Parkir Pasar 16 Jadi Sentral Batu Akik

Sabtu, 31 Januari 2015 - 11:15 WIB
Parkir Pasar 16 Jadi Sentral Batu Akik
Parkir Pasar 16 Jadi Sentral Batu Akik
A A A
PALEMBANG - Mengakomodir perdagangan batu akik yang booming saat ini, Pemerintah Kota Palembang melalui PD Pasar berencana menyulap lahan parkir Pasar 16 Ilir menjadi sentral batu akik terbesar.

Selain lahan parkir di bangunan Pasar 16 Palembang, PD Pasar mengajukan dua lokasi lainnya yakni di kawasan Lapangan Hatta dan StadionKamboja.Dikatakan Kasubdit Perencanaan Data dan Informasi Fahria Suziana, PD Pasar sedang melakukan survei terhadap rencana pembangunan pasar pusat batu akik di Kota Palembang. Terdapat tiga lokasi yang diajukan sebagai lokasi pusat perdagangan batu akik itu.

“Ada tiga lokasi yang sedang disurvei. Akan tetapi, lokasi di Pasar 16 Palembang yang paling direkomendasikan. Ketiganya sedang disurvei sebagai pilihan lokasi pusat perdagangan batu akik,”ujarnya kemarin. Dia mengatakan, pembangunan lokasi pusat batu akik yang terpusat merupakan respons dari semakin tumbuhnya perdagangan batu akik saat ini. Karena itu, pemerintah mengupayakan pasar ini nanti menjadi pusat perdagangan batu akik terbesar.

Untuk memaksimalkannya, pemerintah juga akan berupaya merelokasi pasar dadakan penjualan batu akik saat ini seperti di kawasan Pasar Cinde Palembang. “Ketiga lokasi masih dihitung prospeknya. Kemungkinan keuntungannya dan bagaimana perkembangan nantinya. Tapi, yang pasti tentu pertimbangan relokasi pedagang yang saat ini makin tumbuh,” katanya.

Ia menambahkan upaya menjadikan lokasi pasar batu akik ini, hanya berusaha memindahkan lokasi-lokasi pasar akik dadakan saat ini. Seperti di Cinde hingga di lokasi pasar dadakan lainnya, yang tampak kurang tertata. Misalnya, pasar dadakan tersebut masih minim lokasi parkir hingga keberadaannya mengakibatkan kemacetan lalu lintas. “Ini masih dipertimbangkan agar tercipta kawasan pusat batu akik di Palembang yang terpusat,”kata ia.

Meski masih memiliki lokasi yang tepat, ia mengatakan, PD Pasar akan memberikan fasilitas lainnya pada para pedagang seperti kamar mandi dan perlindungan bahaya kebakaran. “Bentuk pasarnya bangunan, bisa jadi permanen dan khusus menjual batu akik,” tandasnya.

Sementara itu, Irdam, salah satu pencinta batu akik mengatakan, pemerintah kota juga harus menyediakan lokasi pasar yang lebih modern. Misalnya, terdapat fasilitas IT dan sarana lainnya yang mendukung kegiatan perdagangan.

“Jangan hanya bangunan pasar dan ramai. Bisa jadi, pemerintah sediakan wifi, hingga perdagangan online juga bisa dilakukan. Jadi, benar-benar pusat penjualan batu dagang, baik fisik dan transaksinya,”tandasnya.

Tasmalinda
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1247 seconds (0.1#10.140)