing-masing, terutama untuk SDM dalam menyediakan layanan purnajual,” katanya di sela-sela kontes keahlian teknisi Nasmoco bertajuk Skill Contest (NSC) Body and Paint di Nasmoco Kaligawe kemarin.
Dalam acara skill contest tersebut hadir Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) M Nasir Surya, perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng, dan Rektor Undip. Oleh karena itu, peningkatan SDM lokal menjadi hal yang mutlak perlu dilakukan, supaya SDM mampu bersaing. Nasmoco sebagai main dealer Toyota di wilayah Jateng dan DIY sudah mempersiapkan SDM dan infrastruktur yang memadai.
Untuk SDM, Nasmoco memiliki SDM yang andal di bidangnya masing-masing. “Menyikapi MEA mendatang, kami berupaya untuk terus meningkatkan kualitas SDM lokal yang kompeten dan berpola pikir engineer di dunia automotif,” ucapnya.
Salah satu yang dilakukan untuk meningkatkan SDM yakni secara rutin menggelar kontes kemampuan mekanik. Melalui kontes mekanik tersebut diharapkan dapat mencetak SDM yang tidak hanya terampil secara teknis, tapi juga andal. “Kegiatan skill contest ini juga untuk melakukan standardisasi keahlian mekanik,” ucapnya.
Secara infrastruktur, Nasmoco saat ini sudah memiliki bengkel body and paint terbesar di Jateng dan DIY dengan kapasitas 130 stall. Sementara itu, Menristek Dikti M. Nasir Surya menilai persaingan saat MEA akan semakin berat. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi, terutama dalam hal pelayanan.
Dia mencontohkan salah satu inovasi yang cukup bagus dilakukan oleh Nasmoco dengan efisiensi waktu, body repair, dan general service. “Seperti yang dikatakan oleh Pak Fat (Fatrijanto) tadi, body repair di sini (Nasmoco) yang sebelumnya dilakukan beberapa hari sekarang dengan inovasi yang dilakukan, hanya cukup 1-2 jam, sedangkan general service sehari bisa lebih dari 100 mobil,” ungkapnya.
Dengan berbagai inovasi dan peningkatan SDM yang dilakukan Nasmoco, M. Nasir Yasir yakin Nasmoco siap menghadapi MEA. “Yang perlu diperhatikan pula, menghadapi MEA mendatang juga dibutuhkan standar mutu,” tandasnya.
Andik Sismanto
(ftr)