RSI Kendal Kebanjiran Pasien Demam Berdarah
A
A
A
KENDAL - Rumah Sakit Islam Weleri, Kendal, Jawa Tengah, kebanjiran pasien demam berdarah. Pihak rumah sakit sudah menyiapkan ruang tambahan mengantisipasi lonjakan jumlah pasien.
Dari data yang ada, dalam dua bulan terakhir sedikitnya ada 57 pasien demam berdarah dirawat. Lonjakan pasien demam berdarah mulai terjadi pertengahan Januari 2015. Pasien terdiri dari anak-anak dan dewasa.
Lutfi, seorang pasien, mengatakan, awalnya mengeluh pusing dan mual serta panas tinggi. "Saat diperiksa ke dokter, diminta tes darah dan hasilnya trombosit turun dan harus dirawat di rumah sakit," kata Lutfi, Jumat (30/1/2015).
Sementara itu, salah seorang dokter RSI Weleri, Kendal Dwi Laksmi mengatakan, ada peningkatan jumlah pasien demam berdarah dibandingkan bulan sebelumnya. Kebanyakan pasien terlambat dibawa ke rumah sakit karena panas sudah turun. Padahal, kondisi itu justru berbahaya, karena demam akan kembali naik dan pasien masuk masa kritis.
Humas RSI Weleri, Kendal Farid Hermawan mengatakan, dalam dua bulan terakhir sudah dirawat 57 pasien terdiri dari 17 pasien anak-anak dan sisanya dewasa.
"Pasien kebanyakan tersebar di wilayah Sukorejo, Rowosari, Cepiring, dan Pegandon," katanya.
Kabid Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kendal Ariyani Widiarti saat dihubungi mengatakan, jumlah data yang masuk ke Dinas Kesehatan, selama Januari baru ada 26 pasien yang tersebar di beberapa rumah sakit di Weleri, Kendal, maupun di Kaliwungu.
Dinas Kesehatan mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Hal ini lebih efektif dibandingkan dengan fogging atau pengasapan yang hanya bersifat sementara, karena nyamuk masih bisa berkembang biak.
Dari data yang ada, dalam dua bulan terakhir sedikitnya ada 57 pasien demam berdarah dirawat. Lonjakan pasien demam berdarah mulai terjadi pertengahan Januari 2015. Pasien terdiri dari anak-anak dan dewasa.
Lutfi, seorang pasien, mengatakan, awalnya mengeluh pusing dan mual serta panas tinggi. "Saat diperiksa ke dokter, diminta tes darah dan hasilnya trombosit turun dan harus dirawat di rumah sakit," kata Lutfi, Jumat (30/1/2015).
Sementara itu, salah seorang dokter RSI Weleri, Kendal Dwi Laksmi mengatakan, ada peningkatan jumlah pasien demam berdarah dibandingkan bulan sebelumnya. Kebanyakan pasien terlambat dibawa ke rumah sakit karena panas sudah turun. Padahal, kondisi itu justru berbahaya, karena demam akan kembali naik dan pasien masuk masa kritis.
Humas RSI Weleri, Kendal Farid Hermawan mengatakan, dalam dua bulan terakhir sudah dirawat 57 pasien terdiri dari 17 pasien anak-anak dan sisanya dewasa.
"Pasien kebanyakan tersebar di wilayah Sukorejo, Rowosari, Cepiring, dan Pegandon," katanya.
Kabid Pemberantasan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Kendal Ariyani Widiarti saat dihubungi mengatakan, jumlah data yang masuk ke Dinas Kesehatan, selama Januari baru ada 26 pasien yang tersebar di beberapa rumah sakit di Weleri, Kendal, maupun di Kaliwungu.
Dinas Kesehatan mengimbau warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. Hal ini lebih efektif dibandingkan dengan fogging atau pengasapan yang hanya bersifat sementara, karena nyamuk masih bisa berkembang biak.
(zik)